Sukses

Ajax vs Rangers 4-0, Giovanni van Bronckhorst Salahkan Dana Cekak Klub di Liga Champions

Giovanni van Bronckhorst tak yakin Rangers bisa bersaing dengan klub elite seperti Ajax di Liga Champions.

Liputan6.com, Amsterdam- Ajax Amsterdam hancurkan Rangers pada fase grup Liga Champions matchday pertama di Amsterdam Arena. Ajax kalahkan Rangers dengan skor telak 4-0.

Ini pertemuan antara dua pelatih asal Belanda yaitu Alfred Schreuder dari Ajax dan legenda Belanda, Giovanni van Bronckhorst untuk Rangers. Namun kualitas kedua tim begitu berbeda di lapangan.

Ajax sudah unggul 3-0 atas Rangers di babak pertama lewat gol Eduardo Alvaro, Berghuis dan M Kudus. Steven Bergwijn melengkapi kemenangan Ajax lewat golnya di menit ke-80 sehingga membuat skor genap 8-0.

Usai pertandingan, Giovanni Van Bronckhorst langsung ungkapkan kegelisahan hatinya. Dia meyakini Rangers tak bisa bersaing dengan klub lain di Liga Champions.

Dia menyalahkan dana cekak klub sehingga tak bisa memperkuat tim. Dia mengatakan Rangers butuh jutaaan euro untuk membangun tim agar bisa bersaing.

"Kalau Anda lihat skuad yang Anda hadapi sekarang di Liga Champions, Ajax dan Liverpool. Buat kami bersaing dengan mereka itu terlalu berat," katanya seperti dikutip Daily record.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

De Ja Vu

 

Kekalahan 0-4 dari Ajax tiba beberapa hari setelah kekalahan derby lawan Celtic di Liga Skotlandia. Buruknya skornya juga besar yaitu kalah telak 0-4.

"Tentu, saya sangat kecewa. Kami tahu Liga Champions itu level tinggi dan Ajax menunjukkan sepanjang pertandingan betapa kuatnya mereka," kata GVB, singkatan Giovanni van Bronckhorst.

"Anda harus 100 persen untuk siap di pertandingan. Anda melihat semuanya lebih cepat di Liga Champions. Tekanan yang kami hadapi, bagaimana mengolah bola semuanya level tinggi."

 

3 dari 3 halaman

Terpancing

 

GVB mengaku Rangers terpancing dengan permainan Ajax. Dia berharap pemain bisa bertahan lebih baik.

"Di babak pertama, kami terlalu sering mengejar lawan sehingga membuka ruang. Kami harusnya bertahan di lini belakang dan kami tak tampil bagus," katanya.

"Setiap kesalahan yang Anda lakukan pasti langsung dihukum."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.