Sukses

Incar Piala Dunia Tahun 2034, PSSI Benahi Pembinaan Usia Muda

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah membuat program jangka panjang demi memperbaiki persepakbolaan nasional

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan telah membuat program jangka panjang untuk memajukan persepakbolaan Indonesia. Ia mengaku telah menyusun program tersebut hingga tahun 2045.

“Pada tahun 2045 nanti, Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun itu, kita akan melihat persepakbolaan nasional bangkit. Tapi, kita perlu mencapai beberapa target sebelum sampai ke sana,” ujar Ketum PSSI dalam acara Indonesia Youth Football Development, Rabu (4/11/2020).

“Target pertama adalah mengikuti Olimpiade tahun 2024. Kemudian berpartisipasi di ajang Piala Dunia 2034 dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2038. Kalau target itu tercapai, semoga tahun 2045 nanti persepakbolaan nasional maju,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengungkap program ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 mengenai percepatan pembangungan persepakbolaan nasional. Sehingga, PSSI langsung bergerak cepat untuk merealisasikan instrukti tersebut.

Nantinya, segala lini dalam persepakbolaan nasional bakal dibenahi secara bertahap. Mulai dari kualitas pemain, kompetisi, hingga saranan dan pra sarana pendukung sepak bola.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kompetisi Berjenjang

Demi membenahi pembinaan pemain berusia muda, Ketum PSSI telah membuat beberapa kompetisi yang bisa diikuti para atlet belia. Mulai dari Piala Soeratin hingga kompetisi Elite Pro Academy yang dimulai sejak U-16.

“Dengan adanya kompetisi berjenjang, saya yakin kualitas mental dan fisik mereka bakal meningkat. Kemudian, bakal muncul pemain-pemain baru berkualitas tinggi di kompetisi tersebut sebagai masa depan Timnas Indonesia,” ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Perbaikan Database

Selain membuat kompetisi berjenjang, PSSI juga tengah menambah database pemain muda yang ada di Indonesia. Pasalnya, PSSI belum memiliki database yang cukup sebagai modal untuk memantau bakat pemain muda.

“Sebelumnya PSSI sudah memiliki database dari beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB). Namun, data itu sangat sedikit dan tidak cukup untuk mengetahui pemain muda berbakat. Jadi, PSSI sedang berupaya memperbaharui hal tersebut,” tuturnya.

4 dari 4 halaman

Beri Pendidikan

Untuk memajukan sepak bola nasional, tentu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap bidang tersebut. Oleh karena itu, PSSI berfokus untuk memberi pelatihan kepada seluruh perangkat di persepakbolaan nasional.

“Saat ini, PSSI berfokus memberikan edukasi kepada pelatih, wasit dan pemain bagaimana menciptakan kompetisi yang sehat dan kompetitif. Dengan begitu, perlahan-lahan kualitas sepak bola nasional akan bangkit dengan sendirinya,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Unviersitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.