Sukses

Piala Dunia 2018: Portugal Vs Spanyol, Cerita Hattrick Ronaldo dan Blunder De Gea

Piala Dunia 2018 menyajikan salah satu pertandingan hebat antara Portugal Vs Spanyol. Di laga itu, Cristiano Ronaldo dan David De Gea membikin cerita.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu pertandingan Piala Dunia yang cukup fenomenal adalah Portugal vs Spanyol. Saat kedua negara ini mentas di Piala Dunia 2018, skor 3-3 menjadi hasil akhir.

Pertadingan ini sudah terjadi 2 tahun silam. Namun, cerita Cristiano Ronaldo dan blunder David De Gea masih saja jadi ingatan yang sulit dilupakan.

Ronaldo, memang jadi bintang di laga itu. Berlaga pada 16 Juni 2018 di Olimpiysky Stadion Fisht, pemilik nama panggung CR7 itu mencetak tiga gol.

Adapun, laga ini sejatinya berlangsung ketat. Sebab, aksi saling kejar gol tercipta hingga enam gol.

Gol pembuka diciptakan oleh Ronaldo. Sukses merangsek ke kotak penalti Spanyol, eks bomber Real Madrid dan Juventus ini berpeluang membuka angka.

Namun, upaya Ronaldo diganggu oleh Nacho. Oleh pemain yang disebutkan barusan, kedapatan melakukan kontak dan terjadi pelanggaran di kotak penalti Spanyol.

Ronaldo yang maju sebagai algojo tanpa kesalahan menjalankan tugasnya. Adapun, di waktu yang bersamaan, David De Gea gagal membaca arah bola dengan baik.

Spanyol kemudian merespons. Memasuki menit ke-24, Diego Costa yang kala itu menghuni lini depan Spanyol, sukses menyamakan kedudukan usai sebelumnya mengelabui Pepe dan melepaskan sepakan mendatar.

Namun, jelang babak pertama rampung, Ronaldo kembali membikin Portugal unggul. Bermula dari sepakan mendatar, gol kedua tercipta.

Ini yang sebetulnya memantik perhatian. Sebab, upaya Ronaldo sejatinya mampu dibaca dengan baik oleh De Gea. Hanya, penjaga gawang milik Man United ini justru gagal mengamankan bola yang sudah dalam jangkauannya dan berakibat blunder dan menjadi gol.

Aksi ini kemudian membikin De Gea disorot. Namanya seketika menjadi perbincangan di jagat media sosial dunia.

Selepas turun minum, Spanyol yang mendominasi aliran bola membuat kedudukan imbang. Bermula dari tendangan bebas David Silva, bola mengarah ke Sergio Busquets dan membikin bola berbelok.

Beruntung buat Spanyol, bola tersebut dekat dengan Costa. Oleh eks pemain Chelsea dan Atletico Madrid ini sukses mencetak gol penyama kedudukan.

Spanyol di atas angin. Mereka bahkan sempat unggul via Nacho. Seakan membayar kesalahannya di babak pertama, gol yang ia ciptakan juga terbilang apik saat menghujam jala Portugal.

Tapi, saat sepertinya laga akan berkesudahan dengan kemenangan Spanyol, Ronaldo menjadi pembeda. Mendapat hadiah bola mati, pemain yang kini membela Man United itu mencetak gol via sepakan bebas dan memaksa laga berakhir imbang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ronaldo Ciptakan Rekor

Usai mencetak gol, sejumlah rekor pribadi tercipta buat Ronaldo. Beberapa di antaranya dirangkum oleh laman Squawka dan Opta.

Pertama, saat mencetak trigol ke gawang Spanyol, Ronaldo berusia 33 tahun dan 130 hari. Lewat anga itu menjadikannya pemain tertua yang pernah mencetak hattrick di Piala Dunia.

Kedua, gol tendangan bebas ke gawang David Da Gea adalah yang pertama kalinya sukses dari 45 percobaan. Aksi itu resmi menjadi catatan saat ia menjadi bagian Timnas Portugal di ajang Piala Eropa dan Piala Dunia.

Ketiga, Ronaldo adalah pemain keempat yang mencetak gol secara beruntun dI empat edisi Piala Dunia berbeda. Tiga pemain lainnya adalag Pele, Uwe Seeler dan Miroslav Klose.

Keempat, per pertandingan Portugal vs Spanyol, Ronaldo sudah mencetak 51 hatrrick dalam sejarah Piala Dunia.

Kelima, trigol vs Spanyol membuat Ronaldo menyamakan rekor yang telah ia ukir sendiri di Piala Dunia. Tercatat, ia selalu mencetak 3 gol di Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014.

Keenam, Ronaldo adalah pemain pertama yang mencetak 3 gol ke gawang Spanyol di Piala Dunia.

Ketujuh, catatan tiga Ronaldo ke gawang Spanyol membuat dirinya menyamai rekor gol legenda sepak bola Ferenc Puskas, striker legendaris Hungaria. Pada penampilan ke-151 Ronaldo bersama Portugal itu, total ia sudah menetak 84 gol.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Respons David De Gea

David Da Gea adalah pemain kedua yang dibicarakan usai hattrick Ronaldo. Hanya, bukan sanjungan yang ia terima melainkan kritik.

Namun, pemain kelahiran 7 November 1990 ini menyikapi santai kabar miring yang tertuju padanya.

"Itu memang sebuah kesalahan. Tapi kondisi ini wajar terjadi pada penjaga gawang," kata De Gea dikutip dari Sportskeeda.

Santainya De Gea nyatanya turut terbantu oleh elemen tim Spanyol. Kata De Gea, pelatih memberinya dukungan selepas laga tersebut.

"Pelatih saya, Fernando Hierro dan rekan satu tim tetap membela saya dan itu membuat saya tetap tenang. Kami sebenarnya pantas untuk mendapatkan hasil lebih baik, namun inilah sepak bola," katanya menambahkan.

Setelah melakukan bluder, De Gea tetap dipercaya mengawal jala Spanyol. Tercatat, ia kembali turun saat berhadapan dengan Iran dan Maroko.

4 dari 5 halaman

Sempat dikririk Jose Mourinho

Jose Mourinho dikenal pedas dalam melancarkan kritik. Aksi blunder De Gea di Piala Dunia 2018 juga tak lepas dari pantauannya.

Ketika laga itu tersaji, The Special One, julukan Mourinho, tengah melatih Man United. Tak pelak, Mou blak-blakan mengkritik performa anak asuhnya.

"De Gea adalah pemain saya," kata Mourinho kepada RT. "Ini menyakitkan saya untuk mengatakannya, tetapi dia tahu itu adalah kesalahan yang buruk."

"Itu adalah kesalahan yang tidak dia lakukan dengan kami di Manchester United karena dia dinobatkan sebagai pemain musim 2018 untuk penampilan fantastisnya. Tapi kesalahan seperti itu juga terjadi pada yang terbaik," jelasnya.

 

5 dari 5 halaman

Akhir Cerita Portugal dan Spanyol di Piala Dunia 2018

Meski bermain imbang, Portugal dan Spanyol sama-sama sukses melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Berada di Grup B kedua negara ini mengantongi 5 poin dari 3 laga dengan rincian 2 kali imbang dan 1 kali kalah dan berhak atas posisi juara dan runner-up.

Hanya, saat mentas di babak gugur, Protugal dan Spanyol sama-sama tersingkir.

Adapun, Portugal tersingkir karena kalah dari Uruguay. Di satu sisi, Spanyol kalah dari Rusia via adu penalti.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.