Sukses

HEADLINE: Gegap Gempita Piala Dunia 2022 Qatar, Siapa Juara Perdana di Timur Tengah?

Banyak hal yang membuat Piala Dunia Qatar 2022 berbeda dari edisi-edisi sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Tidak terasa, Piala Dunia 2022  akan segera berlangsung di Qatar. Panggung termegah bagi para pesepak bola papan atas itu siap memanjakan mata para pencinta bola di berbagai penjuru dunia mulai 20 November - 18 Desember 2022. 

Ini kali pertama Piala Dunia berlangsung di Timur Tengah. FIFA selaku induk sepak bola dunia telah menunjuk Qatar sebagai tuan rumah. Negara di semenanjung Jazerah Arab itu berhasil mengalahkan calon kuat lainnya, yakni Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan Jepang.

Dari empat negara ini, hanya Australia yang belum pernah jadi tuan rumah Piala Dunia. Sisanya, sudah berpengalaman menggelar event akbar empat tahunan itu. Indonesia juga sempat ikut mengajukan diri, tapi  proposal PSSI ditolak karena tidak mendapatkan izin pemerintah.

Pengumuman dilakukan pada 2 Desember 2010 lalu oleh Sepp Blatter saat masih jadi presiden FIFA. "Pemenang tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Qatar," ujar Blatter membaca isi amplop di tangannya. Delegasi dari Qatar langsung bangkit. Mereka bersorak gembira, berangkulan dan sebagian tampak meneteskan air mata. Perjuangan meyakinkan FIFA tidak sia-sia.

"Terima kasih atas kesempatan ini, dan terima kasih karena sudah mengembangkan pertandingan ini. Terima kasih sudah memberi Qatar kesempatan. Kami tidak akan mengecewakan. Kalian akan bangga kepada kami dan Anda akan bangga kepada Timur Tengah. Ini janji kami," ujar HE Sheikh Mohammed bin Hamad Al-Thani, Ketua Delegasi Bidding Qatar 2022 dalam sambutannya usai penguman pemenang.

Sebagai negara kaya, Qatar sebenarnya punya segalanya untuk menggelar Piala Dunia 2022. Dengan total PDB Qatar mencapai USD146,4 miliar (2020), Qatar bisa membangun apa saja untuk kelancaran event ini.

Meski demikian, penunjukan Qatar tetap saja memicu resistensi. Cuaca panas jadi salah satu penyebabnya. Selain itu, ukuran Qatar juga dianggap tidak cocok untuk event sebesar Piala Dunia.

Blatter bahkan menyesali penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunai 2022. Menurut Blatter, komite eksekutif FIFA seharusnya memberikan kesempatan tersebut kepada Amerika Serikat.

"Kami Komite Eksekutif FIFA sebenarnya sepakat bahwa Rusia harus mendapatkan Piala Dunia 2018.Setelah itu, Amerika Serikat jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Itu akan menjadi isyarat perdamaian jika dua lawan politik lama jadi tuan rumah Piala Dunia secara bergantian," ujar Blatter dikutip Sky Sports.

"Qatar negara yang terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk Qatar. Saya ulangi, memilih Qatar adalah sebuah kesalahan," ujar pria yang tersandung kasus korupsi tersebut.

Berkaca dari sejarah, kritik terhadap penunjukan tuan rumah Piala Dunia bukan kali ini saja terjadi. Pada edisi-edisi sebelumnya, hal ini juga biasa terjadi, seperti pada Piala Dunia di Afrika Selatan 2010 lalu.  

Saat Piala Dunia pertama kali digelar di benua Afrika, tidak sedikit yang meragukannya. Benua yang selalu terjerembab dalam berbagai masalah kemanusiaan, seperti perang, kelaparan, dan kemiskinan itu dianggap bukan pilihan tepat menggelar event akbar sekelas Piala Dunia. Belum lagi angka kriminalitas yang tinggi di Afrika Selatan kian menambah suram wajah Piala Dunia 2010.

Mundur lebih jauh lagi, penunjukkan Amerika Serikat sebagai tuan rumah Piala Dunia 1994 juga tak luput dari cemooh. Bagaimana mungkin pentas sepak bola paling akbar di muka bumi digelar di negara yang tidak menyukai permainan 11 lawan 11 itu. Di AS, bisbol dan basket masih jadi olahraga paling populer. 

Namun di tengah gempuran kritik, kedua agenda ini berjalan sesuai rencana. Piala Dunia Afsel tetap menghadirkan kemeriahan dan drama-drama lapangan hijau yang melekat di benak para pencinta sepak bola dunia. Atau setidaknya, Anda tidak akan lupa dengan 'Waka Waka' yang jadi lagu resmi kala itu. 

Begitu juga dengan Piala Dunia 1994. Selain meriah, Piala Dunia juga meninggalkan jejak penting di Negeri Paman Sam. Piala Dunia AS merupakan cikal bakal munculnya Major League Soccer (MLS) yang belakangan menjadi pelabuhan bagi pemain-pemain kelas dunia di masa tua sebelum pensiun.

Nah, terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 akan menghadirkan babak baru bagi perjalanan kejuaraan sepak bola empat tahunan itu. Lantas, mampukah Qatar memukau dunia?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Piala Dunia Terpanas

Salah satu tantangan terbesar Qatar dalam menggelar Piala Dunia 2022 tentu saja cuaca panas di negara mereka. Seperti dilansir dari Sportingnews, Qatar dikenal sebagai salah satu negara terpanas di dunia. Suhu rata-rata tahunan berkisar 14 hingga 41°C, tapi di sebagian besar bulan suhu dapat dengan mudah melebihi 30°C. Hari terpanas di Qatar tercatat pada Juli 2010, ketika suhu mencapai puncaknya pada 50,4°C. Sementara pada bulan Juni 2022, suhu tercatat setinggi 48°C dalam setahun.

Akibat situasi ini, FIFA akhirnya mengubah jadwal Piala Dunia 2022. Tidak seperti edisi-edisi sebelumnya yang selalu digelar pada musim panas, Piala Dunia kali ini berlangsung pada musim dingin. Tepatnya 20 November-18 Desember 2022 di mana suhu tertinggi diperkirakan hanya mencapai 26-28 derajat C.

Dua pertandingan babak penyisihan grup, setiap hari akan digelar pada pukul 13.00 dan 16.00 (waktu setempat) dan ini akan jadi  laga dengan suhu tertinggi sepanjang sejarah Piala Dunia. 

Pertandingan knockout kemudian akan dimainkan secara eksklusif pada malam hari demi mengurangi panas di Qatar. Babak sistem gugur juga tidak akan dimulai hingga Desember yang secara resmi merupakan awal musim dingin di Qatar dengan suhu harian rata-rata turun antara 19-26°C (66-78°F).

Meski sudah menggeser jadwal laga ke akhir tahun, beradaptasi dengan cuaca di Qatar tetap bukan perkara mudah. Para pemain Inggris telah merasakan panasnya suhu di Qatar. Jurnalis talkSPORT, Faye Carruthers melaporkan kalau banyak pemain Three Lions yang mulai mengeluhkan temperatur di Qatar. Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate sampai harus membuat sedikit perubahan pada jadwal latihan timnya demi memastikan tenaga pemainnya tak terkuras oleh panasnya hawa gurun sahara. 

 

 

Pihak penyelenggara bukannya tidak berbuat apa-apa. Tuan rumah Qtaer sudah berusaha mencari jalan untuk 'menjinakkan' cuaca panas selama Piala Dunia 2022. Demi menjaga kenyamanan para pemain saat bertanding, stadion sampai dipasangi pendingin khusus. 

Alat yang digunakan juga tidak sembarang AC biasa. Teknologi yang dikembangkan bersama Universitas Qatar itu menggunakan energi matahari untuk menyalakan kipas angin yang menarik udara luar dan mendinginkannya. Dr Saud Abdulaziz Abdul Ghani, Profesor Teknik Mesin di Universitas Qatar yang dijuluki "Dr Cool", menjadi pelopor proyek ini. Dia telah berkerja bersama timnya untuk memastikan peluncuran penuh unit tersebut pada delapan venue mulai pertandingan pembukaan. 

"Kami tidak hanya mendinginkan udara, kami juga membersihkannya," kata Dr Saud dalam wawancara dengan FIFA. "Kami memurnikan udara untuk penonton. Misalnya, orang yang ada alergi tidak akan bermasalah di dalam stadion kami karena kami sediakan udara paling bersih dan paling murni di sana."

Menurut Dr Saud, para mesin pendingin ini bakal ditempatkan di bawah bangku penonton. Sementara mesin lain yang berukuran lebih besar ditatuh di beberapa tempat sepanjang pinggir lapangan.

"Dengan menggunakan teknik sirkulasi udara, udara yang didinginkan kemudian ditarik kembali, didinginkan kembali, disaring, dan didorong keluar jika diperlukan," bebernya. 

Dengan alat ini, suhu di dalam stadion ber-AC di Qatar diperkirakan berkisar sekitar 21°C (70°F).

 

3 dari 8 halaman

8 Stadion Megah dan Unik

Sebanyak 8 venue juga disiapkan untuk menggelar Piala Dunia 2022. Tujuh merupakan stadion baru yang dibangun khusus menyambut perhelatan akbar tersebut. Lusail jadi stadion baru terakhir yang diresmikan dan telah dipakai menggelar laga klub Mesir Zamalek vs klub Saudi Al Ahli, September lalu. 

Menurut catatan Aljazeera, lebih dari 26 ribu pekerja dikerahkan untuk membangun lokasi pertandingan. Pengerjaan stadion dikebut bahkan tetap berjalan di saat pandemi COVID-19 melanda dunia.

Stadion Lusail jadi yang terbesar dengan kapasitas mencapai 80 ribu penonton. Selain menjadi lokasi babak penyisihan, stadion yang dibangun pada 2021 itu bakal menggelar babak final, 18 Desember 2022.

Tujuh stadion baru lainnya terdiri dari; Al Bayt, Al Janoub, Ahmad Bin Ali, Education City, Al Thumama, dan Stadium 974. Sementara Khalifa International, menjadi satu-satunya stadion lama yang direnovasi demi Piala Dunia 2022. Stadion yang sudah berdiri sejak 1976 ini dulunya dikenal bernama National Stadium.

Selain berpendingin dan didukung berbagai fasilitas super canggih, bentuk venue-venue Piala Dunia 2022 juga terbilang unik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Al-Thumama Stadium.   

Venue ini cukup dekat dengan Bandara Internasional Hamad. Seseorang tidak perlu waktu sampai setengah jam untuk mengakses stadion dari bandara, karea jaraknya hanya 8 km saja.

Al Thumama Stadium memiliki kapasitas 40.000 kursi. Setelah Piala Dunia, setengah dari total kursi akan dibongkar. Tujuannya untuk memberi ruang pada tempat-tempat pelayanan publik bagi masyarakat sekitar.

Al Thumama Stadium juga memiliki desain yang cukup unik. Arsitek stadion ini Ibrahim M. Jaidah mendesain stadion ini melingkar seutuhnya dengan warna dominan putih. Jika dilihat dari atas, Stadion Al Thumama menyerupai peci, atau aksesoris yang dipakai pada kepala umat Islam yang pria.

"Saya ingat malam itu, saya mendapatkan semua jenis gahfiya untuk mempelajari pola yang berbeda pada masing-masing," ungkap Jaidah, dilansir qatar2022.qa. "Saya akhirnya menggambar sketsa kasar yang saya suka dan memberi tahu teknisi saya bahwa ini akan menjadi desain yang akan kami buat," katanya.

Yang tak kalah unik, tentu saja Stadion 974. Bangunan ini diberi nama sesuai dengan kode panggilan internasional untuk Qatar. Stadion ini berada di Doha dengan daya tampung 40.000 penonton. 

Menariknya, stadion ini dibuat dari 974 peti kemas daur ulang. Setelah Piala Dunia 2022 rampung, bangunan ini akan dibongkar dan menjadi stadion temporer pertama dalam sejarah Piala Dunia. (Anda juga bisa mengintip keunikan stadion-stadion Piala Dunia 2022 melalui tautan ini).

Selain stadion, pemerintah Qatar juga membangin berbagai sarana transportasi, penginapan, dan rel kereta untuk menunjang kelancaran Piala Dunia 2022. Menteri Keuangan Qatar, Ali al-Emadi, tahun 2017 lalu memperkirakan, biaya pembangunan menelan US$ 500 juta atau Rp 6,6 triliun per minggunya. 

Menurutnya, biaya ini tidak banyak berubah dalam 3 sampai 4 tahun ke depan. Diperkirakan Qatar akan menghabiskan lebih dari US$ 200 miliar atau Rp 2.664 triliun untuk mempersiapkan Piala Dunia 2022. Angka ini jauh di atas Piala Dunia Brasil 2014 yang diperkirakan menelan dana US$ 11 miliar dan Piala Dunia 2018 di mana Rusia telah  menaikkan anggaran dari US$ 321 juta menjadi US$ 10,7 miliar. 

 

 

 

 

4 dari 8 halaman

32 Peserta, Asia Cetak Sejarah

Piala Dunia tentu bukan hanya bicara kesiapan tuan rumah saja. Para peserta yang tampil menjadi aktor utama dalam event akbar ini. Penampilan mereka di lapangan bakal jadi drama yang paling ditunggu.  

Sebanyak 32 negara ikut ambil bagian pada Piala Dunia 2022. Tahun ini, Asia mencatatkan sejarah baru dengan mengirim enam wakil, yakni Australia, Qatar, Jepang, Iran, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Sebelumnya, wakil Asia terbanyak yang pernah tampil di Piala Dunia hanya lima tim saja.

Sebagai tuan rumah Qatar mendapat jatah lolos otomatis. Sementara lima tim lainnya, harus berjuang lewat babak penyisihan grup. Australia menjadi tim terakhir yang lolos setelah berhasil mengalahkan timnas Peru lewat adu penalti pada babak play-off inter-konfederasi, Selasa (14/6/2022) lalu.

Mantan pemain Persija Jakarta dan timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, memprediksi wakil-wakil Asia bakal berbicara banyak di Piala Dunia 2022. Bepe menjagokan Iran sebagai negara yang paling berpeluang lolos ke babak 16 besar saat membicarakan Grup B. "Banyak yang menjagokan Wales atau Amerika Serikat sebagai pendamping Inggris lolos dari babak grup. Tapi saya pilih Iran," kata Bepe.

Sosok berusia 42 tahun tersebut punya alasan di balik prediksinya. Dia melihat performa Iran sangat konsisten dalam perjuangan merebut tiket Piala Dunia Qatar. Iran selalu jadi juara grup pada dua putaran kualifikasi. Termasuk saat mengungguli tim kuat Korea Selatan pada fase ketiga penyisihan.

"Jangan lupa Piala Dunia ada di Asia. Setidaknya bakal ada satu negara Asia yang lolos ke babak gugur, dan peluang terbesar dimiliki Iran," kata Bepe yang akan jadi komentator Piala Dunia 2022. 

Bintang Korea Selatan, Son Heung-min, bakal tampil beda di Qatar. Pemain Tottenham Hotspur yang menjadi kapten Pejuang Taeguk itu akan menggunakan topeng selama pertandingan. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi demi melindung bagian wajahnya yang sempat mengalami cedera serius sebelumnya.

Seperti diketahui, rongga mata kiri Son Heung-min retak akibat berbenturan dengan pemain lawan pada pertandingan Tottenham Hotspur vs Marseille di Liga Champions. Akibat kejadian ini, wajah Son bengkak dan sempat dikhawatirkan bisa tampil di Piala Dunia 2022. Son kemudian menjalani operasi. Meski berjalan sukses, Son diminta menggunakan topeng demi melindungi bagian wajahnya tersebut. 

 

5 dari 8 halaman

Prediksi Pemenang dan Kutukan Juara

Tim-tim peserta sudah berdatangan ke Qatar. Seluruhnya membawa kekuatan terbaiknya. Sayang, Italia yang selama ini jadi langganan Piala Dunia tidak lolos ke babak utama. Langkah Gli Azzurri terhenti setelah didepak Makedonia Utara pada semifinal play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.

Piala Dunia selalu menghadirkan teka-teki. Siapapun sulit memprediksi tim yang juara. 

Begitu juga dengan Piala Dunia 2022. Dua pundit sepak bola ternama, Garry Neville dan Roy Keane bahkan terbelah tim pemenang. Meski pernah memperkuat tim yang sama, yakni Manchester United, mereka tak satu suara. Neville menjagokan Inggris, sedangkan Kane memilih Brasil.

Bukan tanpa alasan. Neville percaya Inggris bakal juara demi membalas kegagalan di Piala Eropa 2020. Saat itu, mereka sudah sangat dekat dengan football's coming home sebelum kandas di tangan Italia. Di babak final yang berlangsung di Wembley Stadium, Three Lions kalah adu penalti setelah imbang 1-1.

"Tidak perlu diragukan lagi dan inilah skuad pemain paling percaya yang kami miliki sejak 1966 dalam hal mencapai final dan semifinal. Kami akan melakukannya dengan baik - kami harus mencapai semifinal. Gareth Southgate punya sesuatu tentang dia yang membantunya mendapatkan hasil," kata Neville. 

Meski demikian, perjalanan Inggris jelang Piala Dunia 2022 sebenarnya tidak terlalu menjanjikan. Sebab sebelum ke Qatar, Inggris gagal memenangkan salah satu dari enam pertandingan Nations League hingga degradasi. Inggris juga menelan kekalahan kandang 0-4 dari Hungaria pada bulan Juni dan belum pernah memenangkan pertandingan sejak menang 3-0 melawan Pantai Gading delapan bulan lalu.

Pada Piala Dunia 2022, Timnas Inggris bergabung di grup B bersama, Iran, Amerika Serikat, dan Wales. Di laga perdana, Three Lions akan bertarung melawan Iran di Khalifa Stadium, Senin (21/11/2022). 

Sebaliknya, Brasil tengah dalam performa terbaiknya. Dalam 15 laga terakhir, Tim Samba belum pernah kalah sejak ditekuk Argentina 0-1 pada final Copa America pada Juli 2021 lalu. Argentina satu-satunya tim yang mengalahkan mereka dalam laga kompetitif sejak Belgia melakukannya di Piala Dunia 2018.

Di Piala Dunia 2022, Brasil berada di grup G bersama Serbia, Swiss, dan Kamerun. Tim Samba punya waktu beradaptasi yang lebih lama karena baru mengawali petualangannya  pada Jumat (25/11/2022). Pada laga perdana, pasukan Tite akan berhadapan dengan Serbia di Lusail Stadium.  

"Saya ingin melihat seberapa baik yang akan dilakukan Brasil, saya memiliki perasaan yang kuat terhadap Brasil, dengan pemain yang mereka miliki, saya suka," kata Roy Keane seperti dilansir dari Mirror.

Sementara itu, beban berat berada di pundak timnas Prancis. Kutukan juara membayangi perjalanan Les Bleus setelah memenangkan Piala Dunia 2018 di Rusia. Meski hanya sebatas kebetulan semata, sejak pergantian milenium tim-tim pemenang Piala Dunia selalu kandas di fase pada grup edisi berikutnya. 

Hal itu terjadi sejak lima edisi terakhir Piala Dunia, empat juara bertahan selalu kandas di fase grup. Celakanya, Prancis sudah pernah merasakan hal ini sebelumnya. Berstatus sebagai juara beratahan di edisi 1998, Les Bleus malah terpuruk ke dasar klasemen pada Piala Dunia 2002 Korea-Jepang.

Kutukan yang sama juga menimpa Italia. Sebagai juara dunia 2006, Gli Azzurri tersingkir di fase grup pada Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Sementara empat tahun berselang, giliran Spanyol yang merasakannya.

Sebagai juara Piala Dunia 2010, Tim Matador juga hanya sampai di babak penyisihan pada Piala Dunia 2014. Sedangkan Jerman yang jadi tim pemenang mengalami nasib serupa di Piala Dunia Rusia 2018.

6 dari 8 halaman

Perpisahan Messi-Ronaldo

Piala Dunia 2022 resmi bergulir mulai Sabtu, 20 November 2022. Opening Ceremony bakal berlangsung di Al Bayt Stadium mulai pukul 21.43 WIB. Acara lalu dilanjutkan dengan laga perdana Qatar Vs Ekuador. 

Sederet artis kelas dunia bakal tampil di acara pembukaan Piala Dunia 2022. Salah satunya adalah Robbie Williams. Sebelumnya, penyanyi asal Inggris itu juga ikut ambil bagian pada pembukaan Piala Dunia 2018.

Menurut Total Reporter, selain Williams, personel grup K-Pop BTS, Jungkook, juga ikut meramaikan opening ceremony Piala Dunia 2022. FIFA juga mengundang dua artis lainnya, yakni Shakira dan Dua Lipa. Shakira sendiri adalah penyanyi 'Waka Waka' yang menjadi lagu resmi Piala Dunia Afrika Selatan 2010 yang lalu.

Kemeriahan dari Opening Ceremony FIFA World Cup Qatar juga akan menjalar ke Indonesia. Acara ini dapat disaksikan secara live di SCTV dan Vidio. Di hari yang sama, SCTV juga akan menghadirkan “Konser Kick Off Pesta Bola Dunia 2022”, yang ditemani Ben Kasyafani dan Natascha Germania.

Kehadiran musisi-musisi ini dipercaya bakal menyedot perhatian penonton. Tidak hanya kalangan pencinta sepak bola, tapi juga para penggemar masing-masing, termasuk Jungkook yang banyak digandrungi.

Lembaga survei Ipsos, Global Advisor mencatat, animo masyarkat dunia terhadap Piala Dunia 2022 sangat besar. Dari 34 negara di dunia yang disurvei, lebih dari setengah atau 55% responden secara global berencana menonton Piala Dunia 2022. Sementara Indonesia yang memiliki pengikut sepak bola terbesar (69%) di antara 34 negara lain yang disurvei, juga menunjukkan animo yang tak kalah besar. Menurut laporan Ipos, 80% masyarakat Indonesia berniat menonton Piala Dunia 2022, setidaknya beberapa laga. 

Jelang pembukaan, Qatar mulai dibanjiri para pendatang. Sebagian besar merupakan pendukung tim yang bertanding. Tidak hanya dari negara peserta, dukungan besar juga datang dari warga di sekitar Qatar. 

Saat timnas Argentina tiba di Qatar, Rabu malam (16/11/2022), sebanyak 500 suporter dari India hadir menyambut Lionel Messi dan kawan-kawan. Mereka membawa gendang untuk memeriahkan suasana.

Di Qatar, jumlah pendukung Argentina juga diklaim mencapai 5000 orang. Mereka dari lintas negara, seperti India, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, dan Qatar. Kelompok ini dan tergabung dalam wadah Argentina Fans In Qatar (AFQ). "Kekuatan pendorong kami adalah cinta untuk Argentina, dan tujuan kami adalah untuk mendukung dan membuat penggemar perjalanan merasa seperti di rumah di Qatar,” ujar Mohammed Suhail Ali, pendiri AFQ kepada Al Jazeera di sebuah karnaval fans Argentina di Qatar.

Sayang, Piala Dunia 2022 berpotensi jadi panggung megah terakhir dua ikon sepak bola Dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo bersama negaranya. Seperti diketahui, baik Ronaldo maupun Messi sama-sama sudah tidak muda lagi. Ronaldo saat ini, sudah berusia 37 tahun dan Messi berumur 35 tahun.

Ambisi keduanya masih sama. Baik Ronaldo maupun Messi sama-sama ingin memutus paceklik gelar Piala Dunia. Bersama Portugal, Ronaldo baru merebut trofi Piala Eropa (2016) dan UEFA Nations League (2018). Sedangkan Messi tahun lalu berhasil mempersembahkan Copa America bagi Argentina. 

Baik Ronaldo maupun Messi sudah berada di Qatar. Keduanya siap tampil habis-habisan untuk mewujudkan mimpi mereka. "Kalau itu tidak terjadi (Portugal jadi juara), saya berencana untuk main lagi untuk tiga tahun mendatang saat berusia 40 tahun," kata Ronaldo dalam wawancara dengan Piers Morgan.

7 dari 8 halaman

Usung Misi Perdamaian

Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino, sadar bahwa tidak ada Piala Dunia yang sempurna, termasuk Piala Dunia Qatar 2022. Berbagai isu dan penolakan juga mewarnai persiapan event akbar ini. 

Mulai dari soal pelanggaran HAM terkait perlakuan terhadap pekerja migran, hingga skandal korupsi di balik penunjukan status Qatar sebagai tuan rumah. Tidak hanya oleh aktivis, suara-suara penolakan juga datang dari peserta, seperti timnas Inggris yang terus menyoroti tentang isu pekerja migran. 

Pelatih Timnas Belanda, Lousi Van Gaal juga tak kalah pedas mengkritik Piala Dunia 2022. Pria berusia 70 tahun itu dengan gamblang menyebut Piala Dunia 2022 sebagai akal-akalah FIFA untuk mendapat cuan. 

Meski demikian, Infantino tetap antusias. Pria asal Swiss itu berharap Piala Dunia 2022 mampu jadi pintu bagi masyarakat dunia untuk mengenal Qatar dan negara Timur Tengah secara langsung.

Dalam berbagai kesempatan, Infantino menegaskan bahwa Piala Dunia ini akan menjadi yang terbaik. Menurutnya, Piala Dunia 2022 adalah "turnamen perdamaian dan persatuan". Karena itu setiap orang akan disambut dan tidak ada yang perlu khawatir karena Qatar adalah "negara yang toleran”.

“Izinkan saya mengulanginya dengan jelas - semua orang akan disambut di turnamen, terlepas dari asal, latar belakang, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau kebangsaan mereka,” kata Infantino.

Infantino juga mengaku FIFA menerima rekor permintaan 23 juta tiket Piala Dunia di mana 3 juta sudah habis terjual. "Akan ada 2 juta orang dari berbagai penjuru dunia yang akan datang dan menunjukkan kepada dunia bahwa umat manusia dapat hidup damai bersama,” katanya beberapa waktu lalu. 

Untuk menambah nilai Piala Dunia 2022, FIFA juga telah melakukan berbagai terobosan baru. Salah satunya, di bagian perangkat pertandingan. Di Qatar untuk kali pertama, Piala Dunia akan dipimpin oleh wasit wanita. Ketiga wasit tersebut adalah, Stéphanie Frappart dari Prancis; Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang. Mereka akan menjadi wanita pertama yang memiliki kesempatan memimpin pertandingan Piala Dunia pria dalam 92 tahun sejarah kompetisi tersebut.

Pada berbagai kesempatan, Infantino juga menekankan pentingnya Piala Dunia bagi perdamaian. Saat menghadiri KTT G20 di Bali belum lama ini, Infantino bahkan meminta dua negara yang bertikai, yakni Rusia dan Ukraina agar bersedia melakukan gencatan senjata selama sebulan Piala Dunia 2022. 

"Permohonan saya kepada Anda semua adalah untuk memikirkan gencatan senjata sementara, selama satu bulan, selama Piala Dunia – atau setidaknya penerapan beberapa koridor kemanusiaan atau apa pun yang dapat mengarah pada dimulainya kembali dialog sebagai sebuah langkah pertama menuju perdamaian,” kata Infantino dalam sambutannya seperti dilansir dari Politico.eu. 

"Kalian adalah pemimpin dunia. Anda memiliki kemampuan untuk mempengaruhi jalannya sejarah. Sepak bola dan Piala Dunia menawarkan kepada Anda dan dunia platform persatuan dan perdamaian yang unik di seluruh dunia. Jadi, mari gunakan kesempatan ini untuk melakukan semua yang kita bisa untuk mulai mengakhiri semua konflik," beber pria yang menggantikan Sepp Blatter itu menambahkan. 

8 dari 8 halaman

Jadwal Siaran Langsung

Sebanyak 64 pertandingan akan mewarnai jalannya Piala Dunia 2022 Qatar. Para pencinta sepak bola Tanah Air tidak perlu khawatir karena aksi-aksi para pemain kelas dunia bisa disaksikan tanpa harus ke Qatar. Emtek Group melalui SCM Grup selaku official broadcaster Piala Dunia 2022 di Indonesia telah bersiap menayangkannya melalui televisi dan platform live streaming yang berada di bawah naungannya.

Para pecinta sepak bola Tanah Air nantinya dapat menyaksikan tayangan Piala Dunia secara gratis melalui saluran free to air TV di empat stasiun TV milik Emtek yakni SCTV, Indosiar (mulai babak 16 besar), Moji, dan Mentari TV. Selain itu, penonton juga bisa mengakses tayangan FIFA World Cup 2022 dengan berlangganan paket di aplikasi live streaming Vidio, atau menggunakan Nex Parabola di TV kabel.

(Untuk jadwal lengkap pertandingan Piala Dunia 2022, bisa Anda dapatkan melalui tautan ini)

Emtek Group akan memberikan beberapa program menarik bagi pecinta bola selama Piala Dunia 2022. Konten tayangan Piala Dunia 2022 di Vidio akan memiliki ciri berbeda dengan di free to air.

Nantinya pecinta bola yang menonton Piala Dunia 2022 di Vidio akan memiliki dua pilihan yakni menyaksikan siaran yang berasal dari SCTV, Indosiar, O Channel dan Menteri TV atau dari channel khusus Piala Dunia 2022 yang akan dibuat Vidio. Pecinta bola bebas memilihnya sesuai kesukaannya masing-masing. Gaya komentator Piala Dunia 2022 di Vidio bakal dibuat lebih serius. Perlu diketahui, legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas telah ditunjuk sebagai komentator resmi Piala Dunia 2022.

"Rencananya kita akan tayangkan dua-duanya di Vidio. Pemirsa ada preferensi masing-masing. Ada yang memang suka gaya di TV yang dinamis lebih berapi-api komentatornya. Di Vidio ada yang lebih suka yang sifatnya lebih serius. Nanti kita akan bikin di Vidio yang style dari penyampaiannya agak lebih berbeda dari free to air," ujar Managing Director Emtek Group, Sutanto Hartono di SCTV Tower, Selasa (15/3/2022).

"Penonton silakan memilih mana yang mereka suka. Kita pernah lakukan saat siaran Olimpiade di Tokyo dan itu mendapat respon sangat baik. Jadi siaran SCTV dan Indosiar tidak akan diacak di Vidio saat menayangkan Piala Dunia 2022. Silakan memilih menonton dimana saja," kata Sutanto menambahkan.

Demam Piala Dunia 2022 semakin terasa lewat kegiatan promosi di berbagai tempat. Mulai dari blusukan maskot La'eeb ke berbagai kota di Indonesia, hingga konser Gila Bola pada 17 November lalu. 

Piala Dunia 2022 akan berlangsung pada 20 November - 18 Desember 2022. Selama sebulan, mata para pencinta sepak bola dunia bakal dimanjakan oleh suguhan pertandingan kelas dunia. Siapa yang menang, tentu terlalu dini untuk mengetahuinya. Satu hal yang pasti, setiap Piala Dunia selalu menyisakan cerita.

Selamat menikmati !

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.