Liputan6.com, Doha- Gol kedua Jepang ke gawang Spanyol di laga terakhir grup E Piala Dunia 2022 mengundang kontroversi. Banyak yang menyebutkan gol yang jadip penentu kelolosan Jepang itu seharusnya tidak disahkan karena bola sudah keluar.
Namun wasit dibantu VAR dan juga teknologi garis lapangan memastikan kalau bola masih ada di lapangan. Berdasarkan aturan nomor 9 di FIFA, bola dinyatakan masih ada di lapangan kalau tak sepenuhnya keluar baik masih di bawah atau atas.
Baca Juga
Meski begitu penjelasan FIFA ini tetap bikin biungung mantan bek Manchester United atau MU Gary Neville dan Graeme Souness. Keduanya bingung mengapa tak ada penjelasan jelas kepada penonton mengapa gol bisa disahkan.
Advertisement
"Sejak hari pertama turnamen ini, FIFA belum bisa betul-betul jelaskan kepada fans di rumah atau kami, bagaimana bisa keputusan itu dianulir," kata Neville seperti dikutip ITV.
"Awalnya gol dianulir dan VAR melihat sesuatu yang kita semua tak bisa lihat di studio atau seluruh dunia. Kita tak mendapatkan sudut pandang dimana VAR sudah melihatnya."
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Senada
Â
Pendapat senada dikatakan mantan bek Liverpool, Graham Souness. Dia mengatakan sulit bagi penonton melihat gol itu tidak keluar.
"Setiap studio televisi, setiap pundit, setiap orang yang tertarik dengan Piala Dunia ingin melihat gambarnya," kata Souness.
Advertisement
"Sepertinya buat kita penonton, bola sudah keluar, gambar yang terlihat juga memperlihatkan bola sudah keluar."
Â
Advertisement
Depak Jerman
Â
Karena gol kontroversial ini, Jepang pun menendang keluar Jerman. Tak hanya menendang, tapi Jepang secara fenomenal jadi pemimpin di grup neraka.
Jerman di saat yang sama menang 4-2 atas Kosta Rika. Namun ini tak cukup untuk mengalahkan Spanyol yang punya keunggulan cetak gol lebih banyak.
Advertisement
Rekor
Dilansir Opta Analyst, Jumat (2/12/2022), saat melawan Jepang di Khalifa International Stadium, Doha, Jumat dini hari tadi, Spanyol berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan tingkat persentase ball possession yang sangat tinggi, yakni 83 persen.Â
Melihat persentase penguasaan bola di atas, Spanyol tidak memberikan kesempatan sedikit pun bagi lawannya untuk mengendalikan jalannya pertandingan. Namun, pada akhir laga, Spanyol justru merasakan tamparan keras saat Jepang berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.Â
Kemenangan ini membuat Jepang mencetak rekor baru yang sangat mengesankan di Piala Dunia. Jepang menjadi tim dengan tingkat ball possession terendah yang memenangkan pertandingan di ajang Piala Dunia.
Advertisement
Sekadar informasi, dalam pertandingan melawan Spanyol, Jepang hanya memiliki tingkat ball possession sebesar 17,7 persen!
Perlu diketahui, dalam dunia sepak bola, ball possession atau penguasaan bola, merujuk pada kontrol para pemain atas bola yang sedang dimainkan, sehingga secara langsung membuat tim tersebut menguasai bola dan mengendalikan jalannya pertandingan. Â
Keuntungan dari penguasaan bola adalah tim tersebut akan menjauhkan tim lawan dari kesempatan menembak dan mencetak gol, yang tentunya tidak selalu benar terjadi seperti kasus Jepang melawan Spanyol ini.
Advertisement
Melawan Jerman
Tidak hanya saat melawan Spanyol, Jepang juga memiliki tingkat ball possession yang rendah pada laga pertama di Grup E Piala Dunia 2022 Qatar, yakni saat melawan Jerman.Â
Berdasarkan statistik permainan, saat melawan Jerman di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, pada Rabu (23/11/2022), Jepang hanya memiliki tingkat ball possesion sebesar 26,2 persen.Â
Sementara, lawannya, Jerman menguasai jalannya pertandingan dengan tingkat ball possesion sebesar 73,8 persen.
Advertisement
Seperti yang kita ketahui, hasil akhir berpihak pada Jepang dengan mengalahkan Jerman 2-1 dan keluar sebagai pemenang. Jepang pun meraih 3 poin penuh pertamanya di Piala Dunia 2022 Qatar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.