Sukses

[Cek Fakta] Video Ajakan SBY Coblos Nomor 1 Tak Terkait Pilpres 2019

Viral di Facebook video SBY mengajak mendukung pasangan nomor urut 1. Namun, tak ada kaitannya dengan pilpres.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tak benar tentang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung pasangan kandidat capres dan cawapres nomor urut 01 kembali beredar di media sosial.

Kabar ini muncul lewat video di Facebook yang diunggah akun Nyinyir Jokowi pada 9 Februari 2019 lalu. Dalam video berdurasi 14 detik itu, SBY yang tampil dengan kemeja batik berwarna biru menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor 1. Dalam video itu, Presiden RI ke-6 itu juga mengajak untuk mencoblos nomor 1.

"Waduh pak SBY kok gitu sih, suruh coblos nomor 01 @Jokowi Amin.

Kasihan kan pak, ada yang akan punah.

#OrangBaikPilihJokowi#JokowiLagi#01_IndonesiaMaju," tulis  akun Nyinyir Jokowi.

Video yang diunggah Nyinyir Jokowi telah 1.465 kali dibagikan dan mendapat 1.000 lebih komentar warganet.

Selain Nyinyir Jokowi, akun facebook Politik Panas juga mengunggah video SBY yang mengajak mencoblos nomor 1 pada 20 Februari 2019 lalu.

Dalam video itu, SBY tampak mengenakan kemeja batik berwarna coklat. Sambil duduk menghadap kamera, SBY mengajak pemilih untuk memilih nomor 1.

"Siap !Siap pilih nomor satu!," tulis akun Politik Panas.

Konten yang diunggah Politik Panas telah 12401 kali dibagikan dan mendapat lebih dari 2.000 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Dari hasil penelusuran, dua video SBY yang mengajak memilih nomor 1 ternyata tidak terkait dengan Pilpres 2019.

Video yang diunggah Nyinyir Jokowi misalnya, ternyata hasil suntingan. Video aslinya telah diunggah oleh akun youtube Relawan 1Nusa pada 30 November 2015 lalu.

Ajakan SBY untuk mencoblos nomor 1 memang benar, tapi konteksnya untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan dengan calonnya M Zairullah Azhar dan Muhammad Syafei. Kampanye itu berlangsung pada 2015.

Berikut pernyataan lengkap SBY dalam video tersebut:

"Saudara-saudara yang saya cintai, saya SBY yang pernah 10 tahun memimpin dan menjalankan pemerintahan di negeri ini, meyakini pasangan M Zairullah Azhar, Muhammad Syafei mampu memimpin Provinsi Kalimantan Selatan. Coblos nomor 1."

Video SBY yang diunggah akun facebook Politik Panas juga keliru. Dalam video itu, dukungan SBY bukan untuk Pilpres 2019, melainkan untuk Pilgub Sumatera Utara.

Pasangan calon yang diusung Partai Demokrat pada Pilgub 2018 adalah Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.

Video tersebut juga merupakan hasil suntingan. Video aslinya telah diunggah oleh SBY & Demokrat for Indonesia pada 23 Juni 2018.

Berikut pernyataan lengkap SBY dalam video berdurasi 54 detik tersebut:

"Saya mendukung penuh pasangan nomor 1 Eramas. Karena pasangan ini lah yang paling baik dan paling mampu untuk memimpin dan memajukan Sumatera Utara lima tahun mendatang.

Saya senang dengan tekadnya untuk memimpin dengan adil dan untuk menyejahterakan masyarakat di provinsi ini. Saya mendengar ada perlakuan yang tidak baik terhadap pasangan ini, tetaplah tegar. Pasti lah Tuhan akan melindungi dan rakyat akan membela.

Saya mengajak untuk memilih pasangan ini, pasangan nomor 1 Eramas. Edy Rahmayadi dan Musa Rajaksa atau Ijek, demi masa depan Sumatera Utara yang lebih maju dan bermartabat".

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Video SBY yang mengajak mencoblos nomor 1 ternyata keliru. Ajakan itu bukan dalam konteks Pilpres 2019, melainkan Pilkada beberapa tahun lalu. Kebetulan calon yang didukung SBY juga bernomor urut 1.

Video yang viral itu ternyata hasil suntingan. Ada beberapa kutipan SBY yang dihapus dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 24 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini