Sukses

Bola Ganjil: 7 Lawan 11, Gremio Rebut Kemenangan dan Tiket Promosi

Sebanyak empat pemain Gremio diusir wasit pada laga penentu promosi ke kasta tertinggi Liga Brasil. Namun mereka tetap mampu meraih kemenangan. Simak ceritanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kartu merah menjadi hukuman terberat bagi pemain dalam pertandingan sepak bola. Wasit mengusir pelaku keluar lapangan karena pelanggaran berat.

Tim yang mereka perkuat pun menderita kerugian karena kekurangan personel menghadapi lawan.

Ada banyak tim yang pernah mendapat 2-3 kartu merah di satu laga. Sedangkan peraturan menetapkan maksimal kartu merah yang boleh diterima adalah empat. Melebihi itu, tim yang kehilangan banyak pemain bakal ditetapkan kalah.

Beruntung Gremio tidak melebihi batas saat menghadapi Nautico pada play-off promosi Serie B Brasil 2005. Mengandalkan tujuh orang saja, mereka sukses meraih kemenangan 1-0 untuk naik ke kasta tertinggi.

Berikut adalah ceritanya.

Gremio secara historis merupakan salah satu klub terbaik di Brasil. Namun, mereka mengalami kesulitan pada awal abad ke-21. Krisis finansial membuat mereka turun level pada 2004.

Klub berbasis Porto Alegre itu terdegradasi usai menempati dasar klasemen dan tertinggal 11 angka di bawah tim yang berada di atas mereka. Di sisi lain, Nautico coba kembali ke Serie A setelah absen 11 tahun.

Takdir mempertemukan keduanya pada 2005. Saat itu mereka memasuki tahap akhir kompetisi yang sudah menyelesaikan dua fase.

Di sini peserta melakoni format kompetisi penuh (bermain kandang dan tandang) dengan dua tim terbaik promosi ke Serie A. Hingga putaran kelima, Gremio memimpin klasemen lewat koleksi sembilan angka. Mereka mengungguli Santa Cruz (7 poin), Nautico (6), dan Portuguesa (5). Gremio bertemu Nautico dan Santa Cruz meladeni Portuguesa di pekan pamungkas. Kemenangan bagi Nautico dan Santa Cruz akan membuat Gremio kembali berkutat di Serie B.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tampil Gugup

Hanya butuh bermain imbang, Gremio tampil bertahan menghadapi Nautico. Namun, taktik ini memudahkan tuan rumah menguasai laga. Nautico pun mendapat penalti di babak pertama. Beruntung bagi Gremio, Bruno Carvalho yang menjadi algojo gagal menunaikan tugas.

Gremio tetap bermain tegang di babak kedua. Apalagi Alejandro Escalona mendapat kartu merah karena handball.

Nautico makin bersemangat menyerang. Kembali mereka mendapat penalti usai Eduardo Nunes menyentuh bola dengan tangan. Nunes lalu bernasib sama seperti Escalona masuk ruang ganti.

Pemain lain tidak terima dua keputusan merugikan tersebut. Mereka mengerubungi pengadil secara agresif. Kekacauan terjadi hingga 25 menit. Usai keadaan mereda, wasit mengeluarkan dua kartu merah bagi pemain Gremio yang bertindak berlebihan: Domingos Filho dan Patricio Boques.

Harapan Gremio kembali ke Serie A seakan pupus pada titik ini. Mereka bermain dengan tujuh orang melawan 11 pemain Nauticon, plus mesti menghadapi penalti.

 

3 dari 4 halaman

Gol Dramatis

Nyatanya, tekanan untuk mencetak gol terlalu besar bagi Nautico. Semula tidak ada pemain yang ingin menjadi algojo menyusul kegagalan Carvalho di babak pertama.

Ademar Junior akhirnya maju. Dia juga tidak mampu mengatasi beban dan eksekusinya dimentahkan kiper Gremio Rodrigo Galatto.

Bola keluar untuk sepak pojok yang tidak mampu dimaksimalkan Nautico. Gremio lalu melancarkan serangan balik melalui Anderson Oliveira yang dihentikan secara ilegal oleh Wanderley Batata.

Bek Nautico itu lalu menjadi pemain kelima yang diusir wasit. Tuan rumah terpukul menghadapi situasi ini.

Melihat lawan dalam kondisi lengah, Gremio cepat mengambil tendangan bebas menuju Anderson. Sang pemain lalu melewai dua pemain lawan untuk membawa Gremio unggul, hanya satu setengah menit usai kegagalan Ademar.

 

4 dari 4 halaman

Ada yang Kemudian Bela MU

Di sisa delapan menit laga, Nautico tidak mampu menemukan dua gol yang dibutuhkan. Gremio promosi ke Serie A bersama Santa Cruz yang menang 2-1 di laga lain.

Momen tersebut jadi kebangkitan klub. Tidak lama berselang mereka mencapai final Copa Libertadores 2007. Sementara beberapa personel yang terlibat di laga dramatis mengalami perkembangan karier.

Anderson pergi ke Eropa dan membela Manchester United, untuk kemudian menjuarai Liga Champions. Pemain Gremio lain, Lucas Leiva, pergi ke Liverpool.

Sementara sang pelatih Mano Menezes dipercaya menangani Timnas Brasil periode 2010 hingga 2012.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.