Sukses

[Cek Fakta] Dianggap Penyebab Kanker, Thailand Musnahkan Babi Besar-Besaran?

Beredar kabar pemusnahan babi besar-besaran di Thailand karena diduga menjadi penyebab utama penyakit kanker, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar marak di media sosial. Salah satunya adalah viralnya video pemusnahan hewan babi besar-besaran yang terjadi disebut terjadi di Thailand.

Pemusnahan babi itu dilakukan karena hewan tersebut menjadi penyebab utama penyakit kanker. Hal itu diketahui usai dilakukan penelitian terhadap babi.

Kabar dan video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Mang Opi pada Jumat, 22 Februari 2019 minggu lalu.

"Viral di media sosial :Pemusnahan babi massal di Tiogkok.

Setelah dilakukan pemeriksaan lewat laboratorium secara besar2an dlm bbrp tahun untuk mengetahui penyebab utama penyakit yg menyrang manusia terutam kanker. Tiongkok mengumumkan dgn terang2an bhw babi dan semua derevasinya adalah penyebab utama kanker. Untuk itu, pemerintah Tiongkok memerintahkan seluruh babi di Tiongkok harus dimusnahkan dan dilarang untuk memeliharanya, memakannya, mengimpornya bahkan melarang masuknya produk"s yg menggunakan bahan"s dari babi... Pemusnahan lebih dari 600.000 babi menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

*Baru terbukti stlh 1440 thn Al Quran mengharamkan makan babi*.

#MangOpiVideo viral," tulis Mang Opi menyertai video yang diunggahnya.

Dalam video tersebut terlihat, ratusan babi berada di atas mobil truk terbuka. Kemudian, babi-babi itu nampak didorong dengan ekskavator dan dimasukkan ke dalam sebuah lubang besar di tanah.

Video itu sudah dilihat sebanyak 6.700 kali dan dibagikan 851 kali. Ada 567 tanda suka dan 110 komentar yang menyertai unggahan babi dimusnahkan tersebut.

Selain itu, akun Twitter @ChannelIngusan juga mengunggah tulisan soal pemusnahan babi di Thailand pada 21 Februari 2019.

"Thailand resmikan negaranya BEBAS BABI, "HARUS DIMUSNAHKAN, dilarang memakan, memelihara, mengimpor", stlh yakin hasil bbrp thn penelitiannya, bhw BABI & SEMUA DERIVASINYA adl PENYEBAB UTAMA KANKER.Fakta Tak-Terbantahkan...14 abad lbh, Al-Qur'an sdh memberitahukan.Video 1:," tulis @ChannelIngusan.

Tulisan tersebut sudah di-retweet sebanyak 187 kali dan mendapat 141 tanda suka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari tahu kebenaran kabar tersebut. Dari hasil penelusuran, kabar soal ratusan babi yang dimusnahkan itu ternyata tidak benar.

Faktanya, peristiwa pemusnahan ratusan babi itu bukan terjadi di Thailand, melainkan di Kota Xiamen, China. 

Hal ini berdasarkan berita dari merdeka.com berjudul 'China Musnahkan 900 ribu Babi karena Wabah Flu Babi Afrika'. Berita itu ditayangkan pada Selasa, 15 Januari 2019 lalu.

Penyakit flu babi Afrika ini sudah merebak ke 24 provinsi sejak mulai mewabah Agustus lalu. Akibat wabah ini sejumlah sektor perdagangan khususnya produsen daging babi terpengaruh. Sejak 2017 China sudah memusnahkan hampir 700 juta babi.

Dilansir dari laman The Straits Times, Selasa (15/1), flu babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia tapi sangat mematikan bagi babi dan belum ditemukan vaksin atau obat untuk mengatasi wabah ini.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bulan lalu mendesak Beijing untuk tidak menutupi informasi tentang wabah ini setelah seekor babi ditemukan mati di pantai Pulau Kinmen, Taiwan, atau sekitar 10 kilometer dari pesisir Kota Xiamen, China. Babi itu kemudian diketahui terkena wabah flu babi Afrika.

"China selalu mengikuti prinsip 'terbuka dan transparan' dalam melaporkan kasus ini," kata Guang Defu, juru bicara kementerian dalam pernyataan di laman resmi.

Analis senior di Rabobank, Pan Chenjun, mengatakan banyak para peternak memusnahkan babinya sebagai jalan keluar dari industri karena wabah ini berdampak pada harga dan perdagangan.

Harga daging babi di sejumlah daerah anjlok dalam beberapa bulan terakhir setelah ada larangan distribusi.

"Jumlah yang dimusnahkan hanya bagian kecil saja," kata Pan.

Dia mengatakan wabah ini bisa berdampak pada stok ketersediaan daging babi yang bisa menurun hingga 20 persen tahun ini.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang ratusan babi yang dimusnahkan di Thailand ternyata salah. Peristiwa pemusnahan ratusan babi itu terjadi di China. 

Narasi yang dibangun bahwa pemusnahan babi karena menimbulkan penyakit kanker bagi manusia juga salah. Ratusan babi yang dimusnahkan itu karena wabah penyakit flu babi Afrika di China.

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam [cekfakta.com](https://cekfakta.com/ "") untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini