Sukses

Indonesia Kebanjiran Kartu Kuning di Piala AFF 2020, Shin Tae-yong: Bukti Kerja Keras Pemain

Timnas Indonesia tercatat telah menerima sembilan kartu kuning sepanjang babak penyisihan Piala AFF 2020. Menanggapi situasi ini, Pelatih Shin Tae-yong menyebut hal itu sebagai bukti kerja keras pemain

Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia yang dikomandoi Shin Tae-yong terbilang produktif dari segi gol di ajang Piala AFF 2020. Hingga laga terakhir penyisihan grup B kontra Malaysia pada Mingu (19/12/2021), Skuad Garuda berhasil membukukan 13 gol dari total empat pertandingan yang dilakoni.

Capaian tersebut mengantar Timnas Indonesia keluar sebagai juara grup B, mengalahkan sang juara bertahan Vietnam. Memiliki torehan poin sama, Skuad Garuda berhak atas status pemuncak karena unggul selisih gol dari The Golden Star.

Meski demikian, pasukan Shin Tae-yong juga menyandang predikat sebagai tim yang banyak menerima kartu kuning di Piala AFF edisi ini. Sepanjang babak penyisihan, Skuad Garuda tercatat telah mengumpulkan sembilan kartu kuning.

Shin Tae-yong tak menampik fakta anak-anak asuhnya kerap diganjar tanda peringatan. Akan tetapi, ia menilai hal tersebut merupakan bukti kerja keras Skuad Garuda di laga-laga sebelumnya.

“Para pemain memang bekerja keras di lapangan. Jadi karena itu, (kami) bisa dapat kartu kuning. Memang seharusnya (kami) lebih berhati-hati,” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut dalam konferensi pers virtual pra pertandingan pada Selasa (21/12/2021).

“Sebagai pelatih kepala, saya akan tegaskan kembali kepada pemain agar lebih berhati-hati terhadap kartu kuning,” sambung Shin Tae-yong.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Semifinal Kontra Singapura

Adapun, Indonesia bakal segera menghadapi leg pertama semifinal Piala AFF kontra Singapura pada Rabu (22/12/2021). Jelang laga ini, Shin Tae-yong menyebut pihaknya telah mengingatkan para pemain agar bekerja maksimal dan bertanding seolah-olah di final.

“Pertandingan pertama dan kedua (melawan Kamboja dan Laos) memang untuk conditioning dan meningkatkan performa pemain. Tetapi mulai pertandingan ketiga, ketika melawan Vietnam, Malaysia, semifinal, sampai final, semua harus dianggap (seolah-olah) babak final.”

“Selalu kami tegaskan kepada para pemain bahwa kita harus bekerja dengan maksimal selama pertandingan,” sambung juru taktik berusia 52 tahun tersebut.

3 dari 3 halaman

Komentar Pelatih Singapura

Di sisi lain, pelatih Singapura Tatsuma Yoshida nampaknya cukup optimistis menghadapi Indonesia di semifinal Piala AFF 2020. Yoshida menyebut ia dan anak asuhnya bakal mencoba menemukan titik lemah pertahanan Skuad Garuda dan bermain dengan cara berbeda.

“Jika mereka bermain dengan gaya bertahan, kami akan mencoba menemukan solusi yang berbeda. Kami akan bermain dengan cara kami,” ujar pelatih asal Jepang tersebut dalam konferensi pers virtual jelang semifinal.

"Kami sedang mempersiapkan (diri) dengan baik. Saya percaya pada pemain saya. Saat ini, saya merasa baik-baik saja. Senang pergi bersama tim ke semifinal.”

 

Penulis: Melinda Indrasari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.