Sukses

[Cek Fakta] Ketum PBNU Said Aqil Nyatakan Dukungan untuk Prabowo?

Beredar berita yang menunjukkan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilihan Presiden 2019, para tokoh masyarakat mulai menentukan siapa yang layak untuk didukung. Memperoleh dukungan dari seorang tokoh masyarakat, berarti juga mendapat dukungan dari para pengikutnya, yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan. 

Oleh karena itu, para pasangan calon presiden dan wakil presiden pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menggalang dukungan dari para tokoh masyarakat, demi memuluskan jalan menuju takhta pemimpin Indonesia.

Klaim

Sebuah tautan berita dengan judul "Ketum PBNU: Warga NU Bebas Pilih Siapa Saja, Saya Pribadi Dukung Prabowo" yang dimuat di Faktakini pada Jumat (17/8/2018) sedang ramai dibagikan di media sosial.

Berita itu berisi kutipan pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat menyatakan dukungannya untuk Prabowo dalam Pilpres 2014. Lalu disebutkan dalam berita itu, Prabowo dan pasangannya Sandiaga Uno yang sudah menyambangi Said Aqil di kantornya. Kartu anggota NU pun segera dibuatkan untuk Prabowo usai kunjungan tersebut.

Isi lengkap berita itu adalah sebagai berikut:

Jum'at, 17 Agustus 2018

Faktakini.com, Jakarta - Sejak dari sebelum Pilpres 2014, KH Said Agil Siradj Ketua Umum PBNU sudah mendukung Prabowo untuk menjadi Presiden.

Saat itu Kyai Said menegaskan, secara pribadi, dia mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilihan umum 2014.

"Warga NU bebas memilih siapa saja sebagai capres, tapi saya secara pribadi mendukung Prabowo," kata KH Said Agil Siradj di sela pelantikan Pengurus Cabang NU Kota Depok di Masjid Kubah Emas Depok, Jawa Barat, Kamis (15/5/2014).

Menurut dia, purnawirawan jenderal itu punya sikap tegas, keberanian, dan wibawa untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Said Agil juga menyebut Prabowo sebagai sosok yang memikirkan rakyat kecil seperti petani, buruh, dan nelayan.

Ia mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas yang bisa membawa bangsa berdaulat secara ekonomi.

"Kita juga harus berdaulat secara ekonomi, politik dan juga budaya. Jadi bukan hanya secara geografis saja," ucapnya, menegaskan.

"Jangan sampai bangsa Indonesia dikangkangi oleh para investor," ujar beliau saat itu.

Pada Pilpres 2019 Prabowo akan maju berpasangan dengan Sandiaga Uno dan sudah menyambangi Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj di kantornya. Setelah pertemuan, NU langsung membuatkan kartu anggota NU untuk Prabowo Subianto.

"Insyaallah lagi disiapkan kartu anggota NU (Nahdlatul Ulama) untuk Pak Prabowo," kata Said Aqil di kantornya, Jl Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Said menuturkan Sandiaga sudah otomatis menjadi anggota NU karena mertua Sandi adalah NU asli dan ibunda Sandi merupakan NU yang tinggalnya di dekat rumah Said Aqil.

"Kalau Pak Sandiaga sudah, tahun kemarin, kalau Pak Sandiaga ini mertuanya NU, betul, yang punya Masjid At-Taqwa, secara ibadah NU, dan kalau dari ibundanya dari Cirebon dari rumah saya 7 km," ungkapnya.

Dia juga beralasan Prabowo adalah sahabat Gus Dur yang merupakan tokoh NU. Dia juga sempat mengatakan Prabowo di mata Gus Dur adalah sosok yang ikhlas kepada bangsa.

"Kalau Pak Prabowo sahabatnya Gus Dur, Gus Dur pernah katakan kalau mau cari orang ikhlas pada bangsa ya Prabowo. Masih ingat saya Gus Dur ngomong gitu, ha-ha-ha...," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berita Lama

Pada Pemilihan Presiden 2014, Said Aqil secara pribadi memang mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden. Saat itu, ia juga menyatakan bahwa warga NU bebas memilih siapa pun calon pemimpinnya.

Pernyataannya inilah yang kembali digaungkan menjelang Pilpres 2019, ditambah kunjungan Prabowo ke kantor PBNU pada Senin (16/7/2018), semakin menciptakan kesan seolah-olah Said Aqil mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Punya Kartu Tak Berarti Peroleh Dukungan

Terkait pemberian Kartu Nahdlatul Ulama kepada Prabowo Subianto oleh Said Aqil, Direktur Eksekutif Said Aqil Siroj Institute (SAS Institute) Imdadun Rahmat mengatakan, kartu tersebut tak lantas menjadi tiket dukungan dari warga Nahdliyyin untuk pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.

Ia menegaskan, NU merupakan organisasi terbuka. Siapa saja bisa diterima sebagai anggota dan mendapatkan kartu NU selama memenuhi persyaratan yang tertuang di AD/ART, termasuk Prabowo.

"Tapi menjadi anggota NU tidak lantas mendapat dukungan. Menjadi kader NU juga belum tentu mendapat dukungan politik," ujar Imdadun di Kantor SAS Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Imdadun Rahmat juga menanggapi pemberitaan liar yang beredar, salah satunya berita yang dimuat di Faktakini tersebut.

"SAS Institute menemukan beberapa pemberitaan yang tidak benar, bahkan mengarah pada ketidakjujuran dan manipulasi. Pemberitaan yang tendensius ini sangat merugikan nama baik KH Said Aqil Siroj dan bisa menimbulkan perpecahan warga NU," ujar Imdadun Rahmat di kantornya, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Imdadun menuturkan, pernyataan Said saat menemui Prabowo dan Sandiaga di Kantor PBNU tidak bisa diartikan sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan tersebut.

Sebagai Ketua Umum PBNU, Said menyatakan tidak mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

 

3 dari 3 halaman

Mendukung Ma'ruf Amin

Imdadun lalu menambahkan, dalam Pilpres 2019, Said Aqil telah menentukan dukungannya kepada sesama tokoh NU, cawapres KH Ma'ruf Amin.

"KH Said Aqil Siroj sebagai pribadi yang memiliki hak konstitusional untuk menentukan dukungannya tetap istiqomah terkait doa, restu, solidaritas dan dukungan beliau kepada KH Ma'ruf Amin sebagai sesama ulama dan khususnya sesama tokoh NU," katanya.

SAS Institute mengimbau kepada masyarakat khususnya warga NU untuk tidak terpengaruh berita bohong yang mengarah pada upaya membenturkan Said Aqil dengan Ma'ruf Amin. Sehingga dapat memicu perpecahan di kalangan keluarga besar kaum Nahdliyyin.

Kesimpulan

Berita yang dimuat dalam Faktakini merupakan sebuah manipulasi terhadap pernyataan dukungan Said Aqil kepada pasangan Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014, seolah-olah merupakan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.