Sukses

Ditendang dari PSG, Mauricio Pochettino: Bukan Gara-gara Kylian Mbappe

Liputan6.com, Jakarta Mauricio Pochettino angkat bicara soal kepindahannya dari Paris Saint-Germain (PSG). Pelatih asal Argentina itu sudah lama diprediksi bakal hengkang dari Ibukota Prancis.

Kegagalannya mengantar Les Parisiens melangkah jauh di Liga Champions musim lalu membuat Pochettino harus berpisah dengan PSG. Laporan Goal.com menyebut sempat muncul spekulasi kurang menyenangkan terkait alasan kepergian Pochettino.

Bintang Les Parisiens Kylian Mbappe diklaim merupakan sosok di balik terdepaknya eks juru taktik Tottenham Hotspur dari Parc des Princes. Pemain internasional Prancis memang memiliki posisi penting di Paris Saint-Germain.

Meski pernah dikaitkan dengan Real Madrid, Mbappe memutuskan untuk menyegel kesepakatan baru berdurasi tiga tahun bersama Les Parisiens. Bintang berusia 23 tahun itu konon menerima tawaran menggiurkan dari raksasa Ligue2.

Melansir pemberitaan Liputan6.com pada Mei, PSG bersedia memberinya gaji 4 juta poundsterling per bulan ditambah bonus. Mbappe juga dihadiahi hak bersuara untuk menentukan kebijakan klub, termasuk soal pergantian manajer dan transfer pemain.

Kendati demikian, Mauricio Pochettino menegaskan bahwa Kylian Mbappe tak memainkan peran apapun di balik pemecatan dirinya. Mantan penggawa AS Monaco sendiri juga sudah membantah rumor serupa melalui media sosial.

“Hal yang saya pikirkan adalah PSG telah melakukan segala cara yang mungkin untuk mempertahankan Kylian, dan saya setuju dengan itu,” ujar Pochettno dalam wawancara dengan media Argentina Infobae, seperti dilansir dari Goal.com.

“Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ini. Saya pikir PSG sudah meyakinkannya untuk bertahan, tetapi saya tidak berpikir Kylian adalah orang yang merancang proyek baru (sehingga saya hengkang dari PSG),” sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memuji Mbappe

Alih-alih menyalahkan Kylian Mbappe, Pochettino justru memuji performa mantan anak asuhnya. Pelatih berusia 50 tahun tersebut menilai sang pemain bisa menjadi penerus megabintang asal Argentina, Lionel Messi.

“Bagi saya, Leo Messi adalah yang terbaik di dunia. Tak ada keraguan lagi. Setelah itu, jelas Mbappe merupakan kandidat (kuat yang) dapat menerima mahkota (sebagai pemain terbaik). Ada pula Neymar, yang bagi saya juga merupakan salah satu pemain terbaik di dunia,” ujar Pochettino, dikutip dari Goal.com.

Sebagai informasi, Pochettino sejatinya mampu mengantar PSG keluar sebagai kampiun Ligue 1 musim lalu. Les Parisiens di bawah asuhan pelatih asal Argentina mendominasi klasemen Liga Prancis dengan torehan 86 poin, terpaut 15 angka dari Marseille di tempat kedua.

Sayangnya, prestasi itu tak cukup membuat Pochettino bertahan di Paris Saint-Germain. Petinggi klub ingin Les Parisiens berjaya di kompetisi sepak bola elite Eropa. Namun malang, PSG justru terdepak di fase 16 besar usai kalah agregat 2–3 dari Real Madrid.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Pengganti Pochettino

Christophe Galtier lantas ditunjuk menggantikan Pochettino di Parc des Princes. Pelatih kelahiran Prancis didatangkan dari Nice, meski kontraknya masih tersisa dua tahun.

Galtier sebenarnya bukanlah sosok yang sarat prestasi. Ia baru sekali memenangkan kompetisi Ligue 1 saat menjadi pelatih Lille pada musim 2020/2021. Sebelumnya, ia juga sempat membawa Saint-Etienne menjuarai Coupe de France pada 2012/2013.

Walau begitu, Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi menyambut gembira kedatangan Galtier di Les Parisiens. Kehadiran sang pelatih anyar diharapkan dapat membantu pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya bersama PSG.

“Kami sangat gembira menyambut Christophe dan keluarga di PSG. Rekam jejak Christophe sungguh luar biasa. Banyak pencapaian tak lepas dari karakternya yang dapat membuat tim dan pemain mengeluarkan kemampuan terbaik," ujar bos raksasa Ligue 1.

4 dari 4 halaman

Aturan Ketat

Keseriusan Galtier menangani PSG tak main-main. Ia langsung membuat aturan ketat bagi Trio MNM–Lionel Messi, Neymar, Kylian Mbappe–segera setelah kedatangannya di Parc des Princes pada musim panas ini.

Mengutip The Sun, hal pertama yang dilakukan oleh Galtier adalah melarang ketiganya menggunakan ponsel selama waktu makan. Superstar PSG juga diharuskan makan bersama skuad Les Parisiens lainnya, kecuali pada kesempatan tertentu.

Lebih lanjut, Galtier menginstruksikan para pemain untuk tiba pada sesi latihan antara pukul 08.30 dan 08.45. Menurut Record, menyebut anggota yang datang terlambat, walau hanya satu menit, akan disuruh pulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.