Sukses

[Cek Fakta] Logo PSI Dituding Terkait Gerakan Sosialis Internasional, Faktanya?

Ramai sejak 2017 lalu, logo PSI dikaitkan dengan logo gerakan Sosialis Internasional. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belakangan dikaitkan dengan logo gerakan Sosialis Internasional.

Jika dilihat sekilas, logo keduanya memang terdapat kemiripan. Salah satunya di gambar kepalan tangan yang memegang bunga mawar.

Kabar ini ramai di media sosial sejak 2017 silam. Misalnya seperti yang diberitakan nusantaranews dengan judul berita 'Ternyata Logo PSI Sama dengan Sosialis Internasional'.

Berita tersebut ditayangkan pada 25 September 2017. Berikut isi beritanya:

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta-Seberapapun orang menolak simbol, pada dasarnya ia tak bisa keluar dari ‘tanda’. Simbol adalah representasi dari jati diri, identitas dan eksistensi suatu kelompok.

Diskurus tentang simbol sesungguhnya ada hal menarik untuk dibahas. Munculnya partai baru bernama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup menghentakkan publik Indonesia.

Pasalnya lambang yang digunakan PSI ini persis dengan lambang gerakan Sosialis Internasional. Yakni sama-sama menggunakan simbol tangan terkepal menggenggam bunga mawar. Bedanya, Sosialis Internasional ada daunnya, sementara PSI tak memakai daun.

Namun bila dicermati dari corak penggunaan embel-embel seperti Sis (untuk panggilan perempuan) Bro (untuk panggilan laki-laki) di lingkaran PSI seperti dilansir dari laman resminya, jelas ini khas dan kental dengan gaya-gaya sosialis. Sebuah gaya sapaan egaliter tentang kesetaraan. Sama rata sama rasa. Tak ada kelas, bahwa semua setara. Kalau dulu misalnya untuk laki-laki sapaan egaliter yang populer adalah ‘Boeng’ atau ‘Bung’.

Kemiripan logo PSI dengan logo Sosialis Internasional ini apakah murni kebetulan? Entahlah, namun yang jelas di balik anggapan ‘penting nggak pentingnya’ logo (tanda), bagaimanapun juga tanda tetaplah subtansial. Karena di dalamnya terdapat mata rantai identitas, eksistensi dan misi yang diusung sebuah kelompok (komunal).

Sebagai informasi Sosialisme Internasional merupakan asosiasi partai politik di seluruh dunia, yang sebagian besar berusaha untuk membangun sosialisme demokratis. Sebagian besar mereka terdiri dari partai sosialis demokrat, partai demokratik sosial dan partai buruh.

Dibentuk tahun 1951 sebagai penerus Partai Buruh, Sosialis Internasional (SI), namun pada awal abad kesembilan belas, ia memiliki anteseden sampai akhir abad kesembilan belas. Asosiasi ini telah berkembang menjadi 153 anggota partai dari lebih 100 negara. Anggotanya telah memerintah di banyak negara termasuk sebagian besar Eropa. Partai Sosialis Eropa (PES), sebuah partai politik besar Eropa, merupakan organisasi yang terkait dengan SI.

Sekjen SI saat ini adalah Luis Ayala (Wikidata) (Chile), yang telah memegang jabatan tersebut sejak tahun 1989. Presiden SI saat ini adalah mantan Perdana Menteri Yunani George Papandreou.

Sementara itu, Janet Biehl dalam bukunya Politik Ekologi Sosial Munisipalisme Libertarian menjelaskan selama setengah abad, gerakan sosialis internasional mendorong dan terus mengkampanyekan tentang kebutuhan rakyat yang harus dipersenjatai atau milisia warga. Kalau di Indonesia dulu pernah muncul gerakan angkatan kelima yang diusung oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sejak awal, setiap gerakan sosialis internasional, mereka selalu menuntut adanya milisia guna menggantikan militer (angkatan bersenjata) dan polisi. Juga gerakan-gerakan anarkis dan sindikalis pernah menganggap bahwa rakyat yang dipersenjatai adalah sine qua non, yakni masyarakat yang bebas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Dari hasil penelusuran, isu tentang logo PSI yang terinspirasi gerakan Sosialis Internasional diklarifikasi pihak PSI.

Dalam situs resminya, PSI menjelaskan tentang arti dan makna dari logo partai bernomor urut 11 pada Pemilu Legislatif 2019 itu. Berikut klarifikasinya:

Banyak kalangan yang mengira bahwa logo PSI terisnpirasi dari gerakan sosialis demokrat internasional karena kemiripannya. Padahal logo ini terinspirasi dari ucapan salah satu pendiri bangsa ini.

"Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya. Dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya." Soekarno.

Kalimat diatas diucapkan oleh Presiden Pertama Indonesia, Soekarno pada pidatonya tanggal 29 Juli 1959 di Semarang. Dari sepenggal kalimat tersebutlah yang kemudian menjadi inspirasi kami untuk mewujudkannya menjadi logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Logo Partai Solidaritas Indonesia terdiri dari beberapa elemen, yakni sebuah segi empat berwarna merah dengan gambar kepalan tangan yang menggenggam bunga mawar berwarna putih, bertuliskan PSI dengan huruf P yang terbuka.

Arti dan makna logo PSI adalah sebagai berikut:

1. Warna dasar merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian dan kejujuran, warna hitam melambangkan kesetiaan, solidaritas, dan kekuatan.

2. Tulisan PSI merupakan singkatan dari Partai Solidaritas Indonesia. Dengan huruf “P’ yang terbuka, ini menunjukkan bahwa PSI merupakan partai yang terbuka bagi semua golongan dan kalangan.

3. Bunga mawar putih adalah lambang solidaritas internasional dengan gagasan demokratis substantif yang juga termaktub dalam UUD 1945.

4. Lima kelopak luar melambangkan Pancasila, dan tiga kelopak dalam menunjukkan Trisakti.

5. Kepalan tangan putih melambangkan tekad yang suci, optimisme, pantang menyerah dan selalu kuat memegang teguh prinsip dan cita-cita bangsa.

6. Warna merah sebagai latar belakang menunjukkan bahwa PSI selalu berani dalam setiap gerakan politiknya, tanpa pernah gentar pada siapapun yang mencoba menghalangi cita-cita bangsa Indonesia.

Makna logo inilah yang kami coba wujudkan baik dalam karakter kepengurusan, perekrutan anggota, serta kegiatan partai. Memang bukan pekerjaan yang mudah, namun kami yakin bahwa dengan semangat solidaritas, rasa optimistis, serta kerja keras setiap aktivis, kader, dan pengurusnya, PSI yakin bisa mencapai Indonesia Baru yang berlandaskan Kebajikan dan tetap merawat Keragaman.

Selain itu, PSI juga sempat melaporkan beberapa akun media sosial ke Bareskrim Polri. Sejumlah akun itu dilaporkan atas tuduhan fitnah yang menyebut PSI berpaham komunis.

Hal ini sebagaimana diberitakan Liputan6.com dengan judul berita 'Dituding Komunis, PSI Laporkan Sejumlah Akun Medsos'. Berita ini ditayangkan pada 26 September 2017 silam.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambangi Bareskrim Polri untuk melaporkan beberapa akun media sosial. Langkah hukum ini diambil menyusul fitnah yang menyebut PSI berpaham komunis.

Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan ada beberapa akun yang kerap mengaitkan PSI dengan PKI. Akun itu antara yakni, @jenderaltua1945, @TeSutrisna, @bajugurceleng, @SalmanAlfaridzi, dan @NOBABIBONG2019.

"Saya tegaskan PSI bukan partai yang memperjuangkan paham komunis. Kami sama sekali tidak berkaitan dengan itu, apalagi PKI," tegas pria karib disapa Toni itu di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017).

PSI pun menegaskan terkait dengan ideologi komunis. Logo merah sebagai warna dominan, menurut Anton, tidak berasosiasi dengan lambang PKI.

"Soal logo merah PSI, itu melambangkan keberanian (bukan PKI)," tegas Toni.

PSI menilai fitnah tak mendasar di akun sosial media adalah cara pengecut, karena kebanyakan dari mereka menggunakan akun anomim. Karena itu, kata Toni, PSI siap mengambil langkah serius guna memerangi kejahatan teknologi ini.

"Mulai hari ini kami ambil tindakan hukum, kami generasi yang menolak fitnah dan konspirasi yang dikendalikan teknologi," terang Toni.

Sayangnya, laporan PSI hari ini dimentahkan Bareskrim Polri. Menurut Toni, masih ada hal bersifat administratif yang wajib dilengkapi.

"Jadi nanti supaya pasal-pasal yang dituduhkan lebih resize lebih pas untuk disebutkan," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang logo PSI terkait denga logo gerakan Sosialis Internasional ternyata salah. Narasi yang beredar yang membahas logo PSI tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Selain itu, kabar ini sudah beredar sejak 2017 lalu. PSI juga sudah membuat laporan ke Bareskrim Polri terkait dengan kabar tersebut.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.