Sukses

Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022, Senegal Malah Kena Sanksi FIFA

Jelang menghadapi Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Senegal malah diganjar sanksi berupa denda oleh FIFA lantaran dinilai telah melanggar aturan terkait konferensi pers pra pertandingan.

Liputan6.com, Jakarta - Senegal sukses mengamankan tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Singa Teranga berhak atas satu slot di fase knock-out usai finis di peringkat dua klasemen akhir Grup A dengan torehan enam poin, terpaut satu angka dari sang pemuncak Belanda.

Timnas Senegal pun sudah dinanti lawan berat di babak selanjutnya. Skuad asuhan Aliou Cisse harus meladeni perlawanan Inggris dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Al Bayt, Senin (5/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Sayangnnya, alih-alih mendapat waktu untuk fokus mempersiapkan diri, Senegal justru harus menerima sanksi dari FIFA. Singa Teranga diganjar denda senilai 8.700 poundsterling (sekitar Rp164 juta) akibat melanggar aturan yang ditetapkan federasi sepak bola dunia.

Dilansir dari Mirror, situasi ini bermula ketika mereka hendak melakoni laga ketiga Grup A kontra Ekuador pada Selasa (29/11/2022) lalu. Manajer Senegal kala itu menghadiri konferensi pers pra pertandingan tanpa mengajak satu pemain pun.

Padahal, regulasi secara jelas menegaskan bahwa setiap tim harus melakukan jumpa pers sebelum laga, dengan dihadiri pelatih kepala bersama satu orang pemain dari skuad.

FIFA langsung melakukan investigasi setelah kejadian itu. Induk organisasi sepak bola dunia lantas mengeluarkan pernyataan terkait hukuman yang harus diterima Senegal akibat pelanggaran di Piala Dunia 2022.

“Komite Disiplin FIFA telah memberikan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Senegal berupa denda sebesar CHF 10.000 dan peringatan karena telah melanggar pasal 44 Peraturan Piala Dunia Qatar 2022, pasal 2.7.2 Peraturan Regulasi Media dan Pemasaran, serta pasal 8.5.3 Buku Pegangan Tim,” bunyi pernyataan resmi FIFA.

“Potensi pelanggaran terkait dengan konferensi pers wajib yang berlangsung pada 28 November (waktu setempat) jelang pertandingan Ekuador vs Senegal di FIFA World Cup,” sambung organisasi tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Susul Jerman

Senegal bukanlah satu-satunya tim yang mendapat ganjaran serupa dari FIFA. Sebelumnya, Timnas Jerman telah lebih dulu mendapat denda lantaran manajer Hansi Flick memilih untuk tidak mengajak penggawanya dalam sesi konferensi pers jelang melawan Spanyol.

Flick berdalih dirinya tak mungkin memboyong satu pemain demi menghadiri sesi wawancara, sementara skuadnya berbasis di bagian utara Qatar.

Ia mengaku enggan memaksa anak asuhnya melakukan perjalanan sekitar tiga jam ke media center FIFA World Cup Qatar, mengingat mereka bakal melakoni laga penting kontra Spanyol sehari setelahnaya. Flick menilai hal itu terlalu berisiko.

3 dari 4 halaman

Pernyataan Manajer Jerman

“Sangat penting bagi mereka (para pemain) untuk mencurahkan energi saat latihan. Saya datang sendiri karena kami tidak mau seorang penggawa menghabiskan tiga jam di jalan (untuk menghadiri konferensi pers),” ujarnya.

“Ke-26 pemain (Timnas Jerman) itu penting, dan setiap orang harus fokus pada permainan. Saya optimistis,” sambung Flick kala itu, seperti dikutip dari Mirror.

Kelakuan Tim Panser berujung pada dijatuhkannya hukuman berupa denda dari FIFA. Nahasnya lagi, Jerman kini tak bisa mentas di babak 16 besar Piala Dunia 2022 usai tersingkir oleh Jepang dan Spanyol yang menghuni dua urutan teratas klasemen.

4 dari 4 halaman

Jangan Anggap Enteng

Terlepas dari sanksi tersebut, Singa Teranga harus mempersipkan diri jelang menghadapi Timnas Inggris di babak 16 besar. El Hadji Diouf, salah satu jajaran pelatih Senegal, sebelumnya telah mengirim peringatan kepada The Three Lions.

Ia meminta agar skuad asuhan Gareth Southgate tidak menganggap enteng pertemuan dengan Singa Teranga di fase knock-out. Pasalnya, tak menutup kemungkinan Senegal bisa memberi kejutan, seperti di Piala Dunia edisi 2002 silam.

“Ini mengingatkan saya ketika kami bermain melawan Prancis. Mereka pikir mereka sudah memenangkan permainan sebelum mereka bertanding. Jika Inggris melakukan hal yang sama pada Minggu (waktu setempat), situasi ini bagus untuk kami,” ujarnya melansir Mirror.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.