Sukses

Mantan Atlet Heran Paracycling Tak Dipertandingkan di ASEAN Para Games 2022

Seperti diketahui ASEAN Para Games 2022 hanya mempertandingkan 14 cabang olahraga (Cabor) mulai 30 Juli sampai 6 Agustus 2022. Paracycling tidak termasuk salah satu diantaranya.

Liputan6.com, Jakarta- Mantan atlet nasional balap sepeda yang juga sebagai pendiri Paracycling Indonesia Puspita Mustika Adya heran dan menyayangkan cabang olahraga paracycling bisa ditidak dipertandingan di ASEAN Para Games 2022 yang akan berlangsung di Solo.

Seperti diketahui ASEAN Para Games 2022 hanya mempertandingkan 14 cabang olahraga (Cabor) mulai 30 Juli sampai 6 Agustus 2022. Paracycling tidak termasuk salah satu diantaranya.

Absennya paracycling membuat sedih atlet Muhammad Fadli Imammuddin. Dia tak bisa ikut membela Indonesia. Padahal Fadli sudah giat berlatih sejak lama demi menyumbang medali untuk Indonesia.

"APG kali ini kita tuan rumah tapi saya hanya bisa jadi suporting buat teman-teman atlet lain karena ada tiga cabor yang tidak digelar di APG termasuk paracycling. Saya tidak tahu kenapa alasannya. Silakan konfirmasi ke panitianya," kata M Fadli di Jakarta.

"Katanya harus ada tiga negara peserta, saya yakin tiga negara untuk sepeda pasti siap seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Mungkin ada alasan lain saya tidak tahu silahkan dikonfirmasikan."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Heran

Puspita Mustika yang merupakan pelatih paracyling pertama Indonesia ini turut merasakan perasaan Fadli yanng harus gigit jari gagal berlaga di APG 2022. Puspita menyesalkan paracycling bisa tak digelar karena berpotensi meraih medali.

"Potensi cabor paracyling itu menyumbangkan medali emas sangat besar. Sebagai pendiri, saya menyayangkan cabor paracyling tidak bisa dipertandingkan apalagi Indonesia sebagai tuan rumah APG 2022 menggantikan posisi Vietnam yang menolak," kata Puspita kepada wartawan, Jumat, (8/7/2022).

"Saya sebagai mantan atlet bisa merasakan perasaan M Fadli dan kawan-kawan yang sudah berjibaku latihan selama ini. Mereka pasti tidak berani mengeluh apalagi mengungkapkan kesedihannya tidak bisa tampil di hadapan publiknya sendiri," tambahnya.

Puspita memang tercatat sebagai pelatih pertama Tim Paracyling Indonesia yang sukses. Berkat kerja kerasnya, tim Paracyling Merah Putih mampu menyumbangkan 1 emas, 8 perak, dan 8 perunggu bagi Kontingen Para Games Indonesia di Asian Para Games Jakarta 2018 lalu.

3 dari 3 halaman

Kuota

Secara terpisah, Sekjen National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto mengatakan cabor Paracyling tidak dipertandingkan di ASEAN Para Games 2021 Solo, karena tidak memenuhi kuota empat negara sesuai ketentuan.

"Hanya Thailand dan Indonesia saja peminatnya sementara kuotanya harus empat negara," kata Rima Ferdianto

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.