Sukses

[Cek Fakta] Viral Kabar Prabowo Pakai Kacamata Canggih Saat Debat Kedua, Faktanya?

Viral di media sosial, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggunakan kacamata pintar saat debat capres. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar soal calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menggunakan kacamata canggih saat debat kedua, 17 Februari 2019 lalu viral di media sosial.

Kabar ini diunggah oleh akun facebook Suara Anda pada 19 Februari 2019. Akun ini mengunggah sebuah foto Prabowo yang tengah mengikuti debat capres.  Di gambar itu, Prabowo terlihat tengah memegang kacamatanya. Suara Anda juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"Tercyduk Prabowo menggunakan kacamata canggih Google Glass terbaru yg bisa nyontek jawaban.Perhatikan tangan dan tatapan matanya.

Tapi sayang dalam kacamata canggih tersebut tidak dilengkapi dg kaca minus sehingga membuat Prabowo kesulitan melihat dan membaca jawabannya. Jadi ngawur dah jawabannya😂," tulis Suara Anda.

Konten yang diunggah Suara Anda telah 411 kali dibagikan dan mendapat 212 komentar warganet. Selain akun Suara Anda, konten serupa juga diunggah oleh akun Galuh Olivia.

"Nih kan di bales, kemarin jokowi dituduh pakai earpiece dan pulpen ajaib, sekarang muncul Prabowo pakai google glass saat debat... Netizen memang Kreatifnya tak terbatas.. 😄," tulis Galuh Olivia pada 19 Februari 2019.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Dari hasil penelusuran kabar tentang kacamata canggih yang dipakai Prabowo saat debat ternyata tidak benar.

Hal ini sudah diklarifikasi oleh akun facebook Dedy Helsyanto di Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax pada 20 Februari 2019 lalu.

[SALAH] Prabowo Gunakan Kacamata Google Glass untuk Contek Jawaban di Debat Pilpres Kedua

Akun Facebook dengan nama Suara Anda (@suaraanda01) membuat postingan seputar debat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang dilaksanakan Minggu (17/2) lalu.

Akun @suaraanda01menuding Prabowo menggunakan kacamata canggih google glass terbaru yang dipakai untuk menyontek jawaban pada debat pilpres, kemarin. Masih dalam narasi @suaraanda01, dikatakan juga bahwa kacamata canggih tersebut tidak dilengkapi dengan kaca minus sehingga membuat Prabowo kesulitan melihat dan membaca jawabannya.

Dihubungi melalui pesan Whatsaap, Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Andre Rosiade menyatakan kabar tersebut tidak benar atau bohong.

“Hoaks,” ujar Andre, Selasa (19/2).

Sementara kacamata yang dipakai Prabowo saat debat lalu sangat berbeda dengan kacamata google yang ada saat ini. Kacamata google terlihat lebih tebat di bagian tangkainya. Selain itu, ada beberapa komponen yang berbeda dengan kacamata pada umumnya.

Hal ini bisa dilihat dalam berita Liputan6.com dengan judul 'Spesifikasi Kacamata Pintar Google Anyar Terungkap di Geekbench'. Dalam berita tersebut dijelaskan spesifikasi dan kegunaan dari kacamata pintar google atau Google Glass.

Google Glass harus diakui merupakan salah satu produk gagal besutan Google. Sempat digadang-gadang bakal menuai sukses di pasaran, perangkat ini ternyata mendapat respon negatif.

Akhirnya pada 2015, Google mengumumkan mengakhiri pengembangan kacamata pintar ini.

Namun, nyatanya Google tidak benar-benar menghentikan seluruh prosesnya. Sebab tahun lalu dirilis versi terbarunya, yakni Google Glass Enterprise Edition.

Kini, varian terbaru Google Glass juga dipastikan akan muncul. Hal itu diketahui dari informasi yang berada di badan sertifikasi komunikasi Amerika Serikat, FCC, beberapa waktu lalu.

Seperti dikutip dari Phone Arena, Rabu (28/11/2018), keberadaan perangkat ini juga sudah muncul di laman Geekbench. Karenanya, spesifikasi perangkat ini juga sudah dapat diketahui.

Model terbaru ini masih mengusung nama Google Glass Enterprise Editon. Namun, belum diketahui apakah nama tersebut akan digunakan atau nanti Google akan menjualnya dengan nama berbeda.

Untuk spesifikasi, kacamata pintar Google ini didukung oleh Snapdragon 710, RAM 3GB, dan menjalankan Android 8.1 Oreo.

Ada kemungkinan perangkat ini akan dijual mulai tahun depan dan diprediksi dibanderol dengan harga lebih mahal dari pendahulunya.

Sekadar informasi, Alphabet--perusahaan induk Google--melalui divisi penelitian X, telah memperkenalkan Google Glass generasi kedua pada tahun lalu.

Memiliki tampilan serupa generasi pertama, dalam versi terbaru ini Google Glass hadir untuk kebutuhan yang lebih spesifik dan khusus.

Perangkat yang diberi nama Glass Enterprise Edition ini kini ditujukan untuk kebutuhan korporasi.

Glass Enterprise Edition ini hanya tersedia di Glass Partners, perusahaan khusus yang akan mengembangkan Glass sesuai kebutuhan klien.

Mengingat perangkat ini dapat dikustomisasi, harga dari perangkat pun tak dapat ditentukan. Menurut perusahaan, harga dari tiap unit berbeda tergantung dari kustomisasi software, dukungan pelanggan, dan pelatihan yang dibutuhkan.

Glass model terbaru ini kini juga dibekali dengan peningkatan yang lebih baik dari sisi spesifikasi. Daya tahan baterai, bobot yang lebih ringan, dan prosesor yang lebih cepat merupakan beberapa pembaruan yang dibenamkan perusahaan.

Tak hanya itu, perangkat ini dilengkapi dengan kamera 8MP, termasuk lampu yang dapat digunakan saat merekam, termasuk koneksi nirkabel yang lebih aman. Glass anyar ini juga dapat menggunakan lens prescription.

Lantas, seperti apa penggunaan Google Glass anyar ini nantinya? Perusahaan menyebut perangkat ini dapat digunakan profesional dalam beberapa bidang, termasuk kesehatan, manufaktur, logistik, dan petugas lapangan.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang Prabowo Subianto yang menggunakan kacamata pintar Google Glass saat debat kedua 17 Februari 2019 ternyata salah.

Kacamata yang digunakan Prabowo bukan Google Glass seperti yang ramai kabarkan atau viral di media sosial. Narasi yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini