Sukses

Bola Ganjil: Tampil Beringas agar Tidak Naik Pesawat

Simak cerita legenda Glasgow Celtic dan Skotlandia Jimmy Johnstone agar tidak perlu naik pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai manusia, pemain sepak bola tidak lepas dari fobia. Salah satu ketakutan terbesar menyangkut terbang dengan pesawat.

Dennis Bergkamp menjadi nama terbesar yang memiliki aviophobia. Tidak heran jika legenda Arsenal, Ajax Amsterdam, dan Timnas Belanda ini mendapat julukan Non Flying Dutchman.

Bergkamp yang begitu menakutkan di kotak penalti lawan lebih memilih menggunakan jalur darat untuk melakoni laga tandang. Jika lokasi pertandingan terlalu jauh, dia bahkan rela absen.

Kondisi ini jelas merepotkan saat tim yang diperkuatnya mengikuti turnamen bergengsi. Contohnya adalah Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Namun, demi membela negara, Bergkamp akhirnya rela naik burung besi untuk tampil di Negeri Paman Sam.

Saksikan Video Fobia Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jimmy Johnstone

Ada cerita lain mengenai pesepak bola yang takut terbang. Kisah ini melibatkan legenda Glasgow Celtic dan Skotlandia Jimmy Johnstone.

Ketika Celtic dipasangkan dengan Red Star Belgrade pada Piala Champions 1968, winger mungil ini memohon kepada manajer Jock Stein agar tidak membawanya ke Yugoslavia.

Johnstone sangat takut harus melewati empat perjalanan udara untuk pergi dan kembali.

Stein setuju. Namun, dia memiliki syarat. Celtic harus meraih kemenangan dengan selisih tiga gol pada laga pertama di kandang.

Ketentuan tersebut membuat Johnstone menggila di pertandingan pembuka. Dia mencetak dua gol dan tiga assist untuk membantu Celtic berjaya. Stein pun menuruti janjinya dan membiarkan Johnstone tinggal di rumah.

3 dari 4 halaman

Protes Red Star

Nyatanya keputusan tersebut mendapat reaksi negatif dari pejabat Red Star. Mereka sempat coba membujuk Stein agar memboyong Johnstone ke Beograd.

Meski berisiko tim kembali dipermalukan, pejabat klub setidaknya ingin menghibur penonton dan menyaksikan langsung talenta Johnstone di stadion. Pada akhirnya sang bintang menetap di Glasgow dan Celtic bermain 1-1 di Beograd.

4 dari 4 halaman

Bintang di Masanya

Permintaan Red Star bisa dimengerti. Meski namanya kurang familiar, Johnstone merupakan salah satu pemain terbaik di Eropa pada saat itu. Kemampuannya di lapangan bahkan meyakinkan media untuk menempatkannya di posisi tiga Ballon d'Or 1967.

Gelar tersebut diraihnya usai membawa Celtic jadi juara Piala Champions di tahun yang sama. Selain itu Johnstone juga mempersembahkan 18 trofi domestik bagi klub, dengan tampil 529 kali dan mencetak 135 gol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.