Sukses

Perjuangan Aspar Jaelolo Lawan Cedera Sebelum Rebut Emas Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022

Aspar Jaelolo membeberkan kisahnya sebelum comeback di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 seri Jakarta. Ia rupanya sempat mengalami cedera panjang saat mempersiapkan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Aspar Jaelolo sukses membuat kejutan dalam Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 seri Jakarta yang berlangsung di Lot 16–17 Sudirman Central Business District (SCBD), Sabtu (24/9/2022) hingga Senin (26/9/2022).

Meski berstatus sebagai atlet senior, Aspar sanggup menaklukkan kompatriot sekaligus pemegang rekor tercepat dunia Kiromal Katibin dalam duel all Indonesian final.

Pemanjat berusia 34 tahun berhak atas emas setelah menorehkan waktu 5,39 detik di partai puncak. Sementara Kiromal harus puas dengan medali perak setelah hanya mampu mencatatkan durasi 5,75 detik.

Pencapaian Aspar di perhelatan kali ini tergolong mengesankan. Pasalnya, ia diketahui sempat lama menepi dari kompetisi panjat tebing lantaran mengalami cedera flexor tendon di jari tengah tangan kanannya sejak akhir 2019.

Aspar pun mau tak mau harus menjalani operasi sebelum kembali ke tim. Beruntung pelatih Hendra Basyir mau menghadiahi kesempatan kedua baginya. Ia menemani Aspar selama proses penyembuhan, hingga akhirnya sanggup naik lagi ke podium tertinggi.

“Saya cedera pada saat persiapan kualifikasi Olimpiade Tokyo. Saya pemulihan dan didampingi langsung sama dia (Coach Hendra) waktu operasi di Surabaya,” ungkap Aspar soal kisahnya sebelum comeback, saat ditemui awak media di SCBD pada Senin (26/9/2022) siang WIB.

“(SDaya) dikasih kesempatan kedua setelah operasi, dipanggil lagi ke tim untuk bisa bergabung sama Veddriq dan Katibin, mendampingi mereka. (Kami) TC bersama. Dalam waktu setahun, harus mendapat (catatan) waktu lima detik, (itu) wajib,” sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dukungan Pihak Lain

Lebih lanjut, Aspar mengungkapkan bahwa keberhasilannya untuk comeback di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 seri Jakarta juga merupakan buah dukungan berbagai pihak.

Keluarga, pemerintah, federasi, hingga masyarakat Indonesia dipandang memiliki kontribusi dalam membuatnya sukses kembali mencatatkan prestasi di kompetisi internasional.

“Banyak yang berkontribusi sampai saya ada di titik sekarang ini. (Mulai) dari keluarga, pemerintah, federasi, tim pelatih, semuanya luar biasa,” tutur Aspar pasca seremoni kemenangannya di nomor speed putra pada Sabtu (24/9/2022) lalu.

"(Begitu pula) masyarakat Indonesia yang selalu mendukung saya untuk kembali ke podium tertinggi sekarang ini,” sambungnya dalam kesempatan yang sama.

3 dari 4 halaman

Incar Olimpiade Paris

Hasil membanggakan di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 Jakarta masih belum cukup untuk Aspar. Ia mengincar podium lebih tinggi, yakni juara panjat tebing Olimpiade Paris 2024.

Aspar menyebut bahwa emas Olimpiade memang merupakan lompatan yang ia idamkan dalam kariernya. Pria kelahiran 1988 itu ingin tampil moncer di pesta olahraga multi event dunia, sebelum resmi pensiun dari profesinya sebagai atlet.

“Iya (Olimpiade adalah target utama sebelum pensiun). Saya mau kembali lagi, kembali di Olimpiade Paris 2024, setelah itu pensiun. Berada di puncak tertinggi prestasi Olimpiade, (meraih) medali emas Olimpiade, itu adalah harapan saya,” tutur Aspar.

4 dari 4 halaman

Kerja Ekstra

Aspar menyadari bahwa ia perlu bekerja ekstra demi mewujudkan misi tersebut. Pasalnya, persaingan di nomor speed putra terbilang ketat. Rekan-rekan senegaranya, termasuk Kiromal dan Veddriq Leonardo, merupakan sosok yang pernah memecahkan rekor dunia.

“Sekarang persaingannya ketat karena semua catatan waktunya di bawah 5,5 (detik). Di tim sendiri, ada beberapa teman yang sangat cepat. Pemegang rekor (dunia tercepat) asalnya dari Indonesia sekarang,” ungkap Aspar.

“Nanti ada beberapa teman atlet lagi yang bersaing memperebutkan kuota di Paris 2024. Tahun depan kita akan mengikuti series, (untuk menentukan) siapa dua orang terbaik dari Indonesia,” sambung atlet berusia 34 tahun tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.