Sukses

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Pekerja Wanita, Staf Olimpiade Tokyo Ditangkap

Polisi menjelaskan wanita itu tidak melawan saat kejadian berlangsung. Tersangka dan korban bekerja paruh waktu di Stadion Nasional untuk Olimpiade Tokyo mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Polisi menangkap seorang mahasiswa asal Uzbekistan, Minggu (18/7/2021) karena dicurigai telah memperkosa seorang wanita Jepang saat keduanya bekerja paruh waktu di Stadion Nasional untuk Olimpiade Tokyo mendatang.

Dilansir dari The Mainichi, Davronbek Rakhmatullaev, 30, yang bertugas sebagai staf penyedia makanan kepada pers, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap wanita berusia 20-an di kursi dan di lorong di venue sekitar pukul 9 malam. Jumat waktu setempat, kata polisi.

Namun, tersangka telah membantah tuduhan itu. Keduanya belum pernah bertemu sebelum kejadian itu.

Wanita itu melapor ke polisi pada hari Sabtu bahwa dia diperkosa oleh tersangka setelah mereka menonton latihan upacara penutupan Olimpiade di stadion.

Tersangka masuk ke Jepang pada tahun 2014 dan saat ini sedang cuti dari sebuah universitas di Prefektur Aichi, Jepang tengah, kata polisi. Dia diyakini telah tinggal di sebuah hotel di Tokyo untuk pergi bekerja di stadion.

Simak Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pelecehan Rasialisme

Sebelumnya, dikabarkan tim Olimpiade Tokyo 2021 Jerman cabang olahraga sepak bola meninggalkan lapangan lima menit sebelum laga selesai pada pertandingan pemanasan melawan Honduras.

Keputusan diambil karena diduga terjadi karena pelecehan rasialisme pada bek Jordan Torunarigha.

3 dari 6 halaman

Pemanasan

Cabang olahraga sepak bola di Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung lebih cepat, yakni pada 21 Juli. Tim Jerman melakukan pertandingan pemanasan untuk persiapan jelang laga vs Brasil.

"Ketika salah satu pemain kami dilecehkan secara rasial, melanjutkan permainan bukanlah sebuah pilihan," ungkap pelatih tim Olimpiade Jerman, Stefam Kuntz.

4 dari 6 halaman

Kesal

"Sulit untuk menerimanya, dia sangat kesal karena dia mengatakan berulangkali dilecehkan secara rasial. Bagi kami jelas, ini melanggar nilai-nilai, kami tidak bisa mentolerirnya," katanya.

"Kami sepenuhnya melindungi pemain. Setelah situasi sedikit tenang, seluruh tim Honduras mendatangi bangku cadangan dan meminta maaf. Itu adalah akhir dari masalah kami."

5 dari 6 halaman

Keputusan Tepat

Kapten Jerman Maximilian Arnlod mengatakan bahwa tim bisa saja membawa masalah ini lebih lanjut. Tapi tim memutuskan tidak melakukan itu. "Kami membuat pernyataan yang benar, kami membuat keputusan yang tepat dan bertindak dengan benar," katanya dilansir dari The Guardian.

"Itu juga keinginan Jordan. Dia mengatakan bahwa kita harus berhenti saja." tambahnya.

6 dari 6 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.