Sukses

[Cek Fakta] Benarkah Serigala yang Berjalan Paling Depan Adalah yang Tua dan Sakit?

Sebuah foto yang menampilkan sekawanan serigala sedang berjalan di salju yang tebal sedang viral di Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang menampilkan sekawanan serigala sedang berjalan di salju yang tebal sedang viral di Facebook. Dalam foto tersebut, kawanan serigala tersebut berjalan dalam satu baris, dengan 3 ekor serigala terlihat memimpin kawanan di depan dan satu ekor serigala terlihat mengawal di belakang.

Salah satu pengunggah foto tersebut, akun Facebook dengan nama Yossy Fecillya, menambahkan deskripsi gambar mengenai kepemimpinan dan kerjasama tim yang menginspirasi dan memotivasi para warganet.

Yossy menuliskan bahwa tiga serigala yang berjalan paling depan adalah serigala yang tua dan sakit, mereka berjalan di depan untuk mengatur kecepatan berjalan kelompoknya.

Lima serigala berikutnya adalah yang terkuat dan terbaik, mereka bertugas melindungi sisi depan bila ada serangan.

Para 'warga' berada di tengah, terlindungi dari serangan yang mungkin datang. Sedangkan, 5 serigala di belakangnya adalah kembali mereka yang terkuat dan terbaik sebagai pelindung.

Satu serigala terakhir adalah sang pemimpin. Dia memastikan bahwa tidak ada anggotanya yang tertinggal dan kelompok serigala tetap utuh. Dia selalu siaga untuk berlari ke arah manapun. Teks tersebut lalu diakhiri dengan pelajaran yang dapat diambil.

"Satu hal yang dapat kita pelajari di sini, menjadi seorang pemimpin bukanlah tentang berada di baris terdepan. Ini tentang bagaimana menjaga suatu kelompok / Negara agar selalu bisa bersama utk memajukan bukan memecah belahkan," tutupnya.

Foto dan tulisan tersebut pun memperoleh angka share yang cukup tinggi; sudah dibagikan sebanyak 9.741 kali saat tulisan ini dimuat. Warganet pun berkomentar bahwa tulisan itu menginspirasi dan harusnya menjadi catatan untuk para pemimpin di negeri ini.

Namun, terlepas dari motivasi dan inspirasi yang dibagikan oleh unggahan tersebut, keakuratan dari formasi kawanan serigala itu masih dipertanyakan. Apakah benar serigala yang berjalan di depan adalah serigala yang lemah dan pemimpinnya justru mengawal di belakang?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Dari penelusuran gambar, ditemukan bahwa foto tersebut diambil oleh Chadden Hunter pada tahun 2011 untuk ditampilkan dalam sebuah dokumenter BBC yang berjudul Frozen Planet.

Deskripsi original dari foto tersebut menyebut bahwa sekawanan serigala yang terdiri dari 25 ekor serigala itu sedang berburu seekor bison di Taman Nasional Wood Buffalo, Kanada. Disebutkan juga bahwa kawanan itu dipimpin oleh seekor "alpha female" dan jejaknya diikuti oleh serigala lainnya dalam satu baris untuk menghemat energi.

Seperti diketahui, kawanan serigala dan hewan lainnya kerap berjalan bersama dalam satu baris, terutama saat mereka harus melewati medan berat seperti lapisan salju yang tebal. Hal ini menjadi tradisi yang dilakukan untuk memudahkan perjalanan mereka.

Serigala terdepan harus menyiapkan jalan bagi kawanan di belakangnya dengan meratakan lapisan salju yang tebal. Perjalanan kawanan di belakangnya pun dipermudah dengan adanya jejak yang dibuat oleh serigala terdepan tersebut.

Untuk membuat jejak tersebut, serigala yang memimpin di depan haruslah serigala yang kuat. Karena serigala merupakan hewan monogami, tugas pemimpin ini biasanya dilakukan oleh ayah atau ibu serigala. Bisa juga dilakukan oleh anak serigala yang dirasa sudah cukup kuat.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Foto serigala yang viral di Facebook adalah asli, yaitu foto kawanan serigala di Taman Nasional Wood Buffalo, namun teks deskripsi yang mengiringinya tidaklah akurat.

Kawanan serigala tidak dipimpin oleh tiga serigala paling tua dan lemah, ataupun dikawal dari belakang oleh serigala pemimpin. Tetapi, serigala yang paling kuatlah yang umumnya memimpin kawanan dengan berjalan di depan untuk menyediakan jejak bagi serigala lainnya.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini