Sukses

Barcelona Ancam Proses Pidana Kontrak Frenkie De Jong

Barcelona telah menemukan bukti aktivitas kriminal dalam perpanjangan kontrak Frenkie De Jong pada 2020. Kontrak itu terjadi pada saat pemerintahan Presiden Jose Maria Bartomeu.

Liputan6.com, Barcelona - Spekulasi seputar masa depan Frenkie de Jong bersama Barcelona terus mendominasi pasar transfer. Saat ini, Manchester United terus berupaya untuk mengontrak gelandang berusia 25 tahun tersebut.

MU diyakini sudah mencapai kesepakatan dengan Barcelona senilai 63 juta pound untuk memboyong De Jong ke Old Trafford. Jumlah itu bisa mencapai hingga 71 juta pound atau sekitar Rp 1,27 triliun dengan tambahan.

Tapi, Manajer MU Erik ten Hag hingga kini belum mampu meyakinkan mantan anak asuhnya di Ajax itu untuk meninggalkan Camp Nou. Situasi ini terjadi di tengah perselisihan sengit mengenai gajinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi keuangan raksasa Catalan sangat terganggu selama pandemi Covid-19. De Jong adalah salah satu dari beberapa pemain Barcelona yang setuju untuk gajinya ditunda dibayar.

Gaji De Jong yang belum dibayarkan sebesar 15,1 juta pound oleh Barcelona, yang bertekat untuk melepasnya untuk menyeimbangkan pembukuan keuangan. Tapi, pemain timnas Belanda itu menolak pergi.

Barcelona sekarang bakal mengambil jalur hukum terkait situasi ini. The Athletic mengklaim Blaugrana sudah membicarakan gagasan tindakan kriminal atas kontrak De Jong.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Batalkan persyaratan di kontrak

Frenkie de Jong awalnya menandatangani kontrak lima tahun di Camp Nou ketika didatangkan dari Ajax pada 2019. Kemudian disepakati perpanjangan dua tahun pada Oktober 2020 saat Barcelona dipimpin Josep Maria Bartomeu.

Bartomeu dan dewannya mundur pada 2021 saat Joan Laporta kembali menjadi presiden Barcelona. Blaugrana diduga menerima surat dari klub pada bulan lalu yang mengklaim telah menemukan bukti aktivitas kriminal dalam perpanjangan kontrak De Jong pada 2020.

Laporan tersebut mengklaim Barcelona kemudian ingin De Jong setuju untuk membatalkan persyaratan yang ada. Dia diminta kembali ke kesepakatan yang pertama kali ditandatangani di klub pada 2019, dengan dewan sebelumnya dituduh melakukan kesalahan.

Clement Lenglet, Marc-Andre ter Stegen, dan Gerard Pique memperpanjang kontraknya pada saat yang sama dengan De Jong. Tapi, tidak diketahui apakah ketiganya juga telah diancam dengan konsekuensi hukum.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Belum terdaftar

Barcelona telah menghabiskan lebih dari 100 juta pound untuk mendatangkan Raphinha, Jules Kounde, dan Robert Lewandowski. Namun, ketiga pemain anyar Blaugrana itu belum bisa didaftarkan di La Liga Spanyol.

Menurut The Mirror, Barcelona bakal dipaksa berpisah dengan delapan pemain tim utama selama beberapa minggu mendatang agar bisa mendaftakan amunisi barunya. Sementara La Liga Spanyol hanya mengizinkan raksasa Catalan mendaftarkan 25 pemain.

Selain itu, dengan tagihan gaji saat ini mencapai 560 juta euro, Barcelona harus berusaha untuk mengurangi sebesar 160 juta euro.

Salah satu pemain yang mungkin bisa dilepas Barcelona adalah Frenkie de Jong. Tapi, Presiden Barcelona Joan Laporta baru-baru ini menegaskan kepada wartawan ingin pemain Belanda itu bertahan di Camp Nou.

"Frenkie de Jong adalah pemain Barca dengan kualitas hebat dan kami ingin dia bertahan," katanya. "Dengan dia dan rekan satu timnya, kami memiliki lini tengah yang sangat kuat. Dia memiliki tawaran, tapi kami ingin dia bertahan dan dia juga ingin bertahan."

Chelsea diperkirakan bisa menyalip Manchester United untuk transfer De Jong. Tapi, Manajer Chelsea Thomas Tuchel baru-baru ini mengecilkan harapan timnya menghabiskan banyak uang untuk gelandang baru musim panas ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.