Sukses

Juventus Dipermalukan Villarreal di Liga Champions, Ini Pembelaan Massimiliano Allegri

Juventus harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah 0-3 dari Villarreal pada leg kedua, dini hari tadi.

Liputan6.com, Torino - Juventus tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar untuk tahun ketiga berturut-turut. Tapi, kali ini lebih buruk karena Bianconeri dipermalukan Villarreal 0-3 di Allianz Stadium, Torino, Kamis (17/3/2022) dini hari WIB.

Bermain di kandang, Juventus justru tak mampu memanfaatkan peluang. Sebaliknya, Villarreal mencetak tiga gol di 15 menit terakhir, dua dari tendangan penalti Gerard Moreno dan Arnaut Groeneveld, serta Pau Torres.

Meski demikian, pelatih Juventus Massimiliano Allegri membela strateginya. "Saya akan memainkannya dengan cara sama. Karena, para pemain melakukannya dengan baik selama 65 menit," katanya kepada Amazon Prime Italia.

"Pada titik tertentu, Villarreal menempatkan semua orang dalam pertahanan dan hanya sebuah insiden yang bisa memecahkan kebuntuan itu."

"Kami harus menerima kekalahan ini, ini buru, tetapi saya tidak bisa mengeluh tentang para pemain, karena mereka bermain bagus," ucap Allegri menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terlihat kesal

Allegri tampak kesal dengan seseorang setelah peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan. Namun, pelatih berusia 54 tahun itu membantah kesal pelatih Villarreal Unai Emery.

"Saya tidak marah dengan siapa pun. Saya mengucapkan selamat kepada Emery," ujarnya. "Karena, dia punya pendekatan yang tepat, itu adalah salah satu permainannya yang biasa. Dengar, mari kita lanjutkan, kontroversi tidak akan membantu siapa pun."

"Inilah sepak bola, terkadang mereka mendukung Anda, terkadang melawan Anda, ini hanya tentang menerima itu," tutur Allegri.

 

3 dari 3 halaman

Pembelaan Allegri

Allegri kembali ditanya apakah seharusnya lebih agresif, lebih pro-aktif, dan lebih berpikiran menyerang, tetapi terus bertahan. "Kami mencoba menggerakkan bola, Villarreal memiliki sembilan pemain di belakang bola dan bahkan tidak mencoba untuk membalas pada satu tahap," paparnya.

"Kami memiliki peluang di babak pertama, mereka bertujuan untuk memanfaatkan waktu tambahan ini atau memanfaatkan insiden sebaik mungkin. Kami naif dalam penalti, lalu alih-alih membalikkan keadaan, kami kebobolan dua gol lagi dan kehilangan kendali atas pertandingan," pungkas Allegri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.