Sukses

Terungkap, Ruang Ganti MU Dilanda Perpecahan

Ruang ganti terbagi dalam beberapa kelompok. Ini menyebabkan pemain ingin meninggalkan MU dan pindah klub.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tren yang diperhatikan orang selama setahun terakhir ini adalah bagaimana Manchester United (MU) menggunakan klub Serie A sebagai 'tempat pembuangan' pemain.

Salah satu contoh Inter Milan telah menjadi penerima manfaat utama dari kebiasaan ini. Mereka membawa Romelu Lukaku, Alexis Sánchez dan Ashley Young dan Matteo Darmian (melalui Parma) dari MU ke klub.

Beberapa pemainnya Andreas Pereira bergabung dengan Lazio, Diogo Dalot berakhir di AC Milan dan Chris Smalling dipindahkan secara permanen ke Roma beberapa hari lalu.

Sementara itu, MU tengah berjuang untuk memperebutkan gelar apa pun di bawah Ole Gunnar Solskjaer. Dan, salah satu bintang anyar mereka Bruno Fernandes memberi harapan akan kebangkitan potensial menjelang akhir musim lalu.

Sayangnya, awal musim ini belum sepenuhnya menjadi teladan. Dan, menurut jurnalis Italia Paolo Condo banyaknya masalah ini disebabkan perpecahan di ruang ganti markas MU di Old Trafford.

Simak Video Manchester United Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Peluang Bagus

Menulis di La Repubblica, dia menyebut ada peluang bagus tapi bisa menjadi lebih buruk bagi Setan Merah jika mereka terus seperti itu.

Dia berkata: “Jika keadaan tidak membaik, jendela transfer berikutnya akan digunakan oleh seseorang untuk menyerang Matić, dan di latar belakang tetap menjadi batu besar masa berakhir kontrak Pogba, yang ditetapkan pada 2021."

3 dari 5 halaman

Kesulitan

“Para pemain, kemudian, berbicara satu sama lain. Lukaku lelah dengan United karena Pogba dan Martial kesulitan untuk mengoper bola kepadanya, sebuah gambaran ruang ganti yang terbagi dalam beberapa grup," kata Condo.

"Ketika Sánchez dan Young bertanya kepadanya sebelum menandatangani bagaimana keadaan di Inter, jawaban pertama adalah 'sangat bagus, tidak ada klan'. Waktu benar-benar berubah.”

4 dari 5 halaman

Persatuan

Persatuan justru sering kali menjadi faktor kunci saat MU di bawah Sir Alex Ferguson. Dan, wajar untuk mengatakan hal-hal tidak lagi sama sejak kepergiannya, dengan perebutan kekuasaan secara konsisten terjadi di belakang layar di klub.

Ini tak lepas dari upaya berkelanjutan MU untuk perbaikan cepat, menggunakan pemain besar dengan gaji tinggi, namun ada yang tidak berhasil.

5 dari 5 halaman

Dapat Pemain Bagus

Situasi ini seperti yang terjadi pada Sanchez di mana klub lain, kebanyakan klub Italia, akhirnya mendapatkan keuntungan dari kesalahan mereka.

Condò tidak mengeluh, karena Serie A mendapatkan pemain bagus dari semua ini. Tapi hanya menunjukkan bagaimana jika hal-hal terus berlanjut, itu bisa berubah dari buruk menjadi lebih buruk di sisi Manchester.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.