Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Ma'ruf Amin Sebut Umat Islam Berdosa Bila Dia Kalah Pilpres

Beredar kabar Ma'ruf Amin menyampaikan umat Islam akan berdosa dan masuk negara bila ia kalah di Pilpres, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Para pasangan calon presiden dan wakil presiden terus berkampanye mengumpulkan dukungan untuk Pilpres 2019. Satu di antaranya adalah cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

Di tengah kampanye yang dilakukan Ma'ruf Amin, beredar kabar bahwa ia menyebut jika kalah Pilpres umat Islam akan berdosa dan masuk neraka.

Pernyataan Ma'ruf ini pertama kali dimuat dalam sebuah situs operain.blogspot.com dengan judul artikel berjudul 'Ma’ruf Amin: Jika Saya Kalah, Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua!!'.

Kabar ini kemudian viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah akun Andi Kurniawan. Akun ini mengunggah tangkapan layar dari artikel tentang Ma'ruf tersebut.

"Benarkah ma'ruf amin spt itu????? Klo gw lbh mlht Calon pemimpinnya. Klo peminpin bs gnti wakil kpn pun dia mau, tpi wakil g bkl bs gnti pmimpin. Klo pimpinan zolim walau wakil nya malaikat/nabi tetap wakil g bkal berkutik atas kezoliman pemimpin. G perlu jauh2 dlm rmh tangga j, klo suami nya bejat mk sang istri walau ia bertakwa g bs berkutik,kcuali suami nya tobat/cerai. Tpi klo suaminya yg takwa maka bila istri zolim maka suami berhak ambil krputusan apapun bahkan menceraikannya. Karna posisi wakil bak pembantu, sedang pemimpin bos, gimana mungkin pembantu bs menggeser bos, kecuali dia pndh ke bos yg lainnya. Y kita lht capres nya, klo capres nya zolim maka lgsg/tdk maka cawapres pun akan ikut berbuat zolim. Klo simple nya lbh lht pimpinannya bkn wakil nya. Klo Pimpinannya..gila😁🤭. Wakil ikutan gila.🤭," tulis Andi Kurniawan pada Kamis (20/1/2019).

Konten yang diunggah Andi Kurniawan ini telah mendapat 20 komentar wargent dan 8 kali dibagikan.

Selain Andi Kurniawan, akun lainnya yaitu Jac Separo Gendeng mengunggah konten serupa pada 22 Januari 2019 lalu. Ia juga menuliskan narasi dalam konten tersebut.

"Kalo Berita ini Benar...Ini KIAYI TERHEBAT DI DUNIA...Bisa Menentukan NERAKA Bagi Manusia Yg Ada Di NKRI Cuma Karena Urusan Tidak Memilih nya...HEBATNYA Terlalu...Tapi, Kita Tetap Anggap itu NGACO... Dan Kita Tetap: #2019GantiPresiden #2019PrabowoPresidenRI," tulis Jac Separo Gendeng.

Konten ini telah 10 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar warganet.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Dari hasil peneluran, kabar tersebut tidak benar. Ma'ruf ternyata tidak pernah mengucapkan kalimat "Jika Saya Kalah Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua", terutama saat ia berkampanye di berbagai tempat.

Hal ini sebagaimana yang dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel '[SALAH] Ma’ruf Amin: Jika Saya Kalah, Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua!!'.

Artikel berjudul “Ma’ruf Amin: Jika Saya Kalah, Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua!!” di operain[dot]blogspot[dot]com menuliskan informasi bahwa Ma’ruf Amin, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, memberikan pernyataan tentang umat Islam akan malu dan masuk neraka bila ia dan pasangannya, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01, Joko Widodo, tidak menang dalam Pemilihan Presiden 2019.

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata ditemukan bahwa artikel itu menyadur dan mengubah konteks isi berita yang berasal dari pemberitaan Ma’ruf Amin saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.

Ketika berkampanye di Bandung, Jawa Barat, Ma'ruf menghadiri silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda pada Sabtu 19 Januari 2019 lalu. Ma'ruf kemudian memberikan sambutan di depan para tamu yang hadir. Namun ia tidak mengatakan 'Jika Saya Kalah, Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua'.

Hal ini sebagaimana yang diberitakan Liputan6.com dengan judul 'Ma'ruf Amin: Kalau Saya Kalah di Pilpres, Orang Pasundan Malu'.

Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, mengatakan, dirinya dan Jokowi harus bisa menang di Jawa Barat. Jika tidak, menurut dia, masyarakat Pasundan akan malu.

Hal ini diungkapkan Ma'ruf mengingat dirinya adalah masyarakat yang mempunyai darah Pasundan. Karenanya, masyarakat harus mendukung semaksimal mungkin.

"Kalau saya dan Pak Jokowi tidak menang di Jawa Barat, ini menjadi orang Jawa Barat, orang Pasundan, malu semua. Saya kira itu. Orang Pasundannya sendiri jadi wakil presiden, orang Jawa Barat dijadikan wakil presiden, kok malah di Jawa Barat kalah," ucap Ma'ruf saat memberikan kata sambutan di acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat sunda di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (19/1/2019).

Dia menuturkan, jika kalah, bisa jadi ke depan membuat masyarakat Jabar tidak dipercaya lagi sebagai wakil presiden. Apalagi menjadi Presiden.

"Tapi kalau kita bisa memenangkan pilpres ini, maka orang percaya kepada Jawa Barat dan Pasundan ditampilkan tokohnya memenangkan pilpres, nanti pilpres yang akan datang, tidak hanya menjadi wakil presiden tapi akan dijadikan presiden. Karena itu kepercayaan, trust," ungkap Ma'ruf.

Menurut dia, sudah lama, Pasundan tidak punya tokoh menjadi pimpinan nasional. Terakhir adalah Umar Wirahadikusumah yang saat itu menjadi Wakil Presiden yang diangkat Soeharto pada tahun 1983.

"Makanya orang mengatakan, Orang Sunda ini asa aya tapi tak aya. Asa tak aya tapi aya. Artinya kita ada tapi sepertinya tidak ada, kalau dia ada seperti tidak ada. Karena memang belum bisa muncul sebagai pimpinan nasional," ungkapnya.

Karena itu, dirinya hadir sekarang, untuk mengangkat lagi masyarakat Pasundan di kancah nasional.

"Kalau dulu Pak Umar Wirahadikusumah orang Sunda yang jenderal. Kalau saya orang Sunda yang Kiai," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kabar mengenai Ma'ruf Amin yang mengatakan, "Jika Saya Kalah, Umat Islam Akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua" ternyata salah dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Ma'ruf tidak pernah memberikan pernyataan tersebut.

Sementara artikel yang memuat pernyataan Ma'ruf tersebut bukan merupakan situs yang kredibel. Artikel yang memutarbalikkan isi pernyataan Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan ke Bandung, Jawa Barat pada 19 Januari 2019 lalu. 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.