Sukses

Gagal ke Piala Dunia, Indonesia Dapat Pengalaman Berharga di FIBA Asia Cup 2022

Pemain naturalisasi timnas basket Indonesia, Marques Bolden mengaku mendapatkan pengalaman beharga di FIBA Asia Cup 2022 meski Indonesia harus kalah di babak penentuan menuju perempat final dari China.

Liputan6.com, Jakarta Pemain naturalisasi timnas basket Indonesia, Marques Bolden menjelaskan bahwa dia mendapatkan pengalaman yang berharga meski tim Indonesia harus gagal masuk ke babak delapan besar FIBA Asia Cup 2022. 

“Saya senang mendapatkan pengalaman berharga di sini (FIBA Asia Cup) walau kami kalah tapi yang terpenting semua sudah berbuat maksimal,” tutur Bolden dilansir dari Antaranews.com. 

Sebagai informasi, pada babak penentuan, Arki Dikania Wisnu dkk harus mengakui keunggulan dari timnas basket China dengan skor 58-108 di babak play-off perempat final. Kekalahan dari China ini juga membuat Indonesia gagal melaju ke perempat final FIBA Asia Cup 2022. 

Lebih lanjut, pemain yang memperkuat Salt Lake City Stars ini yakin bahwa timnas Indonesia akan lebih berkembang di masa yang akan datang. 

“Seperti ketika lawan main cepat, kita jangan bermain lambat. Itu tak boleh dilakukan,” kata Bolden. 

Pada kesempatan yang sama, Bolden juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dukungan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia. 

“Tentunya kami akan melakukan evaluasi dan saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para fans,” kata dia. 

Pada laga melawan China, Bolden berhasil menjadi pemain yang menyumbangkan poin terbanyak dengan total 21 angka disusul oleh Brandon Jawato dengan 10 angka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia vs China

Pada jalannya pertandingan, Timnas basket Indonesia kesulitan mengimbangi China sejak kuarter pertama. China gaspol dengan tembakan-tembakan tiga angka dari Zhou Rui.

Situasi Indonesia semakin runyam setelah Derrick Michael terkena foul trouble saat kuarter pertama baru berjalan lima menit. China memanfaatkannya dengan baik. Mereka memasukkan Zhou Qi yang pernah main di Houston Rockets.

Zhou Qi menunjukkan kelasnya. Dia menyumbang enam poin usai memenangi duel dengan Marques Bolden. China unggul telak 29-11 di akhir kuarter pertama.

Di kuarter dua, Indonesia masih belum mampu keluar dari tekanan China. Pemain Indonesia banyak melakukan turn over.

China menggila lewat tembakan-tembakan tiga angka dari Gu Quan. Perolehan poin China terus melebar. Zhou Qi juga masih belum bisa diimbangi oleh Bolden di kuarter dua ini. China mengakhiri paruh pertama dengan keunggulan 59-21 buzzer beater Minghui Sun. 

3 dari 3 halaman

Paruh Kedua

Permainan Indonesia mulai membaik sejak pertengahan kuarter tiga. Tembakan tiga angka bergantian masuk dari Andakara Prastawa dan Brandon Jawato. Bolden juga mulai bisa meruntuhkan ketangguhan big man China.

Bolden mampu melesakkan 11 poin di kuarter tiga. Indonesia unggul 23-18 di kuarter tiga sekaligus memangkas jarak menjadi 44-79.

Sayangnya momentum kebangkitan ini tak bisa diteruskan di kuarter empat. Permainan Indonesia justru loyo abis. China melesat mencetak 19 poin beruntun.

Indonesia baru bisa mencetak angka saat kuarter empat tersisa empat menit 11 detik lewat dua kali free throw dari Yudha Saputera. China tak terbendung hingga pertandingan berakhir. China unggul 108-58.

Bolden masih menjadi pemain terbaik Indonesia di laga ini dengan 21 poin dan enam rebound. Di kubu China, Gu Quan menghasilkan 23 angka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.