Sukses

Jadi Satpam Klub Striptis, Mantan Penyerang Timnas Indonesia Jhonny van Beukering: Saya Pindah dari Surga ke Neraka

Demi bertahan hidup mantan penyerang Timnas Indonesia, Jhonny van Beukering memanfaatkan setiap kesempatan. Mulai dari melatih klub sepak bola amatir, mengajar di klinik mental, hingga penjaga klub striptis.

Liputan6.com, Jakarta Masih ingat dengan Jhonny van Beukering? Mantan penyerang Timnas Indonesia itu saat ini sedang mengalami nasib yang miris.

Jhonny van Beukering kini bekerja sebagai satpam alias penjaga keamanan di salah satuklub striptis. Tak ada pilihan lain, itu dilakukannya demi menghidupi pacar serta ketiga anaknya yang masih kecil.

Karena dari sepak bola, sudah tak ada lagi yang bisa ia harap. Sejak 2019 lalu, eks Pelita Jaya itu memutuskan pensiun.

Kesulitan ekonomi dialami van Beukering usai gantung sepatiu. Bahkan ia sampai harus menjual dua rumahnya dan sementara tinggal di kediaman ibunya.

Demi bertahan hidup van Beukering memanfaatkan setiap kesempatan. Mulai dari melatih klub sepak bola amatir, mengajar di klinik mental, hingga penjaga klub striptis.

"Saya pindah dari surga ke neraka. Orang-orang tidak tahu seberapa kelamnya hidup saya. Saya telah kehilangan segalanya, benar-benar segalanya," kata Van Beukering kepada Algemeen Dagblad (AG) dikutip dari Voetbal Zone

"Kami harus tinggal bersama keluarga dengan uang lima puluh euro [setara Rp778 ribu] selama seminggu," ucapnya.

Bagi Van Beukering, menjadi penjaga pintu klub striptis sangat menyenangkan. Bahkan, dia berkelakar bahwa klub striptis adalah klub terbaik dalam kariernya.

“Pekerjaan sebagai penjaga pintu di klub striptis sangat menyenangkan. Bisa melihat dada wanita berjam-jam. Siapa yang tidak menginginkannya. Sejauh ini, ini adalah klub terbaik dalam karier saya,” ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pesan untuk Pemain Muda

Dengan kesulitan yang ia hadapi sat ini, Van Beukering pun menitipkan pesan kepada pemain muda. Ia mengatakan agar bisa menjaga kariernya dengan baik demi keberlangsungan hidup di masa depan.

Menurutnya, pemain muda harus memikirkan dengan matang ketika ada tawaran dari klub baru.

"Biarlah ini menjadi peringatan bagi pesepakbola lain yang berencana untuk memulai petualangan asing di negara yang istimewa. Pikirkan tentang uang Anda, ketahui apa yang Anda hadapi, jangan kaget," tegasnya.

3 dari 5 halaman

Bersinar di Liga Belanda

Van Beukering sebenarnya punya karier yang tak buruk amat di Liga Belanda. Dia pernah memperkuat klub-klub Elite Eredivisie dan Eerste Divisie Belanda.

Di antaranya Vitesse, Go Ahead Eagles, Feyenoord. Secara keseluruhan ia tampil 173 kali. Ia juga pernah dua kali menjadi juara di liga kasta kedua Belanda.

Setelah itu, Van Beukering hijrah ke Indonesia dan bergabung dengan Pelita Jaya 4 Maret 2011 dengan durasi tiga musim. Ia kemudian resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 10 Oktober 2011.

4 dari 5 halaman

Balik ke Belanda

Setelah dari Pelita Jaya, ia kembali lagi ke klub Belanda, FC Dordecht. Tapi, performa ganasnya tak kembali lantaran kerap dibekap cedera.

FC Dordecht menjadi klub terakhir Van Beukering. Dia kemudian memutuskan pensiun di usia 28 tahun dan sempat melanjutkan kiprahnya dengan menjadi pelatih klub amatir setempat.

 

5 dari 5 halaman

Era Djohar Arifin

Van Beukering menjadi WNI dan masuk anggota skuad Piala AFF 2012 kala PSSI era Djohar Arifin. Jalan pintas diambil PSSI lantaran dilanda dualisme sehingga tidak bisa memanggil semua pemain terbaiknya.

Sayangnya, Van Beukering tak memberikan dampak positif untuk Timnas indonesia. Dia cuma bermain sekali di Piala AFF dan Indonesia tersingkir di fase grup.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.