Sukses

Kandidat Presiden Barcelona : Ingin Digaji Sama, Lionel Messi Tak Mungkin Bertahan

Kandidat presiden Barcelona, Toni Freixa mengatakan klub tak mungkin menggaji Lionel Messi dengan gaji yang sama lagi.

Liputan6.com, Barcelona- Kandidat Presiden Barcelona, Toni Freixa memanaskan suasana terkait kontrak Lionel Messi. Dia mengatakan, Messi tak mungkin bertahan di Camp Nou kalau ingin dapatkan gaji yang sama.

Seperti diketahui, Messi digaji 138 juta euro atau Rp 2,3 Triliun per musim sejak 2017. Hal ini mencuat setelah media Spanyol, El Mundo mengangkat masalah ini di halaman depan mereka.

Freixa beralasan kondisi keuangan klub tak memungkinkan untuk membayar Messi dengan gaji yang sama.

"Saya yakin tak mungkin menjawab pertanyaan soal gaji Messi dengan jawaban pasti," kata Freixa seperti dikutip Marca.

"Kalau saya bilang ya (Messi gak mungkin digaji besar lagi), Anda pasti akan mengunci saya," ujar mantan pemain Barcelona era 1980-an ini, menambahkan.

 

Saksikan Video Lionel Messi di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Termahal

Seperti diberitakan sebelumnya, Messi mendapatkan total gaji kotor 555.237.619 euro dalam empat tahun. Ini diketahui jadi gaji termahal yang pernah terjadi di dunia olahraga.

Jumlah total gaji itu sudah termasuk kontrak, hak imej, bonus dan variabel lainnya. Konon, ini membuat kubu Messi gusar.

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman sebelumnya yakin ini kampanye negatif. "Ada niat buruk dengan pemberitaan ini," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Berutang

 

Di sisi lain, Barcelona juga dikabarkan punya hutang 63,5 juta euro atau Rp 1 triliun. Ini harusnya dibayarkan sebelum Januari kemarin.

Barcelona baru membayar 8,5 juta euro kepada Messi. Sebelumnya, pemain dan klub sepakat untuk mengalihkan gaji musim ini ke beberapa tahun mendatang.

Ini sudah menghemat 172 juta euro uang klub.

4 dari 4 halaman

Klasemen Liga Spanyol

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.