Sukses

Harapan Taufik Hidayat dan Ricky Subagja pada Calon Ketum Baru PBSI

Taufik Hidayat berharap kepengurusan PBSI di masa mendatang dapat menyamaratakan pembinaan atlet di daerah dengan di kota-kota besar.

Liputan6.com, Jakarta- Pebulutangkis peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 Taufik Hidayat dan Olimpiade Atlanta 1996 Ricky Subagja berharap Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dapat mandiri secara keuangan.

Komitmen untuk membawa PBSI mandiri secara keuangan dan melakukan desentralisasi pembinaan di daerah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh ketua umum baru PBSI periode 2020-2024.

PBSI memang akan memiliki ketua umum baru. Ketum saat ini Wiranto akan berakhir masa jabatannya pada Oktober mendatang dan sudah memastikan tidak akan maju lagi.

“Desentralisasi pembinaan di daerah, khususnya di luar Jawa, baik berbentuk pusdiklat bulutangkis atau pelatwil harus dibentuk dan dibiayai oleh PB PBSI secara mandiri,” tutur Taufik di Jakarta, Sabtu (26/9/2020).

Menurut Taufik Hidayat, PBSI mandiri secara keuangan berarti di masa mendatang harus lebih mandiri di sektor keuangan serta punya keleluasaan mencari sponsor. “Jangan bergantung dari sponsor besar dan juga di masa yang akan datang. Sponsor-sponsor di daerah harus didekati dan diberi pengertian,” paparnya.

Sebagai mantan pemain, Taufik berharap kepengurusan PBSI di masa mendatang dapat menyamaratakan pembinaan atlet di daerah dengan di kota-kota besar.

“Siapapun pengurusnya jangan bawa nama daerah, tapi bawa nama Indonesia. Jadi, tidak ada yang bawa nama klub atau PB, harus bawa nama Indonesia,” ungkap Taufik Hidayat.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ricky

Sementara Ricky Subagja menilai Ketua BPK Agung Firman Sampurna sebagai sosok yang mampu untuk memimpin PBSI empat tahun ke depan.

“Saya kira sangat tepat, karena di samping beliau sebagai Ketua BPK dan ia juga mencintai bulutangkis. Saya harap beliau dapat menarik sponsor-sponsor lain untuk terus mendukung atlet daerah agar bisa berprestasi,” terang peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 saat berpasangan dengan Rexy Mainaky.

Senada dengan Taufik, Ricky juga berpesan agar PBSI tak semata-mata hanya memikirkan pembinaan bulutangkis di pusat kota saja. Menurutnya, pembinaan dan fasilitas di daerah harus diperhatikan agar prestasi bulutangkis di Indonesia kembali menyala.

 

3 dari 3 halaman

Pengurus

Para pengurus Pengprov daerah pun mengaku membutuhkan sosok yang bisa membuat PBSI mandiri sehingga bisa melahirkan bibit-bibit unggul asli daerah.

"Juga perlunya mencari sponsor yang bisa membesarkan kegiatan bulutangkis di wilayah republik Indonesia sampai ke daerah-daerah guna mencapai prestasi secara maksimal. PBSI harus bisa mandiri secara nasional maupun regional," ujar Ketua Umum Pengprov PBSI Bengkulu Suharto, Jumat (25/9/2020).

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Pengprov PBSI Lampung Abdullah Fadri Aulia. Abdullah menuturkan bahwa kekurangan PBSI selama ini adalah kurangnya pendanaan, baik di daerah maupun di pusat.

"Masih terkendala untuk mencari sponsor yang siap untuk membantu dalam rangka lebih mensuport agar kegiatan pembinaan dapat berjalan lebih baik lagi," terang Abdullah.

Sementara Ketua PBSI Kalimantan Timur Achmad Junaidi juga mengatakan PBSI perlu mandiri secara finansial agar bisa membentuk skil atlet-atlet daerah dan bersaing di kancah internasional.

Sebelumnya, Ketua PBSI DKI Jakarta Alex Tirta mengatakan ada 26 Pengprov PBSI mendukung Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna menggantikan Wiranto sebagai Ketua Umum PBSI 2020-2024.

Suharto menilai sosok Agung selaras dengan perjuangan Wiranto yang ingin memajukan prestasi bulutangkis Indonesia. "Beliau muda, energik serta punya semangat juang untuk memajukan prestasi bulutangkis anak bangsa," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.