Sukses

Kalah dari Real Madrid, Pelatih Atalanta Keluhkan Kartu Merah Dini Pemainnya

Atalanta menyerah 0-1 dari Real Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2020/21.

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini kesal dengan keputusan wasit karena memberikan kartu merah kepada pemainnya di menit-menit awal pertandingan melawan Real Madrid, Kamis dini hari WIB. Dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions itu, Atalanta terpaksa menyerah 0-1. 

Pemain Atalanta, Remo Freuler dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-17 karena dia dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Real Madrid Ferland Mendy. Kartu merah ini menjadi yang paling cepat bagi Atalanta selama tiga musim keikutsertaan mereka di ajang Liga Champions.

Kartu merah itu juga membuat perjuangan tim asuhan Gasperini menjadi sulit. Seperti diketahui, sepuluh pemain Atalanta yang tersisa di lapangan hampir saja bisa menahan imbang Madrid sebelum di sisa empat menit laga, Gerland Mendy melepaskan tendangan melengkung yang tak terbendung kiper.

Pertandingan tersebut, menurut Gasperini, berakhir sebagai laga dengan kekeliruan wasit terhadap kartu merah Freuler. "Saya tidak tahu seperti apa hasilnya nanti," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia. "Tapi permainan itu benar-benar dirusak oleh insiden yang dinilai berlebihan," katanya.

Baru-baru ini, di Serie A, eks pelatih Inter Milan itu diusir dari pertandingannya tim-nya karena melontarkan protes yang terlalu berlebihan kepada wasit. Ini membuat dirinya tidak mau mengajukan protes yang keras lagi kepada wasit kala pemainnya di keluarkan d laga melawan Madrid, meski dia tetap menganggap itu adalah keputusan yang salah dan seharusnya tidak terjadi.

"Saya baru saja dilarang karena mengatakan sesuatu di Serie A, jika saya mengatakan sesuatu sekarang maka UEFA akan melarang saya selama sebulan. Tapi ini adalah kesalahan di sepakbola. Kami tidak bisa memiliki wasit yang tidak pernah memainkan permainan dan tidak tahu bedanya. antara tantangan dan pelanggaran," ungkap pelatih asal Italia itu.

"Jika mereka tidak dapat membedakannya, maka mereka harus pergi dan mendapatkan pekerjaan yang berbeda, terus terang. Mereka seharusnya membuat orang yang bermain sepak bola menjadi wasit." katanya.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Puas Melihat Pertahanan Pasukannya

Di sepanjang pertandingan sebenarnya Real Madrid selalu kesulitan membuka celah pertahanan tim tuan rumah yang sangat rapat sebelum akhirnya mampu memecahkan kebuntuan di akhir-akhir laga. Gasperini mengakui dirinya puas dan tidak akan mengeluh dengan hasil ini. Dia juga menyatakan anak asuhnya siap melakoni duel leg kedua nanti di kandang Madrid pada 16 Maret 2022.

"Kami bertahan dengan baik dan hampir membawa pulang 0-0, tapi tentu akan lebih menghibur dengan 11 lawan 11," tambahnya.

"Kami mungkin saja kalah, saya tidak mengeluh tentang hasilnya, tapi setidaknya kami bisa memainkan permainan kami. "Kami puas, dan kami pergi ke Madrid untuk memainkan permainan kami." Gasperini mengakhiri.

Penulis: Akbar Bintang Fahrizal

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.