NBA Beri Pelatihan Kepada 450 Guru Madrasah

Liputan6.com, Jakarta- NBA kembali menggelar program pelatihan bola basket di Indonesia. Kali ini NBA menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengadakan workshop Jr. NBA Coaches Academy tatap muka pertama sejak tahun 2020.

Program Jr. NBA Coaches Academy ikut terkena imbas pandemi virus corona Covid-19. Dalam dua tahun terakhir program terpaksa dilakukan secara virtual.

Jr. NBA Coaches Academy merupakan program train-the-trainers yang diinisiasi oleh NBA yang bertujuan untuk memajukan pengembangan lokal dengan menetapkan standar mengenai bagaimana olahraga seharusnya diajarkan.

Workshop yang mendapatkan dukungan dari pemerintah Republik Indonesia ini dilaksanakan di GOR Bulungan Jakarta pada Selasa 31 Mei 2022. Acara ini diikuti oleh 450 guru dari Madrasah di bawah naungan Kemenag.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, MT. turut hadir untuk meresmikan acara ini.

Program yang ditujukan bagi para guru dan pelatih olahraga di Madrasah ini berfokus pada keterampilan dan pelatihan basket, serta memberikan edukasi terkait kurikulum yang dapat diimplementasikan dalam pengajaran basket di sekolah, dilengkapi dengan modul yang jelas berdasarkan usia atau tingkatan sekolah.

Berita Video, Aksi-aksi Jayson Tatum Saat Bawa Boston Celtics Raih Kemenangan Melawan Miami Heat di NBA Hari Ini

2 dari 3 halaman

Pelatihan

Pelatihan terhadap 450 guru Madrasah ini dipimpin langsung oleh coach Jr. NBA Carlos Barroca dan Natalia Andrei Dos Santos.

Jr NBA Indonesia telah diadakan sejak 2014. Program ini telah menjangkau lebih dari 23,4 juta anak laki-laki dan perempuan di seluruh negeri, mengajarkan dasar-dasar basket dan nilai-nilai inti program seperti Sportsmanship (Sportivitas), Teamwork (Kerja tim), a positive Attitude (Sikap positif), and Respect (Rasa hormat) (S.T.A.R.).

3 dari 3 halaman

Edukasi Guru

Tak hanya melatih anak-anak berbakat, Jr NBA Coaches Academy telah mengedukasi kepada lebih dari 53.000 guru di 46.000 sekolah pada 25 kota dan provinsi di seluruh Indonesia, yang diselenggarakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.