Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Gubernur Sumut Marah ke Polisi dan Ancam Sumbat Mulut dengan Granat

Beredar Kabar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi marah kepada aparat kepolisian yang usir warganya yang takbiran, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar viral di sosial media. Dan tak semua terbukti kebenarannya. Salah satunya seperti berita yang ditulis oleh www.mediavalid.online pada Kamis, 6 Juni 2019.

Dalam artikel berjudul 'Warga Takbiran di Usir Polisi, Gubsu Marah Besar : Kau Larang Lah, Kusumbat Mulutmu Pakai Granat!', dikabarkan bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi marah besar pada aparat kepolisian yang melarang warganya untuk takbiran di malam jelang Idul Fitri.

[Cek Fakta] Viral Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi marah-marah pada polisi.

"Ada pemandangan unik yang mewarnai malam takbiran di Medan. Peserta takbiran yang sedang beristirahat di pinggir jalan di seputaran Lapangan Merdeka Medan, diusir polisi.

Gubsu Edy Rahmayadi yang kebetulan melintas, langsung menghampiri. Sambil marah kepada pihak kepolisian.

"Apa hak kau melarang rakyat takbiran keliling di kota ini. Ini rakyatku. Kau larang lah, aku sumbat granat mulut kau," bentak Edy.

Peristiwa spontan tersebut langsung jadi liputan mendadak bagi para juru warta.

Sementara itu Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menegaskan, perayaan malam takbiran di Kota Medan berjalan aman dan kondusif.

"Alhamdulillah, malam takbiran berjalan kondusif," ungkap Kombes Dadang Hartanto di sela mendampingi Kapoldasu Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH dan Pangdam I/BB Mayjen TNI M.S Fadhillah patroli sekaligus meninjau Pos Pengamanan (Pospam) Ops Ketupat 2019, Selasa (4/6/2019) malam.

Kapolrestabes Medan juga menegaskan, dalam upaya pengamanan di lapangan pihaknya tetap berkoordinasi dengan TNI.

"Sejauh tidak ada gangguan keamanan yang menonjol, Kota Medan aman dan kondusif," tegas Kombes Dadang Hartanto kembali.

Diketahui, Kapolrestabes Medan bersama Kapoldasu dan Pangdam I/BB melaksanakan patroli bersama berkeliling Kota Medan. Turut hadir juga Danlanud Soewondo Medan, Dandempom Kota Medan, Danlantamal I Laksamana Pertama TNI Ali Mtriswanto,SE,MSi, Pangkosek Hanudnas III, Marsma TNI Djohn amarul,S.AB, dan unsur pejabat utama TNI-Polri lainnya.

Salah Satu Pospam yang ditinjau antara lain, Pospam Medan Barat Jalan Stasiun Kereta Api Kesawan Medan Barat, Pospam Medan Mall Jalan M.T Haryono Medan Kota, Pospam Medan Area Thamrin Jalan Thamrin Medan, dan Pos Pam Medan Baru Carefour.

Giat patroli bersama yang dilakukan ini untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas serta memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melaksanakan pawai malam takbiran."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penelusuran Fakta

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Liputan6.com, berita yang ditulis oleh www.mediavalid.online itu tidaklah benar.

Hal itu seperti diklarifikasi oleh Humas Sumatera Utara melalui akun sosial media Instagram @humassumut pada Minggu, 9 Juni 2019.

"Beredar berita dan postingan di media sosial yang mengatakan bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengancam sumpel mulut polisi dengan granat apabila melarang warga melakukan takbiran. Kami menyampaikan bahwa berita serta postingan yang beredar tersebut merupakan hoax. Tolong berhenti untuk menyebarkan, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Terima kasih..#gubsu #gubernursumut #gubernur #edyrahmayadi #pemprovsumut" tulis Humas Sumatera Utara menyertai unggahan fotonya.

Unggahan itu disukai 628 orang dan cukup banyak orang yang turut mengomentarinya.

Selain itu, Kabarmedan.com juga menulis artikel yang berjudul [CEK FAKTA] Gubernur Sumut Ancam Sumpal Mulut Polisi dengan Granat Hoaks pada 9 Juni 2019.

[Cek Fakta] Viral Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi marah-marah pada polisi.

"Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dikabarkan mengancam menyumbat mulut anggota polisi dengan granat, saat mengamankan peserta malam takbiran Idul Fitri di Kota Medan, pada Selasa (4/6/2019).

Informasi itu beredar di salah satu media online yang memuat judul “Warga Takbiran di Usir Polisi, Gubernur Sumut Marah Besar: Kau Larang Lah, Kusumbat Mulutmu Pakai Granat”. Dalam media online lainnya membuat judul “Gubernur Sumut Ancam Sumpal Mulut Polisi dengan Granat”.

Dalam berita disebutkan, bahwa peserta takbiran yang sedang beristirahat di pinggir jalan seputaran Lapangan Merdeka Medan diusir polisi.

Edy Rahmayadi yang kebetulan melintas, langsung menghampiri. Ia disebut marah-marah kepada polisi.

“Apa hak kau melarang rakyat takbiran keliling di kota ini. Ini rakyatku. Kau larang lah, aku sumbat granat mulut kau,” kata Edy di berita tersebut.

Namun, Pemprov Sumut membantah isu yang beredar di media online dan viral di media sosial tersebut. Pelaksana tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemerintah Sumatera Utara, Fitriyus mengatakan, bahwa berita yang beredar tersebut adalah bohong (hoaks).

“Saya sudah tanyakan kepada Gubernur. Berita itu tidak benar,” kata Fitriyus, Minggu (9/6/2019).

Fitrius menyatakan, bantahan atas berita itu telah disampaikan melalui akun instagram @humassumut. Ia juga meminta agar berita itu tidak dipercaya.

“Tolong berhenti untuk menyebarkan, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.” jelasnya.

Dia mengaku, Pemprov Sumatera Utara sendiri belum berpikir menempuh jalur hukum kepada pengelola situs media online yang melakukan pemberitaan bohong (hoaks) tersebut.

“Belum berpikir ke arah sana. Nanti melihat perkembangannya,” tambahnya.

Sementara itu, Edy Rahmayadi yang dihubungi melalui WhatsApp tidak menjawab pertanyaan , untuk meminta penjelasan mengenai peristiwa yang sebenarnya di malam takbiran itu."

3 dari 3 halaman

Kesimpulan Klaim

Artikel berita yang ditulis oleh www.mediavalid.online yang berjudul Warga Takbiran di Usir Polisi, Gubsu Marah Besar : Kau Larang Lah, Kusumbat Mulutmu Pakai Granat! itu tidak benar.

Hal tersebut juga sudah ditanggapi oleh pihak Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Kabar itu disebut hoaks belaka. 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini