Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Nonmuslim Bernama Markus Pimpin Kanwil Kemenag Gresik

Markus viral lantaran disebut bukan pemeluk Islam, tapi malah memimpin Kanwil Kemenag Gresik. Jangan buru-buru percaya, cek dulu faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam kabar marak di media sosial. Salah satu yang viral adalah soal pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gresik, Jawa Timur. 

Kabar tersebut cukup viral di media sosial dan aplikasi perpesanan. Nama Kepala Kanwil Kemenag Gresik itu adalah Markus. Ia dituduh bukan pemeluk Islam, tapi malah memimpin Kanwil Kemenag Gresik.

[Cek Fakta] Viral Nama Markus Pimpin Kanwil Kemenag Gresik

Foto karangan bunga untuk Markus, dari Pendeta Hendry Hariyono dan para jemaat Gereja Kemah Tabernakel pun ramai dibagikan, disertai dengan sejumlah narasi. 

"Ketika mayoritas "diatur" minoritas...," demikian narasi yang menyertai foto karangan bunga itu, yang diunggah akun Facebook bernama Dian Iskandar.

Benarkah demikian?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari kabar tersebut. Rupanya, memang benar Markus baru saja dilantik sebagai Kepala Kanwil Kemenag Gresik, Jawa Timur.

Namun, Markus sendiri sudah memeluk agama Islam sejak lahir. Bahkan, ia juga mengenyam pendidikan di pondok pesantren.

Hal itu seperti unggahan akun Facebook milik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur pada hari ini, Selasa (9/7/2019).

Selain itu, www.duta.co juga menuliskan sebuah artikel yang berjudul Lucu! Gegara Bernama Markus, Kemenag Gresik Dapat Karangan Bunga Pendeta dan Dibully.

[Cek Fakta] Viral Nama Markus Pimpin Kanwil Kemenag Gresik

 

 "Namanya Markus Firdaus, titelnya SPd, MPd. Ialah Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik yang baru. Markus lahir di Sumenep 29 April 1976. Sejak kecil sudah belajar di Pondok Pesantren Annawari, Seratengah Bluto Sumenep, Madura.

Islam tulen? Ya! Suami Mutik Hidayat itu sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Tarbiyatus Shibyan, kemudian MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan Madrasah Aliyah (MA) di Annawari, Seratengah Bluto Sumenep Madura. Kemudian masuk UNESA Surabaya, S2 jurusan Hukum di UTM Madura.

“Jumat (5/7/2019) kemarin saya dilantik Kepala Biro Kepegawaian Kemenag Pusat. Sebelumnya saya menjabat sebagai Kepala Biro Humas Kanwil Kemenag Jatim selama 2 tahun lebih,” beber Markus Firdaus, dikorfirmasi Senin (8/7/2019).

Lucunya, nama ‘Markus’ dijadikan bahan bully, dikaitkan dengan Pilpres 2019. Markus disebut sebagai Kepala Kemenag dari Kristen. Sudah begitu, dapat karangan bunga dari pendeta lagi.

Padahal, “Saya sejak MI kelas 3 sudah mondok di Pondok Pesantren Annawari Seratengah Bluto Sumenep Madura sampai tingkat Madrasah Aliyah (SMA), dan kemudian melanjutkan kuliah S1 di Universitas Negeri Surabaya (IKIP),” pungkas Markus sambil tersenyum geli.

Di laman facebook isunya digoreng lantaran ada karangan bunga, ucapan selamat dan sukses atas dilantiknya Bapak Markus SPd, MPd sebagai kepala kantor Kemenag Gresik dari Pdt. Hendry Hariyono, MTh dan Jemaat Gereja Kemah Tabernakel.

Dalam status akun FB Hastag 2019 ganti Presiden dikatakan bahwa lengkap sudah era jae ! Kakanwil Agama Gresik Dipegag Pendeta. Tak ayal, komentar netizen pun menimbulkan pro dan kontra karena mudah tersulut seolah-olah minoritas memimpin mayoritas.

Markus sendiri heran. “Iya betul, saya lagi viral di facebook, tapi saya tidak kenal. Cuma dia bilang pengurus FKUB (forum komunikasi umat beragama). Jadi saya tidak tahu dan tak kenal siapa yang mengirim karangan bunga ucapan itu,” ujar Markus Firdaus.

Kendati menjadi korban bully, Markus mengaku tidak mempersoalkan ramainya Medsos. Nama asli dirinya adalah Markus Firdaus, memang bukan Mahrus. Mungkin keinginan orang tua dulu adalah Mahrus tapi karena logat Madura sehingga menjadi Markus dan memang nama di ijazah sekolah seperti itu (Markus Firdaus,red)

“Orang yang mempertanyakan itu wajar karena dari sisi nama seperti itu. Tapi mudah-mudahan kalau sudah kenal akan memahami siapa saya, bagaimana komitmen saya dengan toleransi. Kita semua pati ingin aman dan nyaman,” dalihnya santai.

Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada orang yang mengirim karangan bunga ucapan tersebut walaupun ia tidak kenal.

“Kita harus saling menghormati dan menghargai demi kemajemukan bangsa tercinta ini, makanya sepatutnya tetap menghormati semua umat beragama, suku dan keberagaman harus tetap kita jaga untuk ke Indonesiaan kita bersama,” harap pria asli Sumenep ini.

“Kita harapkan dengan adanya kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik yang saya pegang sementara ini, bisa membawa kebaikan. mohon untuk didukung semua pihak untuk kebaikan Depag dan kebaikan kita bersama terutama warga Gresik,” harap Markus Firdaus."

 

Artikel berjudul, Kenalkan, Markus Kepala Kementerian Agama Gresik, yang dimuat Liputan6.com mengungkap asal-usul nama Markus.

"Nama saya sebenarnya Mahrus Firdaus, tapi dulu guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) salah menulisnya, tertulis Markus. Sampai sekarang ya jadi Markus," kata dia.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Apa yang disampaikan oleh kabar viral soal Markus memang benar adanya. Ia memang baru saja dilantik menjadi Kakanwil Kemenag Jatim.

Hanya saja, apa yang disebarkan tidak benar. Markus sedari lahir sudah memeluk agama Islam dan bukan seperti kabar viral yang beredar.

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini