Sukses

[Cek Fakta] Bendera Asian Games Pakai Tiang Bambu Inisiatif Warga

Penampakan bendera peserta Asian Games 2018 bertiang bambu menjadi perdebatan hangat di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Asian Games 2018 akan dimulai 18 Agustus 2018 mendatang. Pelaksanaannya digelar di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang.

Beragam persiapan pun telah diupayakan pemerintah. Mulai dari pembangunan dan perenovasian gelanggang-gelanggang tempat pertandingan, hingga pembenahan infrastruktur pendukung.

Dari sisi promosi dan sosialisasi, pemerintah melalui Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOG) sudah memasang baliho di berbagai lokasi. Baik itu di pinggir jalan, papan reklame, maupun di angkutan umum.

Bendera Pakai Tiang Bambu

Bendera negara-negara peserta bertiang bambu dikibarkan di Penjaringan, Jakarta Utara. Mendadak sontak, foto-foto bendera bertiang bambu itu pun viral di media sosial.

Ada yang mengatakan tidak layak. Salah satunya, warganet pemilik akun @Mentimoen. Akun dengan pengikut sekitar 16 ribu itu berpendapat, bendera dengan tiang bambu bisa mempermalukan tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018.

Kicauannya itu pun disukai 379 orang, dikomentari 100 kali, serta diretwit sebanyak 907 kali.

Namun, ada pula yang mengapresiasi. Apalagi, pengibaran bendera bertiang bambu itu disebut sebagai inisiatif warga, bukan arahan dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI.

Seperti akun Twitter @AzzamIzzulhaq. Dia menyayangkan adanya kritikan terhadap aksi yang disebut sebagai inisiatif warga tersebut.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klaim Bukan Inisiatif Warga

Foto mobil bak terbuka yang tengah mengangkut tiang-tiang bendera dari bambu viral di media sosial, termasuk Twitter. Mobil itu disebut sebagai mobil dinas Pemprov DKI Jakarta.

Akun @mochamadarip menyebut, pemasangan bendera negara-negara peserta Asian Games 2018 dilakukan dengan bantuan mobil dinas Pemprov DKI Jakarta.

"Masih mau bilang inisiatif warga," katanya.

Selain itu, akun @kangdede78 juga mempertanyakan soal inisiatif warga itu. Dalam kicauannya, dia turut serta mengunggah foto mobil yang diduga mengangkut tiang-tiang bambu tersebut.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun buka suara terkait polemik tiang bambu bendera peserta Asian Games 2018 itu.

"Jangan sekali-kali anggap rendah tiang bendera dari bambu. Itulah tiang yang ada di rumah-rumah rakyat kebanyakan. Penjualnya rakyat kecil. Pengrajinnya pengusaha kecil. Penanamnya ada di desa-desa. Biarkan hasil panen rakyat kecil, hasil dagangan rakyat kecil ikut mewarnai Ibu Kota," kata Anies di kawasan GBK, Jakarta, (18/7/2018).

Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) sebelumnya sempat menurunkan bendera peserta Asian Games tersebut. Namun, Anies meminta petugas memasangnya kembali.

"Pemasangan bendera itu adalah inisiatif warga. Jangan halangi, jangan rendahkan dan mari kita izinkan rakyat merayakan Asian Games dengan kemampuannya, dengan ketulusannya," katanya.

Mantan Mendikbud mengapresiasi inisiatif warga yang telah memasang bendera peserta Asian Games.

"Saya berharap, tiang bambu dan bendera sederhana inisiatif warga ini malah akan jadi inspirasi bagi warga kampung lainnya untuk mempercantik lingkungannya, menyambut tamu-tamu yang datang ke Jakarta,” tandas Anies Baswedan.

Tidak Pakai APBD

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan kabar yang menyebut dana tiang bambu untuk bendera negara peserta Asian Games 2018 berasal dari APBD DKI adalah tidak benar. Dana pembelian tiang bambu itu murni dari partisipasi masyarakat.

"Kalau yang diributkan kemarin, di teman media, itu murni partisipasi masyarakat," kata Sandiaga di kawasan Depok, Kamis (19/7/2018).

Pembelian tiang bambu dari masyarakat, menurut Sandiaga, harus diapresiasi. Sebab, hal itu sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menyebarkan demam Asian Games 2018.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini