Sukses

Prediksi Piala Dunia 2022 Maroko Vs Spanyol: Tim Matador Enggan Jadi Tumbal

Maroko akan berhadapan dengan Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta Banyak alasan untuk meragukan perjalan Maroko di Piala Dunia 2022. Namun status underdog membuat Singa Atlas kuat. Tak terkalahkan pada fase grup, Maroko pun bersiap mengukir sejarah baru lewat Piala Dunia 2022. Sanggupkan tim ini membunuh raksasa Spanyol di babak 16 besar?

Jawabannya baru akan ketahuan setelah kedua tim bertemu di Education City Stadium, Selasa (6/12/2022) malam, kick off pukul 22.00 WIB. Anda bisa menyaksikan pertandingan ini secara langsung melalui stasiun SCTV, Indosiar, Nex Parabola, hingga live streaming di Vidio.

Opta Analyst memperkirakan Spanyol bakal memenangkan pertarungan ini. Peluangnya bahkan mencapai angka 63,1 persen. Artinya Maroko hanya kebagian 14,7 persen: sangat jomplang!

Jajak pendapat yang dilakukan Sofascore juga tak jauh berbeda. Sebanyak 50 persen responden menjagokan Spanyol bakal memenangkan pertandingan. Sementara 38.4 persen lainnya mendukung Maroko. Sedangkan 11,4 persen responden memprediksi laga berakhir imbang. 

Media olahraga 90 menit lebih spesifik lagi: Spanyol menang 1-0 atas Maroko. 

Meski demikian, sepak bola tidak selesai hanya dalam hitungan-hitungan peluang. Apapun masih mungkin terjadi di lapangan. Maroko bahkan sudah membuktikan. Status undergog yang disematkan sejak awal turnamen bergulir dijawab dengan hasil mengagumkan di fase grup. 

Di laga perdana grup F, Maroko menahan finalis Piala Dunia 2018 Kroasia 0-0. Di laga kedua, Singa Atlas mengaum dan menghancurkan kuda hitam Belgia 2-0. Maroko kemudian mengunci posisi pemuncak klasemen setelah pada partai terakhir kembali menang 2-1 atas Kanada. 

Maroko pun melaju ke babak 16 besar mengulang perjalanan di Piala Dunia Jerman 1986. Saat itu, Singa Atlas juga berhasil melaju ke fase knock out sebelum dihentikan Jerman Barat 1-0.

Keberhasilan ini membuka mata dunia. Maroko bukan tim pelengkap. Maroko adalah pembunuh raksasa. Mantan manajer Arsenal bahkan tidak sabar menantikan aksi Singa Atlas berikutnya. 

"Bagi Tim Maroko, mereka sangat impresif, sangat fantastis di setiap laga. Saya tidak sabar melihat penampilan mereka di babak knock out," kata Wenger yang kini jadi pejabat FIFA. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kisah Pembunuh Goliat

Kiprah tim pembunuh raksasa di Piala Dunia bukanlah cerita baru. Pada edisi-edisi sebelumnya, publik sudah berulang kali dibuat tercengang oleh pencapaian tim berstatus underdog. Dan celakanya, Spanyol pernah menjadi korban pada Piala Dunia 2002 lalu. Saat itu, La Furia Roja secara mengejutkan berhasil disingkirkan Korea Selatan di babak perempat final.

Timnas Spanyol dipaksa angkat koper setelah kalah adu penalti 3-5 (0-0). Kemenangan ini mengantar Taeguk Warriors untuk pertama kali ke semifinal sebelum dihentikan Jerman 0-1.

Spanyol kembali mengalami nasib serupa di Piala Dunia 2018 saat bertemu tuan rumah Rusia yang tidak diunggulkan. Sempat unggul lebih dulu melalui gol bunuh diri Sergei Ignashevich pada menit ke-12,  Spanyol gagal memenangkan laga akibat handsball Gerrard Pique di kotak terlarang pada menit ke-41. Artem Dzyuba mengeksekusinya dengan sempurna dan mengubah kedudukan 1-1. 

Skor ini bertahan hingga babak tambahan dan laga harus dilanjutkan lewat adu penalti. Igor Akinfeev mampu menahan dua tendangan Spanyol dan membawa tuan rumah menang 4-3. 

Maroko mirip Rusia. Tidak diunggulkan. Dibanding tim lawan, Maroko boleh kalah mentereng. Skuad besutan Walid Regragui itu hanya dihuni sedikit bintang. Yang paling bersinar terang tentu saja Hakim Ziyech yang bermain di Liga Inggris bersama Chelsea.

Di kubu Spanyol sebaliknya. Pelatih Luis Enrique memanggil sederet pemain ternama. Paling banyak dari Barcelona, seperti Pedri, Gavi, Jordi Alba, Erik Garcia, hingga veteran Sergio Busquets. Belum lagi duo penggawa Real Madrid sekelas Marco Asensio dan Dani Carvajal. Belum lagi ujung tombak Atletico Madrid, Alvaro Morata atau Pau Torres yang tengah bersinar bersama Villarreal.  

"Kami tidak datang hanya untuk mengatakan 'oh, kami hampir saja'," kata pelatih Maroko, Walid Regragui mengingatkan. "Kami perlu mendapatkan hasil seperti yang dilakukan semua tim Eropa atau Amerika Selatan. Kita perlu meniru mereka,” beber pelatih berusia 47 tahun itu. 

Kiper Maroko, Yassine Bounou Bono juga punya ambisi yang sama. Dia juga belum mau berhenti.  

"Kami sudah mengukir sejarah saat mencapai 16 besar, tapi kami ingin lebih," katanya.

"Menyingkirkan Spanyol akan menghadirkan sejarah baru di Piala Dunia dan juga sepak bola negara kami," kata Bounou seperti dilansir dari tribalfootball.com belum lama ini

 

3 dari 5 halaman

Siapkan Skenario Terburuk

Sementara itu gelandang Spanyol, Gavi tidak ingin memandang enteng Maroko. Dalam laga ini, dia berharap mereka tidak melakukan kesalahan yang sama ketika kalah 1-2 dari Jepang di fase grup.

Dalam laga ini, Spanyol sempat memimpin lewat Alvaro Morata dan berpeluang mengunci posisi pemuncak. Namun situasi berubah saat Jepang membalas lewat Ritsu Doan dan Ao Tanaka. 

“Pertandingan melawan Jepang harus menjadi pelajaran untuk yang akan datang. Untungnya, kekalahan itu telah teratasi dan kami jelas tahu apa yang harus kami lakukan,” kata Gavi kepada Marca. “Kami tidak ingin kehilangan fokus, yakni memenangkan Piala Dunia," bebernya. 

Pelatih Spanyol, Luis Enrique juga sudah mempersiapkan pasukannya menghadapi Maroko. Mantan pemain Barcelona itu tidak akan memberikan celah sedikitpun bagi Maroko untuk melaju ke perempat final. Bahkan, Enrique sudah mengantisipasi hingga skenario adu penalti.

Persiapan ini bahkan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Para pemain diberi pelerjaan rumah untuk melatih 1000 tendangan penalti sebelum melangkah ke Piala Dunia 2022. 

"Lebih dari setahun yang lalu, di salah satu kamp Spanyol, saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus tiba di sini dengan setidaknya 1.000 penalti diambil," kata Enrique kepada BBC.

"Jika Anda menunggu sampai tiba di sini untuk berlatih penalti... [itu tidak akan cukup]," sambungnya.

"Ini adalah momen menegangkan, waktu menunjukkan keberanian dan bahwa Anda dapat menembak penalti dengan cara yang cara Anda , jika Anda telah melatihnya ribuan kali."

Sepanjang sejarah, Spanyol sudah tiga kali bertemu Spanyol. Dua laga sebelumnya terjadi pada babak play off Piala Dunia 1962 lalu. Dalam pertandingan yang berlangsung dua leg pada bulan November 1961 tersebut, Spanyol menang dengan skor masing-masing 1-0 dan 3-2.

Maroko kembali bertemu Spanyol di fase grup Piala Dunia 2018. Pada pertandingan itu, Singa Atlas mulai merepotkan dan sempat memimpin dua kali sebelum akhirnya Iago Aspas menyamakan kedudukan di menit akhir menjadi 2-2. Akibat hasil ini, Maroko terpaksa angkat koper. 

 

4 dari 5 halaman

Prediksi Line Up

Maroko:

Bono; Hakimi, Saiss, Aguerd, Mazraoui; Ounahi, Amrabat, Sahiri; Ziyech, En-Nesyri, Boufal

Spanyol

:Simon; Carvajal, Rodri, Laporte, Alba; Pedri, Busquets, Gavi; Torres, Morata, Olmo

 

 

5 dari 5 halaman

Head to Head

Pertemuan: 3

Maroko menang: 0

Gol Maroko: 4

Seri: 1

Spanyol menang: 2

Gol Spanyol: 6.

 

3 Pertemuan Terakhir

25/06/2018 Spanyol 2-2 Maroko (Piala Dunia)

23/11/1961 Spanyol 3-2 Maroko (Kualifikasi Piala Dunia)

12/11/1961 Maroko 0-1 Spanyol (Kualifikasi Piala Dunia)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.