Sukses

Update Covid-19 1 September 2022: 5 Provinsi Sumbang Kasus Positif Terbanyak, DKI Jakarta Teratas

Laporan harian Covid-19 turut merinci penambahan kasus terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Bertambahnya kasus baru sebanyak 4.094 mewarnai data terbaru sebaran COVID-19 hari ini, Kamis (1/9/2022). Angka tersebut membuat total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.362.902 sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.834, sehingga akumulasinya menjadi 6.160.877. Sedangkan kasus meninggal turut menunjukkan kenaikan sebanyak 25 sehingga akumulasinya menjadi 157.591.

Kasus aktif hari ini mengalami penurunan sebanyak 774 sehingga totalnya menjadi 44.434. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 86.950 dan suspek sebanyak 5.881.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus Covid-19 terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.702 kasus positif baru dan 1.725 orang sembuh. Menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak di Indonesia seperti hari-hari sebelumnya.

- Jawa Barat menyusul dengan penambahan 816 kasus konfirmasi baru dan 1.381 orang telah sembuh.

- Banten 466 kasus baru dan 334 orang dinyatakan sembuh.

- Jawa Timur di peringkat keempat dengan 417 kasus baru dan 405 pasien sembuh dari COVID-19.

- Jawa Tengah 120 kasus baru dan 407 orang telah sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Namun, masih ada beberapa provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Buatan Indonesia

Vaksin Covid-19 buatan Indonesia, yaitu Inavac dan Indovac ditargetkan mengantongi izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada September 2022.

Kepala BPOM RI Penny K. Lukito mengatakan, saat ini Inavac dan Indovac masih dalam tahapan uji klinik fase 3. Kelengkapan data interm uji klinik terus dilakukan demi mendapatkan izin EUA sehingga bisa segera digunakan untuk vaksinasi Covid-19 masyarakat.

Inavac adalah nama baru Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Sementara itu, Indovac adalah nama baru Vaksin Covid-19 BUMN hasil kerja sama BUMN Farmasi, PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat (AS).

"Vaksin dalam negeri Merah Putih Unair dan vaksin Bio Farma dalam pengembangannya masih uji klinik fase 3. Ini sedang dalam proses. Mudah-mudahan, harapannya September ini sudah bisa dikeluarkan EUA-nya," kata Penny saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, ditulis Kamis (1/9/2022).

"Kami juga mengusulkan dua jenis vaksin tersebut untuk segera melakukan uji klinik booster," sambung dia.

Dalam upaya mendapatkan izin EUA, BPOM terus mendampingi uji klinik Inavac dan Indovac. Pendampingan dalam fasilitas produksi juga dilakukan.

"Kami memberikan pendampingan dalam negeri terutama untuk Vaksin Merah Putih Unair dan PT Biotis. Kami melakukan pendampingan untuk fasilitas produksinya dan juga tentunya dalam proses uji klinik ini," lanjut Penny.

3 dari 3 halaman

Strategi BPOM

Strategi BPOM untuk mendukung vaksin Covid-19 dalam negeri, khususnya Vaksin Merah Putih Inavac dan Vaksin BUMN Indovac, antara lain:

Vaksin Merah Putih Inavac

--Penyiapan dokumen mutu parallel dengan proses uji klinik dan registrasi

- Uji klinik Fase 1 dan 2 sudah sampai follow up 3 bulan sedangkan uji klinik Fase 3 memasuki penyelesaian penyuntikan dosis kedua dan follow up study

- Sedang proses pengajuan protokol uji klinik vaksinasi primer anak dan booster dewasa

Vaksin BUMN Indovac

Formula vaksin dengan Ajuvan CpG + Alum:

- Penyiapan dokumen mutu parallel dengan proses uji klinik dan registrasi

- Uji klinik Fase 1 sudah sampai follow up 5 bulan, Fase 2 follow up 3 bulan, sedangkan uji klinik Fase 3 memasuki follow up 48 hari

- Sedang proses pengajuan protokol uji klinik vaksinasi primer anak dan booster dewasa.

Adapun pendampingan BPOM dalam mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih Inavac dan Vaksin BUMN Indovac, antara lain:

- Penyediaaan tools untuk Penilaian Mandiri Pengembangan Vaksin di Lembaga Penelitian

- Desk Konsul penyusunan protokol uji non klinik

- Evaluasi data uji non klinik

- Desk Konsul penyusunan protokol uji klinik

- Desk konsul penyiapandokumen mutu

- Pembahasan bersama Tim Ahli

- Inspeksi kesiapan site atau senter uji klinik

- Asistensi regulatori penyiapan site produksi

- Inspeksi site produksi vaksin dan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.