Sukses

Derita Cristiano Ronaldo: Mimpi Piala Dunia Terancam Dihancurkan Manchester United

Cristiano Ronaldo kejar trofi Piala Dunia di akhir karirnya.

Liputan6.com, Jakarta Cristiano Ronaldo akan mencatatkan sebuah rekor kalau sampai dipanggil Timnas Portugal ke Piala Dunia 2022 pada akhir tahun nanti, yaitu tampil di ajang Piala Dunia dalam lima edisi berbeda.

Catatan itu akan menyamai rekor yang dicatatkan legenda-legenda seperti Antonio Carbajal (Meksiko 1950-1966), Lothar Mattheus (Jerman 1982-1998) dan Rafael Marquez (Meksiko 2002-2018).

Namun, satu kekhawatiran muncul yang bisa menganggu persiapan dan penampilan Ronaldo dalam upaya merebut trofi Piala Dunia pertama dalam kariernya.

Apalagi kalau bukan performa Manchester United yang sangat buruk di awal Premier League musim 2022-23 ini.

Setelah tumbang di tangan Brighton Hove Albion di matchday pertama lalu, MU kembali menelan kekalahan saat bertandang ke markas Brentford kemarin. Tak tanggung-tanggung, Ronaldo cs kalah telak 0-4.

MU untuk pertama kalinya dalam 100 tahun mencatatkan dua kekalahan di awal musim, ditambah terjerembab di dasar klasemen sementara.

Untuk menambah duka buat Ronaldo, tak satu pun gol berhasil dicetaknya dalam dua pertandingan tersebut.

Tentu saja ini bukan hal yang diinginkan Ronaldo kalau mau mencapai penampilan terbaiknya di Piala Dunia Qatar bulan November nanti. Karena performa pemain 37 tahun ini akan ditentukan oleh bagaimana permainannya di klub.

Gaya bermain MU sendiri saat ini tengah jadi sorotan. Strategi Erik Ten Hag saat dibantai Brentford dinilai seperti tim anak-anak umur sembilan tahun. Terlalu mudah bagi Brentford yang notabene baru menjalani musim keduanya di kasta Premier League.

Kalau MU terus bermain buruk dan banjir kritik, bukan tidak mungkin hal ini akan berpengaruh pada mentalitas CR7. Apalagi ia akan menjadi bulan-bulanan media Inggris kalau terus gagal cetak gol.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Keputusan Bertahan di MU Kesalahan Besar

Masalah di lapangan yang tengah dihadapi Ronaldo mungkin dampak dari mentoknya keinginan Ronaldo untuk keluar dari MU, yang hingga kini tidak menemui hasil.

Sudah satu bulan lebih, Ronaldo disebut meminta keluar dari Old Trafford. Beberapa klub level Liga Champions diisukan akan jadi pelabuhan barunya, tetapi tak satu pun jadi kenyataan.

Kabar terakhir dari media Spanyol AS menyebut Ronaldo akhirnya memutuskan untuk bertahan di MU, setidaknya hingga bursa transfer tengah musim yang dibuka Januari 2023.

Salah satu alasannya adalah keinginan sang pemain untuk mencapai kondisi puncaknya ketika harus membela Portugal di Qatar.

Meski sudah tidak muda lagi, Ronaldo adalah pemain yang sangat penting untuk Portugal. Ia total mencetak enam gol dalam 10 pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.

Pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos, pun tak putus-putus memuji anak asuhnya tersebut meski sedang mengalami fase buruk di MU dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Saya sudah mengatakannya berkali-kali, Cristiano adalah pemain terbaik di dunia. Keputusannya bertahan di Manchester United itu pilihannya. Saya tak perlu mengatakan apakah itu bagus atau buruk, itu keputusan pribadi," tegas Santos pada Juni lalu.

"Tidak banyak orang punya kesempatan bermain di Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia. Itulah yang telah dilakukan Cristiano selama bertahun-tahun," lanjutnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Panas-Dingin Ronaldo dan Ten Hag

Satu lagi hal yang bisa menjadi gangguan Ronaldo dalam persiapan menuju Piala Dunia 2022 adalah hubungannya dengan pelatih anyar MU yaitu Erik Ten Hag, yang disebut-sebut oleh media tidak akur.

Sejak kedatangan Ten Hag, Ronaldo memang sudah menunjukkan tindakan tidak disiplin. Tidak seperti Ronaldo biasanya. Ia tidak hadir dalam ujicoba pramusim di Thailand dan Australia karena "masalah keluarga".

Lalu hubungan keduanya jadi pergunjingan setelah Ronaldo pulang duluan setelah diganti dalam uji coba terakhir lawan Rayo Vallecano.

Berita Ten Hag tidak senang dengan sikap Ronaldo menyebar di surat kabar. Tapi langsung dibantah.

Ten Hag dengan cepat angkat bicara. Menegaskan media telah salah mengutip perkataannya soal masalah tersebut karena tak hanya Ronaldo seorang yang pulang lebih dulu.

"Ada banyak pemain yang pulang, tapi perhatiannya selalu ke Cristiano Ronaldo. Itu bukan tindakan yang benar," ucap Ten Hag dalam jumpa pers.

Tapi kini media kembali "menggoreng" hubungan antara Ronaldo dan Ten Hag usai pertandingan lawan Brentford. Sang pemain disebut tidak ingin berjabat tangan dengan pelatihnya usai kekalahan memalukan tersebut.

Usai peluit panjang, Ronaldo langsung ke ruang ganti pemain. Tidak menemui Ten Hag yang berdiri di pinggir lapangan.

Ronaldo pantas kecewa melihat kualitas serangan, pertahanan dan transisi permainan MU yang memprihatinkan. Berdasarkan rating Sofascore, Ronaldo adalah pemain MU dengan rating tertinggi yaitu 7,2 tetapi gagal dapat dukungan rekan-rekannya.

4 dari 5 halaman

Trio MU Portugal Harap Bantuan Rival

Yang bisa membuat Portugal khawatir adalah saat ini ada setidaknya tiga pemain andalan mereka yang memperkuat MU. Selain Ronaldo, ada Bruno Fernandes dan Diogo Dalot.

Performa Bruno dan juga Dalot masih kurang mengesankan di lini tengah juga belakang "Setan Merah".

Setelah sempat bersinar di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer, penampilan Bruno Fernandes melorot saat dipaksa bermain possession football. Hal ini dikhawatirkan berdampak saat diturunkan bersama Portugal.

Sementara Dalot malah dikabarkan bakal dibuang MU demi mendapatkan bek Barcelona, Sergino Dest. Padahal bek 23 tahun ini sebelumnya tampil solid saat membawa AC Milan kembali ke papan atas Serie A.

Padahal kedua pemain ini digadang akan jadi salah satu pilar andalan Portugal saat di Qatar nanti.

Tapi ketika skuad MU sedang melorot, Portugal bisa andalkan sosok penting lain seperti Bernardo Silva (Manchester City), Rafael Leao (AC Milan), Diogo Jota (Liverpool), hingga bek senior Pepe (Porto) yang masih akan dipanggil.

Pemain-pemain ini sudah membuktikan diri bisa menjadi sandaran Portugal ketika bintang-bintang MU sedang redup.

5 dari 5 halaman

Lawan-Lawan Berat Portugal di Qatar

Di Piala Dunia 2022 nanti, perjuangan Ronaldo bersama Portugal tidak akan mudah karena akan bergabung dengan tim-tim kuat di Grup H yaitu Ghana, Uruguay dan Korea Selatan.

Ghana adalah salah satu wakil dari benua Afrika yang merebut tiket ke Qatar setelah mengalahkan negara favorit yang dipenuhi pemain berbakat, Nigeria.

The Black Star akan mengandalkan pemain-pemain di liga Eropa seperti Jordan Ayew (Crystal Palace), Benjamin Tetteh (Hull City), Baba Rahman (Chelsea) hingga Mohammed Kudus (Ajax).

Sementara Uruguay juga sudah pasti menjadi negara yang tak boleh dianggap remeh oleh Ronaldo cs.

Luis Suarez (Nacional), Darwin Nunez (Liverpool), Federico Valverde (Real Madrid), Jose Gimenez (Atletico Madrid), Ronald Araujo (Barcelona) hingga Fernando Muslera (Galatasaray), bisa membuat Uruguay hadirkan mimpi buruk untuk Portugal.

Pertandingan terakhir melawan Korea Selatan menjadi laga yang menarik untuk ditunggu. Karena yang duduk sebagai pelatih lawan adalah eks arsitek Portugal yaitu Paulo Bento, yang sudah pasti kenal betul gaya bermain Selecao Das Quinas.

Korsel saat ini jadi negara kuat di Asia Timur, hanya kalah dari Iran di dalam perolehan poin selama babak kualifikasi Piala Dunia.

Pemain level Eropa jadi tumpuan mereka seperti Hwang Ui-jo (Bordeaux), Lee Dong-gyeong (Schalke 04), Hwang Hee-chan (Wolves), Kim Min-jae (Napoli), Hwang In-beom (Olympiacos) hingga tentunya Son Heung-min (Tottenham Hotspur).

Kalau tidak berhati-hati, lawan-lawan ini bisa memulangkan Ronaldo lebih cepat dan pastinya membuyarkan harapannya untuk mempersembahkan gelar juara dunia pertama bagi Portugal, sekaligus menutup karirnya di tim nasional dengan sempurna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.