Sukses

Update Covid-19 Kamis, 18 Agustus 2022: Kasus Positif, Sembuh, dan Meninggal Bertambah

Data harian sebaran Covid-19 di Indonesia, Kamis, 18 Agustus 2022, menunjukkan kasus positif bertambah 4.039. Sementara kasus sembuh bertambah 5.250 dan kasus meninggal naik 21 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Data harian sebaran Covid-19 di Indonesia, Kamis, 18 Agustus 2022, menunjukkan penambahan kasus positif sebanyak 4.039. Angka ini menambah akumulasi kasus positif menjadi 6.301.532 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi di kasus sembuh sebanyak 5.250 sehingga akumulasinya menjadi 6.092.306. Untuk kasus meninggal, bertambah 21 orang sehingga akumulasinya menjadi 157.317.

Laporan pasien wafat terbanyak berasal dari Jawa Timur dengan enam kasus dan Jawa Tengah lima kasus. Di sisi lain, kasus aktif menurun 1.232 sehingga totalnya menjadi 51.900.

Data juga menunjukkan jumlah spesime sebanyak 81.697 dan suspek 4.680. Sementara laporan dalam bentuk tabel menunjukkan DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan kasus terbanyak

DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.060 kasus positif baru dan 2.418 orang telah sembuh. Jawa Barat ada 676 kasus baru dan 982 orang dinyatakan sembuh.

Sementara Banten dengan 472 kasus konfirmasi baru dan 324 orang sembuh. Jawa Timur melaporkan 259 kasus baru dan 441 orang sembuh. Jawa Tengah 145 kasus positif dan 185 pasien telah dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara tidak ada penambahan kasus Covid-19 baru sama sekali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus global

Selain di Indonesia, kasus kematian akibat Covid-19 di tingkat global juga bertambah. Selama empat minggu terakhir, kematian akibat Covid-19 di dunia telah meningkat sebesar 35 persen.

Angka ini disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam temu media, Rabu 17 Agustus 2022. Menurutnya, hanya dalam seminggu terakhir, 15.000 orang di seluruh dunia kehilangan nyawa karena Covid-19.

"15.000 kematian seminggu benar-benar tidak dapat diterima, ketika kita memiliki semua alat untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan nyawa,” ujar Tedros dikutip dari keterangan pers Kamis (18/8/2022).

"Kita semua lelah dengan virus ini, dan lelah dengan pandemi. Tetapi virus tidak lelah dengan kita."

Sejauh ini, Omicron tetap menjadi varian dominan, dengan sub-varian BA.5 mewakili lebih dari 90 persen urutan yang dibagikan pada bulan lalu.

Namun, jumlah sekuens yang dibagikan per minggu telah turun 90 persen sejak awal tahun ini. Sementara jumlah negara yang membagikan sekuens telah turun hingga 75 persen, membuatnya jauh lebih sulit untuk memahami bagaimana kemungkinan virus berubah.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Tetap lindungi diri

Dengan cuaca yang lebih dingin di belahan bumi utara dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, risiko penularan lebih intens serta rawat inap hanya bakal meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Tidak hanya untuk Covid-19, tetapi juga penyakit lain termasuk influenza.

Tedros menambahkan, Tidak ada satu orang pun yang tak memiliki risiko terinfeksi COVID-19. Untuk itu, dia menyarankan seluruh masyarakat untuk vaksinasi hingga booster.

"Kenakan masker ketika Anda tidak bisa menjaga jarak, dan cobalah untuk menghindari keramaian, terutama di dalam ruangan," katanya.

"Ada banyak pembicaraan tentang belajar hidup dengan virus ini. Tapi kita tidak bisa hidup dengan 15.000 kematian seminggu. Kita tidak bisa hidup dengan meningkatnya rawat inap dan kematian. Kita tidak bisa hidup dengan akses yang tidak adil ke vaksin dan alat lainnya."

Dia menambahkan belajar hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti berpura-pura seolah virus itu tidak ada. Melainkan sedapat mungkin menggunakan alat yang dimiliki untuk melindungi diri sendiri, dan melindungi orang lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini