Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Video Penculikan Anak di Tangerang Selatan

Kasus penculikan memang sedang ramai, namun masyarakat harus tetap pandai memilah informasi yang benar maupun hoaks.

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dan jejaring pesan Whatsapp sedang dihebohkan dengan video berisi adegan penculikan yang mencekam. Dalam video tersebut, terlihat pelaku yang dikelilingi polisi dan warga sedang menyandera seorang bocah dan mengancamnya dengan sebilah pisau.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah laman Facebook dengan nama Terciduk. Video diunggah pada 28 Oktober 2018 dan telah ditayangkan sebanyak lebih dari 100 ribu kali dan dibagikan sebanyak 4.424 kali per Senin (29/10/2018) sore.

Di kabar serupa yang beredar juga disebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Salah satu akun Instagram, Explorebenda, menuliskan agar masyarakat berhati-hati dengan kasus penculikan yang kian merajalela di masyarakat.

"Waspada kelas tinggi buat semuanya Ini kejadian jelas dan fakta sudah terang terangan #PENCULIKAN semakin merajarela dan berani di keramaian Kejadian ini telah terjadi di Kedaung Ciputat Tangsel. So,... Buat emak-emak dan Baba-Baba yg punya BOCAH BOCAH BALITA BATITA AGAR SELALU WASPADA SELALU DI PANTAU DR TINDAK KRIMINALITAS," tulis akun Explorebenda, Sabtu (27/10/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Kapolsek Ciputat Kompol Donni Bagus Wibisono pun langsung membantah kebenaran dari kabar tersebut, seperti dilansir dari Okezone, Senin (29/10/2018). Menurutnya, video yang beredar tidak terjadi di wilayah Ciputat.

"Tidak ada kejadian seperti itu di Ciputat. Saya minta masyarakat jangan asal mengunggah video, dikroscek dulu, karena nanti bisa meresahkan masyarakat lainnya," kata Donni.

Donni pun menerangkan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi di daerah Jambi pada pertengahan 2010 silam. Saat itu polisi berhasil menyelamatkan bocah yang disandera oleh seorang pelaku berpenutup kepala dari kain sarung.

"Itu kejadian di Jambi tahun 2010. Jadi Polresta Jambi berhasil menyelamatkan bocah itu dari perampok yang gagal beraksi," tambahnya.

Divisi Humas Polri melalui akun Instagramnya juga mengunggah video klarifikasi terkait video tersebut. Sama seperti yang diungkapkan Donni, Divisi Humas Polri juga menyatakan bahwa kejadian dalam video tersebut adalah penyanderaan anak di Jambi 10 tahun yang lalu.

 
 
 
View this post on Instagram

Be Smart Netizen ya Sobat Polri 😉 . . . #imbauanpolri #thebestpol #sobatpolri #polripromoter @multimedia.humaspolri

A post shared by DIVISI HUMAS POLRI (@divisihumaspolri) on

 

Kejadian penyanderaan dalam video tersebut tepatnya terjadi pada 15 September 2010. Abil, putra dari pasangan Gunawan dan Siti Sarifah disandera selama kurang lebih 2 jam oleh Joko di kediaman Gunawan di Kotabaru, Jambi.

Awalnya Joko berniat merampok rumah Gunawan dan menyekap Siti Sarifah dan anak-anaknya. Untungnya, Siti Sarifah sempat berlari keluar rumah dan berteriak bahwa di rumahnya ada maling. Mendengar teriakan Siti, warga pun berdatangan ke rumah korban.

Polisi pun turut mendatangi rumah Gunawan. Setelah bernegosiasi, sang pelaku keluar rumah namun masih sambil menyandera Abil dengan membawa senjata tajam.

Petugas yang sigap pun berhasil melumpuhkan pelaku. Korban sandera, Abil pun berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun. Sedangkan pelaku langsung diamankan di Polresta Jambi.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kabar disertai video yang menyebutkan adanya penculikan di daerah Tangerang Selatan merupakan kabar yang tidak benar. Kejadian dalam video yang viral itu memang benar terjadi namun bukanlah di Tangerang Selatan. Kejadian dalam video merupakan perampokan dan penyanderaan anak yang terjadi di Jambi pada tahun 2010.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini