Sukses

Indonesia Berduka Akibat Tragedi Kanjuruhan Malang, Luis Milla: Semoga Tidak Terjadi Lagi

Pelatih Persib Bandung Luis Milla turut bereaksi menyusul tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. Melalui unggahan di laman Instagram-nya, juru taktik yang pernah membela Barcelona dan Real Madrid itu menyampaikan belasungkawa kepada korban.

Liputan6.com, Jakarta - Jagat sepak bola Tanah Air tengah berduka akibat insiden pasca laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Duel yang berakhir dengan kemenangan tim tamu itu berujung ricuh lantaran suporter Singo Edan tak terima tim jagoannya kalah tipis 2–3 di kandang sendiri. Para pendukung langsung menyerbu ke lapangan setelah wasit meniupkan peluit panjang.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengungkap korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut mencapai 174 jiwa per pukul 10.30 WIB hari ini. Sebanyak 11 orang dilaporkan mengalami luka, sementara 298 pendukung luka ringan.

Pelatih Persib Bandung Luis Milla turut bereaksi menyusul tragedi Kanjuruhan. Melalui unggahan di laman Instagram-nya, juru taktik yang pernah membela Barcelona dan Real Madrid itu menyampaikan belasungkawa kepada korban.

“Hari ini adalah hari yang menyedihkan bagi sepak bola di seluruh dunia. Saya hanya berharap bahwa hal ini (tragedi Arema) akan menjadi titik balik, sehingga (peristiwa serupa) tidak terjadi lagi,” tulisnya dalam caption Instagram pribadinya @luismillacoach, Minggu (2/10/2022) sore WIB.

“Belasungkawa terdalam saya (tujukan) untuk semua keluarga almarhum (korban) dan kekuatan besar (saya kirimkan) bagi seluruh pihak yang terluka,” sambung manajer asal Spanyol berusia 56 tahun tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Imbas Tragedi

Peristiwa nahas yang terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB berdampak pada ditundanya sejumlah pertandingan, termasuk duel yang melibatkan anak-anak asuh Luis Milla.

Adapun Persib Bandung sejatinya dijadwalkan bersua dengan Persija Jakarta pada Minggu (2/10/2022) petang WIB. Namun, big match itu terpaksa urung dilaksanakan menyusul peristiwa di Stadion Kanjuruhan.

“PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memutuskan untuk menunda seluruh pertandingan di kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 selama sepekan,” ujar Persib dalam keterangan resmi.

“Hal itu menyusul terjadinya insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 kemarin,” lanjut pernyataan tersebut.

 
3 dari 4 halaman

Instruksi Presiden

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo siang ini juga menginstruksikan agar kompetisi sepak bola kasta tertinggi, Liga 1 2022/2023, dihentikan sementara. Keputusan itu disampaikan dalam keterangan pers di Istana Bogor pada Minggu (2/10/2022).

Jokowi meminta Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan serta prosedur pengamanan di laga sepak bola. Menurutnya, kompetisi masih akan vakum sampai evaluasi selesai dilaksanakan.

“Saya telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” ujar Presiden Jokowi pada Minggu (2/10/2022).

“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI agar menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilaksanakan.”

4 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Salah seorang suporter yang selamat dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Rezqi Wahyu, menceritakan detik-detik kejadian mencekam tersebut melalui Twitter.

Kerusuhan bermula dari satu orang Aremania di tribun selatan yang nekat masuk ke lapangan dan mendekati pemain Sergio Silva dan Adilson Maringa. Sang suporter mencoba memberikan motivasi dan kritik terhadap penggawa Arema itu.

Aksi ini lantas diikuti beberapa pendukung Singo Edan lain yang masuk ke lapangan guna meluapkan kekecewaannya. Jumlah suporter kian banyak dari berbagai sisi stadion. Mereka pun mulai bertindak agresif dengan melemparkan benda-benda ke lapangan.

Aparat keamanan berupaya memukul mundur suporter di sisi selatan dengan tameng dan pentungan. Namun, pendukung dari sisi utara justru menyerang ke arah aparat. Alhasil, situasi tak kondusif terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.