Sukses

[Cek Fakta] Siswi Non-Muslim Dipaksa Kenakan Jilbab di SMAN di Riau?

Muncul sebuah berita mengenai kewajiban mengenakan jilbab bagi salah satu SMAN di Rokan Hulu, Riau. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Rokan Hulu - Jilbab umumnya dikenakan oleh muslimat atau perempuan muslim. Sebagian sekolah berbasis agama Islam bahkan menyerukan kewajiban menggunakan penutup kepala tersebut bagi siswinya.

Namun, beberapa hari lalu, muncul sebuah berita mengenai kewajiban mengenakan jilbab bagi salah satu sekolah menengah atas negeri atau SMAN di Rokan Hulu, Riau. Tautan berita ini pun marak dibagikan di media sosial.

Klaim

Tak mengherankan, bila kemudian tautan berita dengan judul "Siswi Kristen Wajib Pakai Jilbab di Riau" yang dilansir situs web Independensi.com pada Jumat, 25 Agustus 2018, menjadi perbincangan warganet. Berita itu berisi tentang kewajiban menggunakan jilbab bagi setiap siswi, meski beragama selain Islam, di Provinsi Riau.

Disebutkan pula dalam berita itu, seorang siswi yang berbeda keyakinan mengeluhkan adanya aturan jilbab tersebut. Bahkan, sang kepala sekolah disebutkan membenarkan adanya kewajiban itu.

 

Screenshot: Cek Fakta - Kewajiban Berjilbab Siswi SMAN di Rokan Hulu, Riau. (Liputan6.com)

 

Berikut isi lengkap berita itu:

25/08/2018

Siswi Kristen Wajib Pakai Jilbab di Riau

PEKANBARU (IndependensI.com) – Wajib menggunakan jilbab bagi setiap siswi meski beragama lain di Provinsi Riau kembali lagi diberlakukan. Tepatnya di SMA Negeri 2 Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu – Riau. Pihak sekolah ini mewajibkan Siswi beragama Kristen memakai pakaian seragam jilbab.Seorang siswi yang bernama Febrina Chyntia Sihombing yang duduk dibangku kelas 2 SMA Negeri 2 Rambah Hilir tidak terima kalau siswi beragama Kristen wajib pakai jilbab di sekolah.

“Saya tidak terima kalau siswi beragama Kristen wajib pakai jilbab. Saya memohon supaya kami tidak lagi pakai jilbab, karena kami bukan beragama Islam,” ujar siswi yang pada semester pertama meraih peringkat 1 dan semester kedua akhirnya hanya dapat juara 3 ini, kepada IndependensI.com, Sabtu (25/8/2018).

Orangtua Febrina, Bapak Hendron Sihombing memohon supaya putrinya tidak diwajibkan seragam jilbab disekolah, pasalnya putrinya adalah beragama Kristen.

“Saya meminta putri saya ataupun siswi beragama Kristen jangan lagi wajib pakai jilbab” ujarnyaSementara itu, Norman SPd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Rambah Hilir, mengakui bahwa Siswi beragama Kristen diwajibkan memakai jilbab di SMA Negeri 2 Rambah Hilir.“

Benar bahwa siswi beragama Kristen pakai jilbab di SMA Negeri 2 Rambah. Peraturan itu sudah lama. Sebelum saya menjabat Kepala Sekolah di sini semua siswi Kristen sudah pakai seragam jilbab,”kata Norman. Norman mengakui bahwa dirinya baru pertama ini ada wartawan yang meminta konfirmasi terkait masalah kewajiban menggunakan jilbab bagi siswa yang bukan beragama Islam.

“Saya baru kali ini ada wartawan menkonfirmasi terkait jilbab. Untuk itu, akan saya ajak komite sekolah untuk membahas permasalahan kasus jilbab ini” ujarnya, Sabtu (25/8/218). (Mangasa Situmorang)

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Kepala Sekolah

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Rambah Hilir, Riau, Nurman membantah bahwa pihaknya mengeluarkan aturan wajib terkait penggunaan jilbab bagi siswinya. Pernyataan itu menyusul beredarnya kabar bahwa pihaknya mewajibkan seluruh siswi agar mengenakan jilbab.

Nurman menegaskan, tidak ada aturan tertulis terkait kewajiban memakai jilbab. Namun, yang jelas pihaknya hanya mengeluarkan imbauan lisan soal penggunaan jilbab. Imbauan itu digaungkan sejak sekolah berdiri.

"Pihak sekolah tidak pernah memberlakukan peraturan tersebut secara tertulis di SMAN 2 Rambah Hilir. Adapun masalah memakai jilbab bagi siswi selama ini hanya berupa budaya sekolah yang berlangsung sejak sekolah ini berdiri tahun 2002," kata Nurman lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Nurman menuturkan, sejauh ini respons siswi di sekolah terbilang baik. Dia menyebut sampai saat ini sebagian besar siswi mendukung imbauan soal penggunaan jilbab.

"Pada umumnya siswa secara keseluruhan mendukung budaya tersebut dan selama ini tidak masalah," dia menegaskan.

Screenshot: Cek Fakta - Klarifikasi soal Kewajiban Berjilbab Siswi SMAN di Rokan Hulu, Riau. (Liputan6.com)

Sebelumnya, ramai beredar kabar di media sosial dan media online di Riau yang menyebut penggunaan jilbab juga wajib bagi siswi di SMAN 2 Rambah Hilir, Rokan Hulu, Riau. Masih dari kabar yang beredar, ada salah satu siswa dan orangtua siswa yang keberatan dengan aturan itu. Apalagi siswi tersebut bukan beragama Islam.

Nurman pun mengaku keberatan dengan kabar yang tersiar, baik di media sosial maupun media online.

"Maka dari itu kami perlu menklarifikasi berita tersebut. Pihak sekolah tidak mewajibkan bagi siswi nonmuslim," dia memungkasi.

Orangtua Siswi Tak Keberatan

Dilansir situs berita Riauterkini.com, Nurman selaku Kepala SMA Negeri 2 Rambah Hilir bertemu dengan tiga orangtua siswi nonmuslim.

Mereka adalah Jumas Sinaga ayah dari siswi Rista Pintaria, Pardamean Simbolon ayah dari siswi Roito Ilfiana boru Simbolon, dan Nurmaida boru Sihotang selaku ibu dari siswi bernama Raimana Simanjuntak.

Kendati demikian, Jumas Sinaga selaku ayah dari Rista Pintaria boru Sinaga mengaku kaget dipanggil pihak sekolah pada Senin sore, 27 Agustus 2018.

Jumas menjelaskan, sejak anaknya masuk di SMAN 2 Rambah Hilir tidak ada aturan atau paksaan dari pihak sekolah untuk memakai jilbab.

"Kalau dia memakai jilbab, mungkin karena sudah budaya di sekolah ini. Dan kami pun tidak keberatan mereka memakainya," jelas Jumas.

Ia pun mengaku sangat kaget saat dipanggil agar datang ke sekolah, sebab sore hari kemarin dirinya tengah mandi di sungai. Jumas mengaku tidak akan melarang putrinya memakai jilbab, bahkan akan meminta anaknya untuk menuruti peraturan sekolah.

‎"Nanti di rumah saya akan bilang ke anak saya agar memakai pakaian biasa, Senin pakaian apa, Rabu pakaian apa, sesuai peraturan sekolah," katanya.

Jumas mengaku meski putrinya memakai jilbab di sekolah, namun anaknya tidak mengikuti ajaran agama lain, sebab mereka tetap mendapatkan pelajaran Kristen di SMAN 2 Rambah Hilir.

"Itu kebudayaan (memakai jilbab). Sebenarnya pelajaran nasrani pun ada di sini (di sekolah)," pungkas Jumas. Persoalan ini mencuat setelah muncul di media sosial kritikan atas pemakaian jilbab oleh siswi-siswi nonmuslim di sekolah itu.

 

(Penelusuran cek fakta ini dibantu reporter Regional Liputan6.com Moch Harun Syah)

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Demikian klarifikasi pihak SMAN 2 Rambah Hilir dan penjelasan orangtua salah satu siswi mengenai kewajiban mengenakan jilbab bagi siswi nonmuslim. Dengan demikian, berita tersebut telah diklarifikasi oleh pihak terkait.

 

Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini