Sukses

Petinju Inggris, Amir Khan Beri Makan 4.000 Buruh di Pengujung Ramadhan

Bukan sekali ini saja saja Amir Khan melakukan kegiatan amal selama bulan suci Ramadhan tahun ini. Di awal puasa, Khan sudah lebih dulu membagikan paket bantuan melalui yayasan amal Amirkhan foundation. Paket tersebut berisi akaian, mesin jahit, dan kursi roda bagi warga disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Petinju asal Inggris, Amir Khan, kembali menggelar kegiatan amal di bulan suci Ramadhan. Di hari terakhir berpuasa, mantan juara dunia tinju kelas welter ringan versi WBA dan IBF itu memilih untuk turun langsung untuk membagi-bagikan makanan kepada kaum buruh di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Tidak tanggung-tanggung, Amir Khan membagikan makanan gratis kepada 4000 orang. Tidak hanya bagi pemeluk Islam, paket dari Amir Khan tersebut juga terbuka untuk para buruh yang non Muslim.

"Hari terakhir puasa di Dubai, kami memberi makan 4000 buruh muslim dan non muslim pada bulan suci Ramadhan ini," tulis Khan saat membagikan video momen spesial itu melalui akun Instagramnya. 

"Semoga Allah memberi kekuatan bagi kita untuk melakukan hal seperti ini," sambungnya.

Khan tampak turun langsung pada acara ini. Mengenakan baju berwarna biru, pria berusia 35 tahun itu dengan cekatan membagi-bagikan paket makanan kepada orang-orang yang berjalan mengantre.

Bukan sekali ini saja saja Amir Khan melakukan kegiatan amal selama bulan suci Ramadhan tahun ini. Di awal puasa, Khan sudah lebih dulu membagikan paket bantuan melalui yayasan amal  Amirkhan foundation. Paket tersebut berisi akaian, mesin jahit, dan kursi roda bagi warga disabilitas. 

Sementara dua tahun lalu,  petinju yang Inggris berdarah Pakistan itu juga membawakan 'kado sepsial' kepada bayi berusia lima bulan yang menderita penyakit The Syndrom di salah satu rumah sakit.

Daya tahan bocah bernama Mohammed Iftikhar itu  sangat lemah sehingga membuatnya sulit menerima makanan.  Dalam kunjungan tersebut, Amir Khan membawa oleh-oleh berupa air zam-zam yang didapatnya saat berkunjung ke Arab Saudi beberapa waktu sebelumnya.

"Saya sangat beruntung bisa memberikannya air zam zam (air suci) yang saya bawa dari kunjungan terakhirku ke Arab Saudi," ujar Khan lewat Instagram sembari membagikan fotonya bersama Iftikhar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korban Begal

Sayang, pengalaman kurang mengenakkan juga sempat menimpa Amir Khan saat menjalani bulan suci Ramadhan tahun ini. Dia dan istrinya menjadi korban begal di Leyton, sebelah timur kota London.

Melalui akun Twitter resminya, Khan seperti dilansir Metro.co.uk menceritakan, insiden berlangsung pada Senin malam waktu setempat. Saat kejadian, dia tengah bersama istrinya, Faryal Makhdoom.

Dua orang kemudian berlari menghampiri Khan saat mereka menyeberang jalan. Para pelaku lalu menodongkan pistol ke wajah Khan dan meminta pria berusia 35 tahun itu menyerahkan arlojinya.

Setelah mendapat apa yang mereka mau, pelaku kemudian meninggalkan Khan dan istrinya.

"Hanya jam tangan yang diambil saat perampokan bersenjata di Leyton, Barat London," tulisnya.

"Saya tengah menyeberang jalan bersama Faryal, dan untungnya dia berada beberapa langkah di belakang saya. Dua orang berlari ke arah saya dan meminta jam tanganku sembari menodongkan senjata ke wajahku. Namun yang paling penting, kami semua selamat," beber Amir Khan.

(Simak berita selengkapnya di sini)

3 dari 3 halaman

Perjalanan Karier Amir Khan

Khan mengawali masa emas di ring tinju di usia yang masih sangat muda. Dia sudah merebut medali perak Olimpiade 2004 saat baru berusia 17 tahun. Sementara gelar juara dunia tinju profesional pertamanya diraih pada saat usianya 22 tahun usai merebut sabuk WBA.

Amir Khan mempertahankan gelar ini selama 3 tahun dari 2009 hingga 2012. Dia bahkan sempat mengawinkannya dengan sabuk juara IBF pada tahun 2011.

Saat ini Amir Khan seperti diketahui tengah berada dipengujung kariernya sebagai petinju profesional. Dia mengirim sinyal ini setelah kalah TKO ronde keenam dari Kell Brook, pada bulan Februari lalu.

Usai pertandingan, Khan melontarkan keingiannya untuk gantung sarung tinju. "Saya sudah melakukan lebih dari yang saya harapkan," kata Khan usai laga dilansir dari gulfnews.

"Mungkin peak saya terlalu cepat. Saya menjadi atlet Olimpiade pada usia 17 tahun dan menjadi juara dunia pada usia 22 tahun. Sekarang saya 35 tahun. Saya sudah di pertandingan ini cukup lama. Saya sudah tua, dan saya ingin menghabiskan waktu dengan anak dan keluarga saya," beber Khan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.