Sukses

3 Duel Kunci Penentu Hasil Final Euro 2020 / Euro 2021 Italia vs Inggris

Italia vs Inggris di final Euro 2020 menghadirkan banyak duel individu. Situs resmi UEFA memilih tiga pertarungan yang paling menentukan hasil laga.

Liputan6.com, London - Italia bersua Inggris pada final Euro 2020 di Wembley, Minggu (11/7/2021) atau Senin dini hari WIB. Kemenangan akan memberi arti berbeda bagi masing-masing.

Gli Azzurri memburu gelar kedua sepanjang sejarah, yang akan jadi obat penawar luka menyusul kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018. Sementara Three Lions memburu titel internasional kedua usai juara Piala Dunia 1966, juga terjadi di rumah sendiri.

Kedua tim akan bertanding dengan kepercayaan diri tinggi. Italia tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan. Sedangkan Inggris baru sekali kebobolan sepanjang turnamen.

Layaknya pertandingan lain, Italia vs Inggris menghadirkan banyak duel individu.

Situs resmi UEFA memilih tiga pertarungan yang paling menentukan hasil duel. Berikut penjabarannya.

Saksikan Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Federico Chiesa vs Luke Shaw

Luke Shaw amat mematikan manakala merangsek dari kiri lapangan, terutama saat melawan Jerman dan Ukraina. Dia menjadi pencipta peluang paling banyak di kubu Inggris dengan sembilan peluang. Namun dalam final nanti, pemain Manchester United tersebut mungkin harus lebih memperhatikan lagi pertahanan karena harus menghadapi Federico Chiesa yang sedang dalam performa terbaiknya.

Penyerang Juventus itu menghadirkan energi dan kecepatan, belum termasuk tembakan tajam seperti dari dua golnya dalam turnamen ini: tendangan laser dari sudut sempit ketika menghadapi Austria dalam babak 16 besar, kemudian tendangan melengkung sempurna ketika menyingkirkan Spanyol dalam semifinal.

Pemain berusia 23 tahun itu sudah membuktikan diri sebagai pemain besar di level klub dengan mencetak gol-gol penting untuk Juventus dalam Liga Champions dan final Coppa Italia musim lalu.

Akankah dia juga meninggalkan jejaknya di pertandingan terbesar dalam karirnya ini? Jika ya, maka Shaw mungkin menghadapi kekecewaan serupa seperti dalam semifinal ketika tugas membendung Martin Braithwaite telah membatasi dampaknya kepada serangan Inggris.

 

3 dari 5 halaman

Giovanni Di Lorenzo vs Raheem Sterling

Ketika Raheem Sterling berlaga dalam semifinal Piala Dunia 2018 bersama Inggris, setelah memimpin Manchester City meraih gelar Liga Inggris dengan 18 golnya, Giovanni Di Lorenzo yang satu tahun lebih tua dari dia, menyaksikan turnamen itu dari rumahnya di Tuscany.

Bek kanan itu baru saja promosi dari Serie B bersama Empoli. Baru setahu sebelumnya dia bermain di divisi tiga Italia bersama Matera, tim dari kota spektakuler di Italia selatan yang terkenal berkat Citta dei Sassi (Kota Batu), namun bukan kekuatan sepak bola.

Di Lorenzo memulai turnamen ini sebagai pemain skuad tetapi terus cemerlang sejak Alessandro Florenzi mengalami cedera betis pada pertandingan pembuka melawan Turki, dengan mempersembahkan serangkaian penampilan yang solid.

Malam tersulitnya hingga saat ini adalah saat menghadapi pemain muda Belgia Jeremy Doku. Pada diri Sterling, dia akan menghadapi penyerang yang berasal dari kelas yang berbeda, yakni seorang pemain terbaik dalam turnamen ini yang menghadapi para bek lebih sering ketimbang pemain mana pun dalam Euro ini (29 kali).

Gol Sterling bisa menjadi tirai yang membuka gawang Italia, mengingat Inggris tak pernah kalah ketiak dia yang mencetak gol. Jadi, Di Lorenzo kali ini sangat membutuhkan sedikit bantuan dari rekannya, bek tengah Leonardo Bonucci.

4 dari 5 halaman

Jorginho vs Mason Mount

Jorginho dan Mason Mount saling mengenal luar dalam karena keduanya sama-sama mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions enam pekan silam. Apakah faktor itu bakal menguntungkan Italia atau Inggris? Sulit menjawabnya.

Tentu saja Mount menyadari bahwa permainan Italia melewati kaki dan otak rekan satu timnya di Stamford Bridge itu. Tetapi, Jorginho juga sangat menghormati pemain berusia 22 tahun tersebut yang dia gambarkan "selalu berada pada posisi tepat" dan seorang pemain yang "bekerja demi seluruh tim".

Mount adalah pesepak bola cerdas yang mampu menemukan ruang dan juga cerdas dalam penguasaan bola (lihat saja usahanya dalam membantu mengunci Luka Modric ketika Chelsea melawan Real Madrid musim lalu).

Dia jelas mendapatkan kepercayaan tinggi dari Southgate, dan setiap pertemuan langsung dengan Jorginho akan menciptakan adu kecerdasan yang menarik karena kedua pemain berusaha masuk grup sembilan pemain yang memenangkan trofi Euro dan sekaligus Liga Champions dalam tahun yang sama.

 

Ikuti edisi khusus final Euro 2020 / 2021 melalui tautan ini...

5 dari 5 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.