Sukses

[Cek Fakta] Viral Video Polisi Pukul Mahasiswa di Rumah Sakit, Ini Faktanya

Viral, video seorang pria dipukuli polisi saat terbaring di rumah sakit. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang merekam pemulukan seorang pasien di rumah sakit, viral di media sosial.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan suasana di ruang unit gawat darurat sebuah rumah sakit. Di dalam ruangan itu, tampak seorang pria yang terbaring di atas ranjang perawatan.

Pria tersebut dikelilingi sejumlah pria lain, mereka tampak mengenakan rompi berwarna dan topi. Tak lama berselang, seorang pria menutup tirai tempat tidur, kemudian seorang pria lainnya memukul pria yang terbaring di ranjang berulang kali.

Video ini diunggah oleh akun YouTube Apa Kau pada 25 September 2019. Akun ini kemudian menyebut bahwa korban pemukulan adalah seorang mahasiswa.

"SADIS!!! Video Pemukulan Polisi kepada Mahasiswa yg Sekarat di Rumah Sakit," demikian judul yang diunggah. 

Di keterangan video, pengunggah menambahkan kalimat ini,

"ini kejadian di thailand ya broo

Anak STM/SMK Bantu Mahasiswa DEMO," tulis akun YouTube Apa Kau.

Konten yang diunggah akun YouTube Apa Kau telah ditonton 108.614 kali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, video tentang pemukulan mahasiswa di rumah sakit ternyata tidak benar. Pria yang tengah terbaring dan diduga dipukul sejumlah orang ternyata bukan seorang mahasiswa.

Dia adalah anggota geng pembalap jalanan, atau dek van, yang menabrak seorang sukarelawan polisi di Thailand. 

Fakta ini dikutip dari situs pattayaone.news dengan judul artikel "Updated Video: VOLUNTEER COPS ‘REPRIMANDED’ FOR BEATING PATIENT IN ER".

An official on Wednesday confirmed two police auxiliaries beat up a motorcycle crash victim inside a hospital in Chonburi province earlier this month.

The officers were “reprimanded” for the assault, which was captured in CCTV footage that went viral yesterday, according to local administrator Pakasit Sueksongkram. Pakasit said the assaulted victim refused to stop at a checkpoint earlier and crashed into one of the police volunteers manning the barricade, seriously wounding him.

“I reprimanded them and told them that they should think before doing anything, because they are security officers,” Pakasit said, without naming the two men.

Police volunteers, or arsa, are civilians who typically support the main police force in tasks like manning checkpoints, patrolling, and directing traffic.

In the video, a group of policemen and police volunteers are seen standing around a man resting on a bed in an emergency room. Two of the volunteers then curtain off the bed and appear to punch the man repeatedly.

The video surfaced on the internet yesterday and drew numerous negative comments aimed at the two police volunteers. Pakasit said the incident took place on Aug. 18 at Burapha University Hospital.

Pakasit said the man was a member of a street racer gang, or dek van, who struck a police volunteer with his motorcycle and left him with two broken legs. The alleged gang member was also brought to hospital for non-serious injuries, where the volunteer’s friends caught up with him, according to Pakasit.

He added that the Chonburi district chief and the provincial governor have been informed of the assault, and may issue additional punishment to the two volunteers.

Speaking to Channel 3 in an interview, Burapha University Hospital director Suriya Prongnamjai said his staff, who were mostly women, were too intimidated to intervene.

Suriya added that medical personnel told the police and volunteers not to enter the emergency room, but to no avail.

“The staff themselves were frightened and demoralized,” the hospital director said.

Police spokesman Krissana Pattanacharoen said the two men seen punching the patient were not enlisted police officers, but added that a fact-finding committee would be convened to determine what happened.

“Although the assaulted man was a suspect, the police have no right to harm him,” the spokesman told reporters.

Col. Krissana also said the hospital is welcome to file criminal charges over the trespassing.

Once considered a sanctuary by law enforcement and criminal elements alike, medical facilities have become the settings of scuffles and assaults in recent months.

In May, at least 19 people were arrested for a gang fight at a hospital in Korat. Nine people were also arrested on similar charges a month earlier in the same province.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Pria korban pemukulan di dalam video tersebut ternyata bukan seorang mahasiswa.

Video tersebut bukan terjadi di Indonesia, melainkan di Thailand. Judul yang disampaikan akun YouTube Apa Kau tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.