Sukses

Update Covid-19 Rabu, 27 Juli 2022: Kasus Positif Kembali Tembus 6.000

Kasus positif Covid-19 di Indonesia hari ini bertambah 6.438 sehingga akumulasi selama pandemi menjadi 6.185.311.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali tembus 6.000 berdasarkan data harian. Jumlah kasus positif pada Rabu, 27 Juli 2022, bertambah 6.438 sehingga akumulasi selama pandemi Covid-19 ini menjadi 6.185.311. Satu hari sebelumnya, kasus positif juga bertambah 6.483.

DKI Jakarta kembali menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 hari ini. Ibu kota negara ini menyumbang 3.279 kasus Corona. Disusul Jawa Barat dengan 1.181.

Sementara itu, berdasarkan data hari ini, bertambah 2.602 kasus aktif. Sehingga ada 46.024 yang masih harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi akibat terpapar virus SARS-CoV-2.

Penambahan kasus sembuh angkanya tidak sebanyak kasus konfirmasi. Hari ini ada 3.825 yang sembuh dari Covid-19. Maka akumulasinya adalah 5.982.347 yang sembuh dari Corona.

Sedangkan jumlah yang meninggal tercatat sebanyak 11 orang. Jadi sudah ada 156.940 yang meninggal gegara Covid-19.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Capaian Vaksinasi

Target sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 208.265.720. Sementara bila menilik data hari ini, vaksinasi pertama bertambah 65.063 sehingga akumulasinya 202.333.791.

Sedangkan vaksinasi kedua bertambah 54.087 dan akumulasinya menjadi 169.936.472. Untuk vaksinasi yang ketiga jumlahnya 333.495 sehingga naik menjadi 55.275.438.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahaw vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Saat terserang Covid-19, orang yang belum mendapat vaksinasi 30 kali lebih berisiko menjalani perawatan di rumah sakit dibandingkan dengan orang yang sudah mendapat vaksinasi penguat.

"Sementara itu, orang yang divaksin sekali itu sekitar 20 kali lipat risiko masuk rumah sakit. Orang yang divaksin dua kali, dia 10 kali lipat dari yang sudah booster (dapat vaksinasi penguat)," kata Budi.

Melihat manfaat vaksinasi booster yang besar dalam mengurangi angka perawatan di rumah sakit bila kena Covid-19, Budi meminta masyarakat yang belum vaksin dosis penguat untuk segera mendapatkannya.

"Jadi kalau menurut saya, kenapa sih enggak ambil booster (vaksinasi penguat), karena kan sudah gratis," ujarnya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Tidak mungkin 100 persen

Saat ini, laju vaksinasi di tahap satu masih 97 persen. Sementara tahap dua 81 persen dan tahap ketiga 26 persen. Artinya, semua tahap vaksinasi Covid-19 tidak ada yang mencapai 100 persen.

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan berbagai negara juga tidak ada yang mencapai hingga 100 persen. "Saya lihat di seluruh dunia tidak ada satu negara yang mencapai target 100 persen," katanya.

"Jadi, kalau ditanya kapan capai 100 persen saya minta maaf, enggak mungkin sampai karena seluruh dunia enggak ada yang mencapai 100 persen vaksinasinya," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini