Sukses

Menpora Jadi Trending Topic Usai Sebut Fajar / Rian Pemain Tunggal Putra

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi trending topic di Twitter. Penyebabnya, Menpora salah menyebut Fajar Alfian / Rian Ardianto sebagai pemain tunggal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjadi trending topic di Twitter. Penyebabnya, Menpora salah menyebut Fajar Alfian / Rian Ardianto sebagai pemain tunggal.

Padahal, Fajar / Rian bermain di sektor ganda putra. Kesalahan Menpora diungkap salah seorang netizen dengan akun @andar_sihombing.

Ia membagikan rekaman video saat Menpora tengah diwawancara salah satu media. Wawancara itu berkaitan dengan kesuksesan tim Indonesia menyabet gelar juara Thomas Cup 2021.

"Bagaimana pak mentri @KEMENPORA_RI mau urus hal besar, membedakan mana pemain tunggal dan ganda aja gagal lagian fajar rian itu dobel peringkat 7 dunia pak mentriiiii dah lama terkenal,bapak aja yg gak kenal!!" tulisnya.

Unggahan Andar itu langsung mendapat respon dari netizen lainnya. Mereka pun menjelaskan pencapaian Fajar / Rian di pentas bulutangkis dunia.

"Fajri peringkat 7 dunia dan udah agak lama di top ten dunia, publik gak mengenal? yeaaa iyaa si bukan pemain bola gitu maksudnya pak?," tulis @rianotiban.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penantian 19 Tahun

Seperti diketahui, Indonesia mengakhiri penantian 19 tahun dengan menjuarai Piala Thomas 2020. Di partai final, Jonatan Christie dkk. menaklukkan Cina dengan skor 3-0.

Kemenangan Indonesia dipersembahkan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian / Rian Ardianto (ganda putra), dan Jonatan Christie (tunggal putra). Terakhir kali Indonesia juara pada 2002.

3 dari 3 halaman

Tanpa Bendera Merah Putih

Sayangnya di tengah suka cita, tim Indonesia tidak bisa merayakan keberhasilan dengan mengibarkan bendera merah putih. Pasalnya, Indonesia tengah dihukum Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Indonesia dianggap tidak melaporkan hasil tes doping yang seharusnya dilaksanakan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). Pihak LADI beralasan, target tes doping tak terpenuhi karena pandemi covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.