Sukses

Update Covid-19 Rabu 17 Agustus 2022: Bertambah 5.253 Kasus Positif, DKI Terbanyak

Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih cukup banyak pada 17 Agustus 2022. DKI Jakarta penyumbang terbesar. Disusul Jabar.

Liputan6.com, Jakarta- Kasus baru virus corona Covid-19 di Indonesia bertambah 5.253 pada 17 Agustus 2022. Dengan demikian total kasus aktif Covid-19 di tanah air kini mencapai 53.132 kasus.

Pertambahan kasus baru Covid-19 pada 17 Agustus 2022 paling banyak berasal dari DKI Jakarta. Total ada 2.404 kasus baru di DKI Jakarta. Menyusul kemudian Jawa Barat dengan 1.071 kasus.

Total akumulatif hingga saat ini ada 6.297.484 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Sedangkan kasus sembuh ada penambahan 4.324 orang pada hari ini. Jadi total akumulatifnya terdapat 6.087.056 pasien berhasil sembuh dan negatif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini.

Sementara itu, bertambah 19 orang meninggal dunia pada hari ini akibat Covid-19. Hingga kini total akumulatif ada 157.296 orang di Indonesia meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Selasa 16 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Rabu (17/8/2022) pada jam yang sama.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Menurut dia, capaian vaksinasi Covid-19 Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.

"(Indonesia) termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Selasa 16 Agustus 2022.

Dia menyebut Indonesia telahmenunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan semua elemen masyarakat membantu penanganan Covid-19.

"Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keyakinan Jokowi

Selain itu, kata Jokowi, organisasi sosialkeagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Kemudian, tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan jajaran birokrasi salingbersinergi.

"Lembaga-lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini," ucap Jokowi.

Ia meyakini Indonesia mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya, apabila berhasil mengelola pandemi Covid-19 dengan baik. Jokowi menuturkan hal ini menjadi kekuatan bangsa untuk membangun Indonesia.

"Kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadikekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan," tuturnya.

Namun, dia menekankan kekayaan sumber daya alam tersebut harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri. Sehingga, nilai tambahnya bisa maksimaluntuk kepentingan nasional.

Adapun kekuatan ketiga Indonesia adalah bonus demografi. Jokowi menyampaikan hal ini akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadapi kompetisi global.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Dampak Pandemi

Pengeluaran dan harga perjalanan bisnis diperkirakan tidak akan pulih ke tingkat pra-pandemi Covid-19 sampai sekitar tahun 2026, dua tahun lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal itu diungkapkan dalam laporan dan perkiraan tahunan terbaru oleh Global Business Travel Association, yang diterbitkan pada Senin 15 Agustus 2022.

Dilansir dari CNBC International, Selasa (16/8/2022) perkiraan lambatnya pemulihan perjalanan bisnis dikarenakan inflasi dan kekurangan tenaga kerja yang menaikkan biaya perjalanan, termasuk masalah geopolitik.

Pengeluaran oleh pelancong bisnis, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi perusahaan maskapai dan hotel, telah meningkat tahun ini.

Global Business Travel Association menyebut, pengeluaran perjalanan bisnis di seluruh dunia akan meningkat hampir 34 persen pada tahun 2022 menjadi USD 933 miliar.

Tetapi jumlah pengeluaran itu masih lebih kecil dari yang dilaporkan pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19, sebesar USD 1,4 triliun.

Dengan tingginya inflasi, biaya perjalanan diperkirakan akan terus naik hingga tahun 2023 mendatang.

Salah satunya di Amerika Serikat, di mana inflasi yang memicu kenaikan harga, pendapatan per kamar yang tersedia di hotel-hotel AS pada bulan Juli adalah USD 92,36, naik dari USD 88,05 dibandingkan periode yang sama tahun 2019, menurut data awal dari perusahaan data hotel STR.

Namun tingkat hunian turun menjadi 63 persen dari hampir 67 persen pada tahun 2019.

Perusahaan maskapai dan hotel-hotel di AS kini sedang bekerja keras menggembar-gemborkan kembalinya pelancong bisnis tahun ini, setelah banyak perusahaan menunda perjalanan selama pandemi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.