Sukses

[Cek Fakta] Simulasi Pemungutan Suara Digelar untuk Orang Gila?

Beredar kabar dan viral di facebook terkait simulasi pemungutan suara untuk orang yang mengalami gangguan jiwa atau gila.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai sibuk mempersiapkan berbagai hal untuk menyukseskan pemilu serentak yang akan berlangsung pada April 2019 mendatang.

Di tengah persiapan ini, beredar kabar adanya simulasi pemungutan suara untuk orang yang mengalami gangguan jiwa atau gila.

Kabar ini viral di facebook. Awalnya muncul sebuah foto yang berisi orang diduga mengidap gangguan kejiwaan digotong oleh sejumlah orang. Foto ini diunggah oleh akun facebook bernama Moeslim Niaga.

Akun Moeslim Niaga juga menuliskan narasi dalam unggahannya. "Simulasi orang Gila di bawa ke TPS saat pemilu nanti.Pertama terjadi Di Dunia.!," tulis Moeslim Niaga.

Konten ini telah dibagikan sebanyak 22.034 kali dan mendapat 943 komentar dari warganet, sejak diunggah pada 24 Desember 2018 lalu.

Selain akun Moeslim Niaga, foto serupa juga diunggah oleh akun Andhika K. Wijaya dan mengirimkannya ke grup ‎INDONESIA MEMILIH PEMIMPIN 2019.  Narasi di dalam konten tersebut juga hampir sama dengan yang dituliskan akun Moeslim Niaga.

"Simulasi orang Gila di bawa ke TPS saat pemilu nanti. Pertama terjadi Di Dunia.!😂😂#sontoloyo — merasa konyol," tulis Andhika K. Wijaya.

Konten ini telah 919 Kali dibagikan dan mendapat 29 komentar warganet, sejak diunggah pada 24 Desember 2018 lalu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Berdasarkan penelusuran, foto yang diunggah akun facebook Moeslim Niaga dan Andhika K. Wijaya itu ternyata diambil dari situs berita balinewsbetwork.com.

Situs berita tersebut menampilkan foto tersebut dalam sebuah berita berjudul "Obati Orang Gila, Dukun Ini Tewas Dikapak". Berita tersebut telah ditayangkan pada 22 Februari 2018 lalu.

Foto dalam berita tersebut juga diberi keterangan "Orang gila bernama Wayan Agus Gede Susastra diamankan polisi karena membunuh dukun yang hendak mengobatinya,".

Denpasar/BaliNewsNetwork.Com-Nasib sial menimpa  I Nyoman Kertiasa (25), warga Jalan Ahmad Yani, Gang Tohjaya VI Denpasar, Bali. Pria yang dikenal sebagai balian (dukun) ini tewas di tangan orang gila.

Celakanya, saat itu dia hendak mengobati Wayan Agus Gede Susastra (38), orang gila tadi, di Gang Suar, No. 2, Banjar Pengukuh, Antasura, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Kamis (22/2) sekira pukul 10.30 Wita.

Korban dibunuh oleh pasiennya  menggunakan blakas (kapak). Tak pelak korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Bahkan usus korban terburai hingga keluar.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Gede Sumena menuturkan, korban diduga balian (dukun) yang mengaku bisa menyembuhkan penyakit pelaku, Wayan Agus Gede Susastra.

“Saat pengobatan, diduga pelaku emosi karena dipaksa berobat.  Karena marah pelaku masuk ke kamar ngambil pisau dan menusuk korban,” terangnya di lokasi Kamis 22 Februari 2018.

Karena melihat korban masih hidup dan lari menyelamatkan diri, pelaku mengejar korban dan membelah korban hingga ususnya terburai dengan menggunakan kapak.

“Kondisi korban saat ditemukan dalam luka cukup parah di bagian kepala, kaki dan usus terburai, di belah oleh pelaku,” ujarnya.

Menurutnya, kakak pelaku sebagai saksi atas nama Ni Ketut Puspiani (40), sengaja mendatangkan korban karena menurut informasi korban bisa mengobati penyakit pelaku.

Sementara hasil pemeriksaaan awal oleh tim identifikasi Polresta Denpasar ditemukan luka pada korban di bagian tubuh terbelah dari dada sampai perut usus dan organ terburai, luka di kaki, punggung dan di paha.

Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolsek Denpasar Barat. Selain mengamankan pelaku petugas menyiya sebuah pisau, kapak,  HP aldo, SIM C atas nama korban, sandal, tas gendong hitam dan ember hitam. 

Klarifikasi itu juga bisa dilihat di situs turnbackhoax.id dengan artikel berjudul "[SALAH] Simulasi orang Gila di bawa ke TPS saat pemilu nanti".

"Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah. Post SUMBER menggunakan foto yang sudah beredar sebelumnya mengenai berita tentang pengamanan penderita gangguan jiwa oleh polisi karena membunuh dukun yang hendak mengobati, lalu mengedarkan dengan narasi yang tidak ada hubungannya untuk membangun premis."

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Foto orang diduga mengidap gangguan kejiwaan itu viral, karena ditulis dengan konteks informasi dan narasi yang salah. Padahal, foto aslinya tidak berkaitan dengan keiikutsertaan pemilu bagi orang yang mengidap gangguan jiwa.

Isu ini juga suda diluruskan oleh situs turnbackhoax.id dengan menampilkan fakta dan referensi dari sumber foto tersebut.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini