Sukses

Kompetisi Bola Voli Proliga 2021 Masih Tentatif, Tunggu Pandemi Covid-19 Mereda

Jika sampai April tidak bisa menutupi 70 persen kebutuhan atau sponsornya sedikit, maka PBVSi akan konsen ke Proliga 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Proliga 2021 masih tentatif, baik tempat maupun tanggal serta bulannya. Kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia itu masih melihat situasi pandemi Covid-19.

Keputusan itu diambil dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PBVSI yang digelar secara virtual, Sabtu (23/2/2021). Proliga disepakati baru bisa digelar jika pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mereda.

"Proliga akan dimainkan bulan Juli tetapi kami akan melihat periode tiga bulan sebelumnya. Jika dalam Maret, April, Mei kondisi pandemi sudah membaik maka kemungkinan akan digelar Juli atau Agustus," kata Ketua Umum PBVSI Komjen Pol. Purnawirawan Drs. Imam Sudjarwo dalam konferensi pers secara virtual.

"Ada pemantauan selama tiga bulan sebelumnya. Itu untuk memberikan kesempatan kepada klub agar bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya," imbuh Imam.

Selain itu, dipastikan juga semua atlet dan para pendukung Proliga sudah divaksin. "Kegiatan kompetisi juga baru bisa digelar setelah mendapatkan izin dari satgas Covid dan Kemenpora," ujarnya. "Tentunya tanpa penonton." 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah Sponsor

Selain pandemi Covid-19, Direktur Proliga Hanny S. Surkatty menambahkan pelaksanaan Proliga juga akan sangat tergantung pada masuknya sponsor. Dia mengakui mendapatkan sponsor tidak akan mudah, apalagi kompetisi tanpa penonton.

"Jika sampai April tidak bisa menutupi 70 persen kebutuhan atau sponsornya terlalu sedikit, juga sangat memengaruhi pelaksaan Proliga," ujar Hanny.

"Kalau April belum ada kepastian, memenuhi kebutuhan, lebih baik konsen ke Proliga 2022. Optimistis harus, tapi harus realistis. Kalau tidak bisa jangan dipaksa, kita profesional saja," pungkas Hanny.

 

3 dari 3 halaman

32 Provinsi

Rakernas PBVSI yang digelar secara virtual diikuti perwakilan dari 32 provinsi. Seharusnya Rakernas diikuti perwakilan dari 34 provinsi.

Namun, dua provinsi kehilangan hak ikut Rakernas karena masa kepengurusannya telah habis. Mereka akan mendapatkan lagi haknya jika sudah memiliki kepengurusan yang baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.