Sukses

[Cek Fakta] Muncul Foto Panglima TNI dengan Pose 2 Jari, Apa Maksudnya?

Beredar foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berpose dua jari, benarkah tanda dukung Prabowo-Sandi?

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilu 2019, beragam kabar dan foto pun bermunculan. Salah satunya adalah foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang terlihat menunjukkan dua jari, dengan jempol dan telunjuk teracung.

Seperti diketahui, pose tersebut kini diidentikkan dengan bentuk dukungan untuk calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Foto tersebut diunggah akun Facebook bernama Samsul Prime pada 11 Januari 2019. Dalam foto tersebut, memang terlihat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sedang berfoto sembari menunjukkan dua jari.

Unggahan tersebut sudah dibagikan 12.191 kali dan mendapat tanda suka 1.100. Kemudian, ada 350 komentar turut bicara soal unggahan foto tersebut.

Selain itu, akun Facebook bernama Roselinda Saminuddin juga mengunggah foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengacungkan dua jarinya.

Bahkan dalam foto tersebut, terdapat tulisan Salam Dua Jari dan ada foto Prabowo Subianto di dalamnya.

Unggahan itu sudah dilakukan sejak 5 Oktober 2018. Namun, tidak ada yang membagikan foto tersebut dan tidak ada komentar. Hanya ada satu tanda suka dalam unggahan foto tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Foto yang diunggah akun Facebook Samsul Prime dan Roselinda Saminuddin memang benar adanya. Tetapi, tidak dapat dipastikan kapan foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto itu diambil.

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba mencari tahu kebenaran foto tersebut. Namun rupanya, itu merupakan foto lama sebelum Hadi menjadi Panglima TNI.

Dan penunjukkan angka dua jari bukan untuk salah satu capres dan cawapres karena merupakan simbol angkatan di TNI.

Hal itu dibuktikan dengan unggahan artikel www.turnbackhoax.id pada 12 Januari 2019. Artikel tersebut berjudul [SALAH] “Panglima TNI salam dua jari biarkan cebong bunuh diri”.

[Cek Fakta] Muncul Foto Panglima TNI dengan Pose 2 Jari, Dukung Prabowo-Sandi?

"Puspen TNI: “Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain…”, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Salah.

======

SUMBER

http://bit.ly/2Cs8F7R, post oleh akun “Samsul Prime” (facebook.com/samsul.prime2), sudah dibagikan 11.722 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Panglima TNI salam dua jari.biarkan cebong bunuh diri hahaha..laporkan tuh bong…”

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

Post SUMBER membagikan foto yang per 2 Januari lalu sudah diklarifikasi bahwa simbol jempol dan telunjuk membentuk “L” tidak terkait dengan capres.Post SUMBER menambahkan narasi yang tidak berhubungan dengan konteks yang sebenarnya dari foto asli, untuk memelintir dan membangun premis.——

(2) Puspen TNI: “… “Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain, karena foto tersebut diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut,” ujarnya.

Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan kembali bahwa TNI dan Polri tetap menjaga komitmen dan netral pada pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019, karena netralitas adalah segala-galanya. …”

Selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

http://bit.ly/2FrVp64 Pusat Penerangan TNI (akun terverifikasi): “Panglima TNI : Foto Simbol Ibu Jari dan Jari Telunjuk Tidak Terkait dengan Capres

(Puspen TNI). Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menegaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri yang viral beberapa hari terakhir ini, baik di Whatsapp dan Media Sosial (Medsos) yang menggunakan kode tertentu dengan mengacungkan simbol ibu jari dan jari telunjuk seolah-olah mendukung salah satu pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut dua adalah tidak benar.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI kepada awak media saat mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo meninjau lokasi terdampak Tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, serta menemui para pasien di RSUD dr. H. Bob Bazar dan sejumlah pengungsi di Tenis Indoor Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/1/2019).

Dijelaskan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa simbol atau kode yang digunakan oleh Akabri lefting 87 tersebut telah digunakan sejak pangkat Letnan Dua. “Kode itu menandakan sinergitas dan solidaritas angkatan untuk mempersatukan, dan sudah digunakan sejak saya dan pak Tito masih berpangkat Letnan Dua,” ujarnya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali menegaskan bahwa beberapa foto yang sempat viral tersebut tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung salah satu pasangan Capres yang mengikuti Pilpres 2019. “Penetapan pasangan Capres/Cawapres berlangsung pada September 2018, sedangkan foto tersebut diambil sebelum itu,” katanya.

Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri mengacungkan simbol dua jari merupakan simbol atau kode yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 dan Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX Lemhannas tahun 2015.

“Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain, karena foto tersebut diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut,” ujarnya.

Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan kembali bahwa TNI dan Polri tetap menjaga komitmen dan netral pada pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019, karena netralitas adalah segala-galanya.

“Saya katakan bahwa komando TNI dan Polri adalah satu, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Kita akan mensukseskan Pemilu 2019 serta memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa pesta demokrasi tersebut akan berjalan aman, sukses dan lancar,” tutupnya.”

======

Sumber: https://www.facebook.com/MafindoID/posts/1355620634577571, https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/815934475405756/"

Selain itu, Liputan6.com juga pernah menulis artikel terkait foto Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada 2 Januari 2019. Artikel itu berjudul Kapolri dan Panglima Imbau TNI-Polri Tak Foto dengan Simbol Capres.

[Cek Fakta] Muncul Foto Panglima TNI dengan Pose 2 Jari, Dukung Prabowo-Sandi?

 

"Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau anggota TNI-Polri, tidak foto dengan gaya atau simbol yang mirip seperti nomor urut salah satu pasangan calon presiden. Menurut Tito, dirinya sudah koordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Kami dengan Bapak Panglima sudah sepakat, karena nanti akan disalahtafsirkan, kita sudah mengimbau kepada teman-teman angkatan 87, kemudian 92, Lemhanas angkatan 20, selama kontestasi (Pilpres), jangan mengggunakan simbol itu dulu, nanti saja kalau sudah selesai kontestasi," ujar Tito, Rabu (2/1/2019).

Imbauan tersebut disampaikan Tito seiring viralnya foto TNI-Polri bergaya dua jari dengan mengangkat jempol dan telunjuk. Menurut Tito, yang ditakutkan jika TNI-Polri bergaya tersebut akan disalahartikan oleh pihak lain.

Tito menjelaskan, foto dengan kode atau simbol tersebut merupakan ciri dari angkatan 1992, 1987, dan Lemhanas angkatan 20. Menurut Tito, kode tersebut mirip dengan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Itu juga fotonya diambil jauh sebelum penetapan pasangan calon tadi. Jadi angkatan 87, angkatan saya, punya kode jari itu (jempol dan telunjuk diangkat), sudah lama sekali, sudah lebih dari 20 tahun," kata Tito.

Hal senada juga disampaikan Hadi Tjahjanto, kode tersebut biasa digunakan angkatan 1992, 1987, dan Lemhanas angkatan 20.

"Kode tersebut menandakan untuk soliditas, sinergi angkatan untuk mempersatukan. Dan akhir-akhir ini muncul kode itu kembali yang nantinya akan menganggap bahwa TNI-Polri tidak netral," ucap Hadi.

Hadi bersama Tito menegaskan, TNI-Polri akan tetap menjaga netralitasnya dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden yang akan berlangsung pada April 2019.

"Saya sampaikan TNI-Polri menjaga netralitas dan simbol-simbol itu adalah untuk kebersamaan, tidak ada maksud lain dan diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut," kata Hadi."

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Foto yang diunggah akun Facebook Samsul Prime dan Roselinda Saminuddin memang benar adanya. Tetapi, narasi yang menyertai foto tersebut tidak benar.

Karena, penunjukkan angka dua jari yang dilakukan oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto merupakan kode untuk angkatan 1992, 1987, dan Lemhanas angkatan 20. Simbol angka bukan untuk mendukung salah satu capres dan cawapres.

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini