Sukses

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022, Marcus/Kevin: Kami Ingin Juara

Marcus/Kevin lolos ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 setelah menang atas Jaromir Janacek/Tomas Svejda asal Republik Ceko 21-14 dan 21-13.

Liputan6.com, Jakarta - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengawali comeback-nya dengan manis di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022. Ganda putra Indonesia itu melangkah ke babak 16 besar.

Marcus/Kevin menyingkirkan Jaromir Janacek/Tomas Svejda asal Republik Ceko. The Minios menang dua gim langsung 21-14 dan 21-13 dalam waktu 25 menit.

"Senang rasanya bisa kembali bertanding, senang juga kembali ke sini, bertanding di Tokyo. Ini pertandingan pertama jadi masih coba menguasai suasana lapangan. Tapi kami tadi bermain cukup baik, kondisi saya juga bagus, sudah mendekati 100%," kata Marcus seusai pertandingan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Rabu (24/8) pagi WIB.

Di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Marcus/Kevin bakal ditantang Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris. Kedua pasangan baru sekali bertemu dan dimenangkan Marcus/Kevin 21-15 dan 21-11 di Olimpiade Tokyo 2022, 24 Juli 2021.

"Pastinya mau juara di sini karena kami belum pernah juara, tetapi coba memberikan yang terbaik dulu satu langkah demi satu langkah," ucap Kevin.

"Tadi juga walau menang masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Besok harus lebih bagus lagi mainnya, kami akan terus berusaha," imbuhnya.

Marcus/Kevin yang masih menjadi pasangan nomor satu dunia bulu tangkis dan hadir sebagai unggulan pertama, menjadi salah satu yang dinantikan penampilannya. Tapi, The Minions belum pernah memenangkan gelar juara dunia dan berharap bisa meraihnya tahun ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fajar/Rian

Kemenangan Marcus/Kevin disusul kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Bermain solid, Fajar/Rian menang atas wakil tuan rumah Hiroki Okamura/Masayuki Onodera 21-13 dan 21-10.

"Hari ini kita masih coba-coba lapangan. Ini pertama kali sejak 2018 terakhir main di sini. Jadi kita masih mencari-cari pola permainan yang cocok dengan karakteristik lapangan dan shuttlecock lumayan berat," kata Rian.

"Tadi kita langsung fokus dari awal, antisipasi permainan mereka dengan coba menerapkan pola yang kita mau. Kita sudah tahu harus bermain seperti apa," lanjut Fajar.

Performa apik sepanjang pertengahan 2022 membuat Fajar/Rian diprediksi menggondol gelar juara dunia. Tapi, pasangan nomor lima dunia itu mengaku tidak mau berpikir terlalu jauh dulu.

Termasuk peluang bertemu sesama pemain Indonesia di bagan atas, di mana Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra juga berada di sana. "Pastinya mau yang terbaik di sini dan semoga kita bisa juara. Tapi kita tahu tidak mudah, jadi fokus step by step saja," ucap Fajar.

"Ini kan turnamen individu, jadi semuanya pasti mau yang terbaik. Kita fokus satu satu dulu, tidak terlalu memikirkan nanti ketemu teman sendiri atau bagaimana. Semua pemain perlu diwaspadai, tidak hanya teman sendiri."

Disinggung mengenai lawan di babak 16 besar, Akira Koga/Taichi Saito asal Jepang, Fajar/Rian mengatakan harus lebih mengontrol permainan. Rekor pertemuan mereka adalah 2-1 untuk pasangan Indonesia.

"Untuk besok kita harus bisa mengontrol permainan karena tadi shuttlecocknya lumayan berat. Jangan terlalu ingin cepat mematikan karena kalau terburu-buru bisa kitanya balik tertekan. Selain itu, penempatan dan arah pukulan juga harus bagus," ujar Rian.

 

3 dari 3 halaman

Ahsan/Hendra

Tak lama berselang, giliran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga melaju ke babak 16 besar. The Daddies menang dua gim langsung 21-15 dan 21-16 atas wakil Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar.

"Ini pertandingan pertama kami, jadi tadi merasa belum enak mainnya. Harapannya besok semoga bisa lebih enak lagi," kata Hendra.

"Kami harus melakukan yang terbaik. Tetapi kami tidak akan terlalu memikirkan hasilnya. Step by step karena besok lawan juga semakin bagus, kami harus siap terus," timpa/l Ahsan.

The Daddies sudah tiga kali ikut Kejuaraan Dunia, yakni 2013, 2015, 2019 dan selalu juara. "Kami tidak pernah berpikir tentang statistik, mengalir saja. Kami memang pernah menang, tapi di sini kami tidak berekspektasi terlalu tinggi. Kami terus berusaha semaksimal mungkin," tutur Ahsan.

"Secara lawan kan sama saja, unggulannya itu-itu juga. Tapi, karena ini Kejuaraan Dunia yang bergengsi pasti ada semangat yang lebih lagi. Semua mau menang di sini. Jadi mainnya pasti maksimal dan kami harus terus waspada," pungkas Hendra.

Sementara satu ganda putra Indonesia lainnya, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri akan bertanding sore nanti melawan Alexander Dunn/Adam Hall dari Skotlandia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini