Sukses

Profil Teerasil Dangda, Legenda Hidup Thailand di Piala AFF

Teerasil Dangda, penyerang beken Timnas Thailand yang sukses menjadi top skor sepanjang masa Piala AFF

Liputan6.com, Jakarta - Di usianya yang tidak lagi muda, Teerasil Dangda tetap menjadi tumpuan utama Timnas Thailand. Posisi Dangda tak pernah tergantikan meski bermunculan bibit-bibit anyar di sektor penyerangan.

Tercatat, pemain berusia 33 tahun ini selalu menjadi pilihan utama sejak satu dekade lamanya. Alasannya, Dangda sangat lihai untuk mencari ruang kosong dan memiliki insting mencetak gol di atas rata-rata.

Dangda juga memiliki andil besar kala Timnas Thailand meraih trofi Piala AFF untuk kelima kalinya pada 2016 lalu. Ia berkontribusi besar pada laga puncak kontra Timnas Indonesia.

Saat itu, ia berhasil mencuri satu gol ke gawang Timnas Indonesia kala bertandang ke Stadion Pakansari pada leg pertama babak final Piala AFF 2016. Selain itu, ia turut mendapat Penghargaan Sepatu Emas untuk ketiga kalinya usai memborong enam gol pada ajang tersebut.

Tentu, dengan sederet pencapaian serta prestasi, tak salah bila Dangda diberikan label sebagai “Legenda Hidup Piala AFF”. Mengingat, kontribusinya terhadap Timnas Thailand begitu besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan Singkat Teerasil Dangda di Piala AFF

Perjalanan Dangda dalam mengarungi kompetisi Piala AFF bermula sejak tahun 2008. Saat itu, ia langsung tampil moncer dengan mencetak total empat gol.

Ia juga langsung meraih Penghargaan Sepatu Emas pada Piala AFF edisi perdananya. Hanya saja, penghargaan itu harus ia bagi dengan penyerang Indonesia (Budi Sudarsono) dan penyerang Singapura (Agu Casmir) yang sama-sama mengoleksi jumlah gol serupa.

Pada Piala AFF 2012, Dangda kembali melanjutkan tren positif. Kali ini ia berhasil membawa Timnas Thailand ke partai puncak. Namun, semesta belum berpihak kepadanya, sebab skuat Gajah Perang harus kalah agregat 3-2.

Meski begitu, Dangda lagi-lagi meraih Penghargaan Sepatu Emas. Ia sukses menjadi top skor usai mencetak lima angka.

Usai gagal meraih gelar juara, Dangda sejatinya optimis dapat membalaskan dendam pada Piala AFF 2014. Namun, saat itu dirinya harus absen akibat tidak mendapat izin dari klubnya saat itu, Almeria, yang merupakan kontestan La Liga.

Alhasil, dendam baru bisa dibayar lunas pada Piala AFF 2016. Dangda akhirnya berhasil membawa Timnas Thailand meraih gelar juara plus Penghargaan Sepatu Emas ketiganya usai menjadi top skorer dengan jumlah enam gol.

3 dari 4 halaman

Top Skor Sepanjang Masa Piala AFF

Dua tahun usai merengkuh gelar juara, Dangda harus kembali absen di Piala AFF 2018. Ia lagi-lagi tidak mendapatkan izin dari klubnya karena Piala AFF tidak termasuk ke dalam kalender FIFA.

Maklum, waktu itu Dangda tengah berkarier di Liga Jepang, ia memperkuat Sanfrecce Hiroshima. Alhasil, niat Dangda untuk mengejar ketertinggalan dua angka dari top skorer sepanjang masa Piala AFF saat itu, Noh Alam Shah (17 gol) gagal.

Untungnya, pada edisi Ke-13 Piala AFF, tepatnya Piala AFF 2021, Dangda kembali dipanggil ke dalam skuat Inti Timnas Thailand. Impiannya untuk menggeser Noh Alam Shah dari takhta teratas pencetak gol terbanyak sepanjang masa terbuka lebar.

Benar saja, tak perlu waktu lama bagi Dangda untuk menduduki peringkat teratas pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala AFF. Berlaga di Grup A Piala AFF 2021, Dangda sukses mencetak empat gol selama penyisihan grup.

Masing-masing gol ia cetak kala melawan Myanmar (23’, 53’) dan Filipina (26’, 78’). Alhasil, saat ini Dangda telah melewati raihan total gol Noh Alam Shah dengan total 19 angka di seluruh ajang Piala AFF.

4 dari 4 halaman

Karier Teerasil Dangda

Pencapaian apiknya bersama Timnas Thailand tentu dibarengi dengan karier yang luar biasa di level klub. Dangda sendiri sudah memulai karier sepakbolanya bersama klub lokal bernama Air Force United pada 2005.

Lalu, mengembangkan sayapnya dengan membela Raj Pracha pada musim 2006 dan Muangthong United pada musim 2007. Bahkan, berkat penampilan apiknya bersama Muangthong United, Dangda mendapat kesempatan untuk trial di klub Liga Inggris, Manchester City pada tahun yang sama.

Namun, akibat izin kerja, niat Dangda untuk memperkuat The Citizens pupus. Padahal dirinya telah mendapat kontrak resmi. Alhasil, Dangda dipinjamkan ke klub Swiss, Grasshopper pada musim 2008.

Merasa kurang nyaman, Dangda memutuskan pulang kampung, ia kembali membela Muangthong United pada musim 2009. Selama lima musim membela Muangthong United, Dangda berhasil menunjukan penampilan terbaiknya, dari 160 penampilan, ia sukses mencetak 76 gol.

Selain itu, ia juga berhasil membawa Muangthong United meraih banyak gelar. Seperti empat titel juara Liga Thailand dan dua Piala Liga Thailand.

Sukses bersama Muangthong United, Dangda mencoba peruntungan hijrah ke La Liga. Ia sempat menjadi pemain pinjaman di klub Almeria pada musim 2014-2015. Walau begitu, Dangda tak maksimal, ia hanya mencatatkan 10 kali penampilan dan hanya bisa mencetak satu gol.

Mungkin, karier terbaiknya di luar Liga Thailand terjadi kala dirinya hijrah ke Liga Jepang. Saat itu, ia berkesempatan memperkuat Sanfrecce Hiroshima pada musim 2018, ia sukses bermain di 37 laga dan mencetak tujuh gol.

Kemudian, ia melanjutkan tren positifnya bersama Shimizu S-Pulse pada musim 2020. Dangda berhasil menorehkan 25 penampilan dan tiga gol.

Kini, pada musim 2021, Dangda membela BG Pathum United. Meski menjadi musim pertamanya di klub ini, tetapi Dangda berhasil mengantarkan BG Pathum United meraih titel juara Liga Thailand dan Piala Liga Thailand.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.